Share

Bab 195

Aku pun meneteskan air mata, Gavin memegang kepalaku. “Aku merasa kasihan padamu.”

Rokok itu dilempar ke lantai, dia menundukkan kepalanya dan mencium wajahku, tangannya memegangku dengan gemetar, kudengar dia berkata, “Tidak bisakah kita tidak bercerai?”

Rasanya seperti dia punya mainan yang tidak bisa dilepaskannya. Aku tidak tahu apakah air di wajahku itu karena menangis atau cairan yang tidak sengaja tertinggal di tubuhku saat kami berciuman, begitu lembut dan terasa.

Tubuhku juga terasa panas dingin.

Bibirku bergetar dan aku menahan tanganku untuk tidak memeluknya sambil berkata dengan nada dingin, “Ayana-lah yang mengurungku.”

Gavin menegakkan tubuh dan menatapku dengan saksama. “Apa yang kamu katakan?”

Aku tahu, dia mendengarnya dengan jelas, tetapi dia tidak memercayainya.

Aku mendorongnya dengan keras, merasa seolah-olah ada yang mencengkeram hatiku dan itu sangat menyakitkan hingga aku berkata, “Kita mau bercerai.”

Aku menjawabnya.

“Chelsea! Aku melihatnya tertidur tadi malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status