Share

Bab 158

Ayana tiba-tiba tersentak dan diikuti oleh bunyi gaduh yang terdengar dari panggilan telepon itu.

“Kakak!”

Ponselnya seakan-akan disembunyikan dan suaranya teredam.

Gavin bicara perlahan, tetapi tegas, “Dokter bilang kalau dia tidak bisa menemukanmu di mana-mana? Apa yang sedang kamu lakukan?”

Suara Ayana bergetar. “A … aku sedang menelepon.”

“Telepon siapa?”

“Aku menelepon Chelsea.”

Ketika namaku disebut, terjadi keheningan sejenak, dan nada suaranya menjadi lebih dingin. “Apa yang ingin kamu bicarakan dengannya?”

“Aku mau dia mengungkap kesalahanku sehingga orang-orang di internet yang akan menghakimiku, bukan Chelsea. Aku melihat berita di internet bahwa Edward berlutut dan menangis di depan rumah mantan istrinya dan suasananya menjadi memanas lagi. Aku tidak tahan melihat Chelsea terganggu karena pekerjaannya. Dia baru saja memenangkan gugatan.”

Aku berkedip ragu, apakah aku salah dengar. Aku begitu marah hingga tertawa.

Aku tahu bahwa perceraian aktor dan aktris terkenal akan mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status