Permaisuri Jia Li harus tewas setelah kalah dari pertarungannya dengan Jendral dari Kerajaan Angin. Ternyata jiwanya berpindah ke Zaman modern. Raga Bianca Anastasya yang meninggal akibat ulah sang suami tiba-tiba terisi oleh jiwa Permaisuri Jia Li yang berasal dari Zaman dulu. Bagaimana permaisuri Jia Li menghadapi kehidupan barunya?
View MoreDi iringi tatapan bingung teman-temannya, Bianca meninggalkan ruangan yang sudah baru dia hari ia tempati. Nadia yang terima dengan keberuntungan Bianca, menatapnya dengan tajam. Kenapa seorang anak magang bisa menarik perhatian Adrian? Apa jangan-jangan wanita yang dibicarakan oleh keluarga Adrian semalam adalah Bianca? "Tidak bisa dibiarkan. Aku harus memberi anak magang itu pelajaran, " gumam Nadia dengan lirih. Sandra yang kala itu sedang menatapnya, begidik sendiri. Dia yakin jika Nadia akan melakukan sesuatu yang membuat Bianca tidak lagi menjadi sekretaris Adrian. Dia tidak sabar menunggu pertunjukan apa yang akan Nadia mainkan. "Sudah-sudah, lanjutkan pekerjaan kalian. Orangnya juga sudah tidak ada kok, " ucap Bu Rena. "Terus Aku berangkat sama siapa? " tanya Tomi. "Sama Sandra saja." "Kok jadi Aku sih. Nggak mau lah, " tolak Sandra dengan terang-terangan. "Mau tidak mau ya harus mau. Hanya kamu yang tidak mempunyai tugas. " Bianca tidak mengetahui j
Bianca tiba di perusahaan lebih pagi dari hari kemarin. Ia langsung menuju ruangan tempatnya bekerja. Sudah ada Rena, Siska dan Tomi yang lebih dulu tiba. "Selamat pagi semuanya, " sapa Bianca dengan ramah. "Selamat pagi, " sapa Rena dan Tomi. "Selamat pagi. Begitu dong, jangan sampai berangkat seperti kemarin, " puji Sandra yang mengandung sindiran. Bianca hanya tersenyum sambil duduk di kursinya. Sandra yang merasa diabaikan merasa geram. Entah kenapa pagi ini moodnya berantakan. Maunya marah-marah terus. Mungkin karena sedang ada tamu bulanan. "Pagi every body! " teriak Bella dengan senyum ceria. Sandra yang hendak mengeluarkan lahar jadi mengurungkan niatnya. "Ini kantor bukan hutan! " ucap Sandra dengan ketus. "Biasa aja kali Mbak." "Ada kabar apa nih, sumringah banget, " ucap Tomi yang melihat keduanya kan berdebat. Bianca menunjukkan cincin yang ada dijari manisnya dengan tersenyum lebar. Semalam kekasihnya datang melamar bersama kedua orang tuanya.
Seperti yang sudah direncanakan oleh Nadia sebelumnya. Setibanya di rumah Nadia merengek pada kedua orang tuanya untuk segera mendatangi kediaman Abraham. "Ayo lah Pa... Ma, mumpung saat ini Adrian tidak punya kekasih. Nadia minta Papa sama Mama membujuk Tuan Abraham agar mau menerimaku menjadi menantunya, " bujuk Nadia pada kedua orang tuanya. Padahal dia baru saja pulang dari kantor. "Setidaknya kamu mandi dulu deh. Nanti kita bicarakan lagi setelah kamu segar, " ucap sang Mama dengan lembut. "Tidak mau. Aku mau Papa sama Mama berjanji dulu," rengek Nadia dengan manja. "Akan Papa usahakan, " ucap tuan Broto yang tak lain Papa Nadia. Kelemahannya adalah tak tega menolak keinginan sang putri. "Pokoknya nanti malam kita harus ke rumah mereka. Titik tidak pakai koma! "tekan Nadia dengan cemberut. "Tidak bisa begitu dong Sayang. Masak mendadak. Setidaknya kita harus buat janji dulu dengan mereka. Bagaimana kalau saat tiba di rumah mereka, mereka sedang tidak ada di rumah
Rio mengusap pipinya yang terasa panas akibat tamparan Bianca. Rio tidak menyangka tamparan Bianca sangat terasa. Bahkan sampai giginya ikutan ngilu. Rio merasa hari ini sangat sial. Bukan hanya rasa sakit yang ia rasakan. Namun ia juga merasa malu dan harga dirinya terasa diinjak-injak oleh gadis didepannya. "Kamu berani menamparku! " pekik Rio tidak percaya. "Kenapa tidak berani. Buktinya kedua pipimu sudah aku tampar, " jawab Bianca dengan santai. "Kamu!!!!! " Rio bingung mau mengucapkan apa sangking kesalnya. Mau membalas juga tidak etis. Apalagi lawanya seorang perempuan. Keduanya menjadi pusat perhatian pengunjung supermarket. Wajah Rio semakin merah menahan amarah. Pemilik supermarket sekaligus ayah dari Rio buru-buru datang setelah mendapat laporan dari karyawannya. "Ada apa ini,Rio?" tanya Ayah Rio dengan suara yang agak keras. Baru juga datang sudah mendapatkan laporan tidak baik. "Gadis gila ini menamparku, " jawab Rio dengan agak takut. Rio tidak men
"Capeknya, " gumam Bianca sambil membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Bianca telah selesai mandi. Sebenarnya perutnya terasa lapar. Namun ia malas jika harus beli. Untuk masak sendiri pun ia masih belum bisa. Kecuali masak nasi yang memang lebih mudah hanya dengan menggunakan rice cooker. Tiba-tiba saja Chiara datang dan berbaring di sampingnya. Penampilannya membuat Bianca merinding. "Kamu habis ngapain sih, kok dandan seperti itu? " tanya Bianca sambil menjauhkan tubuhnya. "Ish... ini kan penampilan ku sesungguhnya, " ucap Chiara dengan cemberut. "Jelek tahu! " "Kamu nggak takut? " "Takut sih tidak. Merinding iya." "Sama saja kalau begitu." "Beda lah." "Sama aja. " "Beda." "Sama." "Beda! Sudahlah... capek ngomong sama kamu! " Bianca kembali memejamkan matanya. Chiara merasa tidak enak. Jadi ia merubah penampilannya seperti sebelumnya. Menjadi Chiara yang cantik tapi pucat. "Bangun dong. Aku sudah berubah nih, " ucap Chiara. Bianca yang memang
Sekembalinya dari kantin, Bianca melihat adanya keributan di lobi kantor. Ada seorang wanita yang marah-marah pada satpam penjaga. Banyak karyawan yang melihat keributan itu. Kebetulan masih ada sedikit waktu untuk beristirahat. "Ternyata Nona Alisha masih belum kapok juga. Padahal sudah berkali-kali di usir. Masih saja datang, " ucap Rena dengan suara yang agak lirih. Namun Bianca masih bisa mendengarnya begitupun dengan Bella, Willy dan Tomi. Bianca akhirnya mengingat tragedy yang membuat tubuh aslinya meninggal dunia. Kekasih dari suami pemilik tubuh. Ternyata hanya wanita yang tidak tahu diri. Ia pun tidak berniat untuk melihat pertunjukan. Namun saat hendak melangkah ke arah lift Alisha memanggil namanya dengan keras. "Bianca! " teriak Alisha dengan suara yang sangat keras. Mau tidak mau Bianca pun menghentikan langkahnya dan berbalik. Teman-teman Alisha yang hendak mengikuti langkah Bianca turut menghentikan langkahnya. "Ada apa? " tanya Bianca dengan malas. Karyawa
Akhirnya waktu istirahat pun tiba. Rena mengajak Bianca untuk makan siang bersama di kantin. Bianca dengan senang hati menyetujuinya. Devisi pemasaran ada dilantai delapan. Kantin tersedia di dua tempat. Ada yang dilantai tiga yang biasanya didatangi orang yang mempunyai jabatan tinggi. Menu yang disediakan lebih mewah dan harganya lebih mahal dari kantin yang berada di lantai satu. Bukan berarti pegawai rendah tidak diperbolehkan makan dikantin itu. Semua boleh makan disana asal tidak masalah dengan harganya. Rena membawa Bianca ke kantin yang ada dilantai satu. Bukan hanya Rena dan Bianca saja yang turun bersama. Ada Tomi , Bella dan Willy ikut bersama mereka. Sedangkan Nadia dan Sandra lebih suka makan dikantin yang ada dilantai tiga. Kedua gadis itu lebih suka mengeluarkan uang lebih banyak agar bisa bertemu dengan Adrian dan Rangga. Nadia menyukai Adrian, sedangkan Sandra menyukai Rangga. Sebenarnya Sandra juga menyukai Adrian, namun ia tidak ingin berselisih dengan sahaba
Hari ini Bianca mulai aktif magang. Dia ditempatkan di bagian pemasaran produk. Letak kantornya berada di lantai delapan. Divisi pemasaran merupakan salah satu bagian penting dari sebuah perusahaan. Salah satu tugas divisi pemasaran adalah mengembangkan strategi untuk mempromosikan produk. Divisi pemasaran pun memiliki tuntutan untuk bisa memuaskan keinginan pelanggan. Dengan begitu pelanggan menjadi loyal dan produk yang ditawarkan perusahaan bisa laku di pasaran. Selain itu, divisi pemasaran juga bertanggung jawab untuk membangun citra perusahaan. Citra perusahaan ini merupakan salah satu aset penting yang harus dipelihara untuk menjamin keberlangsungan perusahaan. Perusahaan ABM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Ada berbagai produk yang telah di hasilkan. Seperti mi, sosis dan snack. "Mulai hari ini kalian berlima akan membantu Devisi pemasaran melakukan tugasnya. Manajer Devisi akan memberitahukan apa saja pekerjaan yang harus kalian lakukan. "
sekarang Bianca tahu apa yang telah membuat restoran menjadi sepi. Dengan mata kepala sendiri ia melihat sesosok pocong yang sedang meludahi makanan yang baru selesai dimasak. Dia memang sengaja masuk kedalam dapur setelah mendapatkan cerita dari Chiara. Tapi yang menjadi permasalahannya, bagaimana cara membuat makhluk itu kembali ke habitatnya dan tidak membuat masalah lagi di restoran. Bianca mencoba elemen air yang ia punya. Apakah bisa melukai pocong tersebut. Caranya mendapatkan hasil. Namun bukan hanya pocong itu saja yang terkena dampaknya. Dua orang yang berada di dapur terkena semburan air milik Bianca. "Ups... kok malah jadi begini, " gumam Bianca sambil memandang kekacauan yang baru saja ia buat. Sang pocong yang menjadi sasaran Bianca sudah menghilang entah kemana. "Air apaan sih ini! " teriak salah satu dari karyawan yang terkena semburan air. Namanya Bela. Dia sedang membuat puding saat air menyembur ke tubuhnya. Tubuhnya basah kuyup dan puding yang ia bua
Pada zaman dahulu di dataran tinggi China berdiri sebuah kerajaan yang cukup besar. Kerajaan itu bernama kerajaan Awan. Kerajaan awan dipimpin oleh seorang kaisar. Kaisar itu bernama Anming. Kaisar Anming memiliki seorang permaisuri yang bernama Jia li. Permaisuri Jia li merupakan istri satu-satunya yang dimiliki oleh kaisar Anming. Mereka berdua merupakan pasangan yang saling mencinta. Keduanya dikaruniai dua orang anak yang sangat tampan. Pangeran Chen dan Pangeran Cheng Yi merupakan buah hati kaisar Anming dan permaisuri Jia li. Kehidupan mereka sangat bahagia. Apalagi kaisar Anming terkenal baik hati dan menyayangi keluarganya. Tanahnya yang subur serta tersedianya air yang melimpah membuat kerajaan awan menjadi kerajaan yang makmur. Namun hal itu membuat kerajaan-kerajaan lain merasa iri. Bukan hanya satu dua kali kerajaan awan di serang oleh kerajaan tetangga. Mereka berniat menjadikan kerajaan awan sebagai wilayahnya. Seperti saat ini. Kerajaan Angin menyerang ker
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments