Share

Permaisuri di Zaman Modern
Permaisuri di Zaman Modern
Penulis: Nurul Senggrong

Permaisuri Jia Li

Pada zaman dahulu di dataran tinggi China berdiri sebuah kerajaan yang cukup besar. Kerajaan itu bernama kerajaan Awan.

Kerajaan awan dipimpin oleh seorang kaisar. Kaisar itu bernama Anming. Kaisar Anming memiliki seorang permaisuri yang bernama Jia li.

Permaisuri Jia li merupakan istri satu-satunya yang dimiliki oleh kaisar Anming. Mereka berdua merupakan pasangan yang saling mencinta.

Keduanya dikaruniai dua orang anak yang sangat tampan. Pangeran Chen dan Pangeran Cheng Yi merupakan buah hati kaisar Anming dan permaisuri Jia li.

Kehidupan mereka sangat bahagia. Apalagi kaisar Anming terkenal baik hati dan menyayangi keluarganya.

Tanahnya yang subur serta tersedianya air yang melimpah membuat kerajaan awan menjadi kerajaan yang makmur. Namun hal itu membuat kerajaan-kerajaan lain merasa iri.

Bukan hanya satu dua kali kerajaan awan di serang oleh kerajaan tetangga. Mereka berniat menjadikan kerajaan awan sebagai wilayahnya.

Seperti saat ini. Kerajaan Angin menyerang kerajaan awan dibantu oleh kerajaan Api. Keduanya bekerjasama untuk menaklukkan kerajaan awan.

Kerajaan awan memang kerajaan yang sangat kuat. Pertahanan yang dibentuk oleh kaisar Anming tidak main-main. Itulah yang membuat kedua kerajaan itu melakukan kerja sama.

Di serangan kali ini ternyata membuat kaisar Anming gugur. Beliau memang terjun langsung dalam peperangan.

Berita gugurnya kaisar Anming telah sampai ke istana. Permaisuri Jia li juga mendapatkan kabar jika pihak musuh hendak menginjakkan kakinya ke istana.

Permaisuri Jia li yang mendengar hal itu meminta kedua pengasuh putranya untuk pergi dari istana. Dia meminta mereka untuk menjaga kedua putranya dengan baik.

"Bagaimana dengan permaisuri?" tanya sang pengasuh dengan khawatir.

"Saya tidak mungkin diam saja saat suami saya gugur. Bibi pasti tahu konsekuensi yang akan saya terima. Saya lebih baik ikut gugur bersama kaisar dari pada menjadi budak mereka!"

Apa yang di ucapkan permaisuri bukanlah tanpa sebab. Sebagai kerajaan yang sudah ditaklukkan, identitasnya sebagai seorang permaisuri tidak ada harganya lagi.

Biasanya mereka akan mendapatkan perlakuan layaknya seorang budak. Namun yang lebih parah, dia akan dijadikan sebagai budak nafsu mereka.

Bukan karena merasa cantik, namun kecantikannya memang tidak bisa ditolak oleh lelaki yang melihatnya. Itulah yang membuatnya memilih untuk memberikan perlawanan terakhir.

Dia lebih memilih tewas dalam pertempuran dari pada memberikan tubuhnya mereka.

Permaisuri Jia li menggunakan pakaian yang sudah lama ia simpan. Pakaian yang sudah tidak pernah ia pakai sejak dirinya menjadi seorang permaisuri.

Permaisuri Jia li merupakan putri dari seorang jenderal besar. Beliau memimpin sepuluh ribu pasukan perang. Sayangnya beliau sudah gugur sebelum ia menikah.

Sejak kecil Jia li sudah berlatih berbagai macam senjata. Kemampuannya dalam beladiri juga tidak bisa dipandang remeh. Selain itu Jia li juga memiliki dua elemen angin dan air.

Brak!

Brak!

Brak!

Gerbang istana akhirnya bisa di bobol dari luar. Permaisuri Jia sudah siap dengan kemungkinan yang akan terjadi padanya.

Dua kaisar dari kerajaan berbeda masuk dengan gagah di ikuti prajuritnya. Mata mereka terbelalak melihat penampilan Permaisuri Jia Li yang sudah siap bertempur.Namun penampilan seperti ini malah membuat pesona Permaisuri Jia Li makin terpancar.

"Wah...tidak menyangka permaisuri menyambut kedatangan kami. Sungguh kehormatan bagi kami. Benar tidak kaisar Lee," ucap kaisar chen yang berasal dari kerajaan angin.

Kaisar Lee yang berasal dari kerajaan Api terkekeh mendengarnya.

"Benar apa yang di ucapkan oleh kaisar Chen. Lebih baik permaisuri menyerah saja . Kaisar Anming telah gugur di medan perang. Jadi tidak ada gunanya permaisuri menyerang kami."

Keduanya memandang permaisuri Jia Li dengan penuh nafsu. Padahal dia memakai baju yang tertutup. Hal itu membuat permaisuri merasa yakin dengan keputusannya.

"Saya lebih memilih mati dari pada menyerah pada kalian, "jawab permaisuri Jia li datar.

"Jadi begitu ya? Kalau begitu baiklah...ringkus permaisuri sombong itu! " titah Kaisar Chen dengan arogan.

"Baik yang mulia! "

Jenderal dari kerajaan angin maju ke depan. Dia mengeluarkan elemen api yang ia punya untuk menyerang permaisuri Jia li.

Permaisuri Jia li tidak tinggal diam. Dia menggunakan elemen air yang ia punya untuk menghadapinya.

Kobaran api yang berasal dari sang Jendral dengan mudah dapat dipadamkan. Namun sang jenderal kembali memberi serangan. Kali ini kombinasi dengan elemen angin. Hal itu membuat kobaran api menyambar area sekitar.

Istana terbakar. Ternyata hal itu tidak diperhitungkan oleh sang jenderal. Kedua kaisar segera menyelamatkan diri.

Bukan hanya kedua kaisar saja yang menyelamatkan diri mereka. Semua orang yang berada di istana berupaya untuk menyelamatkan diri mereka.

Sedangkan permaisuri Jia li beserta sang Jendral masih melanjutkan pertarungan mereka ditengah kobaran api.

Saat keduanya asyik berperang ada seseorang yang menyerang permaisuri Jia li dari belakang. Akibatnya permaisuri mengalami kekalahan. Dia mati dalam kobaran api yang membara.

"Semoga kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya," ucap permaisuri Jia li sebelum menghembuskan nafas terakhirnya

.

.

Seorang wanita perlahan membuka matanya. Kepalanya terasa pusing. Namun dia berusaha untuk menahannya.

"Dimana ini?" gumam wanita itu sambil memperhatikan sekitarnya.

Wanita itu terbangun di ruangan serba putih. Bukan hanya ruangannya yang membuatnya asing. Namun peralatan di sekitarnya juga membuatnya bingung.

Ceklek!

"Syukurlah...akhirnya anda bangun juga. Apa yang anda rasakan saat ini?" tanya dokter yang baru saja masuk dengan perawat.

Permaisuri Jia li bingung menjawabnya. Apalagi keduanya menggunakan pakaian yang asing menurutnya.

"Kalian siapa? apa kalian dari kerajaan angin? "

"Ha?

Kedua orang itu terperangah mendengar pertanyaannya. Apa wanita ini mengalami amnesia? Kok bisa?

Sebenarnya wanita itu bernama Bianca Anastasya. Di malam pernikahannya dia ditinggalkan oleh suaminya. Suaminya lebih memilih tinggal bersama sang kekasih dari pada dengannya.

Hal itu membuatnya murkah dan mendatangi keduanya. Dia memberikan tamparan di wajah kekasih suaminya. Akibatnya sang suami memberinya tamparan balasan.

Entah karena shock atau bagaimana dia langsung pingsan. Karena tidak juga sadar suaminya mengirimkannya ke rumah sakit.

Namun setelah mengurus administrasi, suaminya meninggalkannya sendiri di rumah sakit. Tanpa seorang pun tahu bahwa Bianca Anastasya sudah mati. Kini tubuhnya telah terisi oleh arwah permaisuri Jia Li

"Ehm...saya merupakan dokter yang merawat anda,"ucap sang dokter begitu hilang keterkejutannya.

"Dokter?apa itu dokter?apa semacam tabib?"tanya permaisuri Jia li secara beruntun.

"What! "pekik sang dokter yang kembali terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut permaisuri Jia li.

"Waduh...Jangan-jangan dokter salah beri obat nih,"ucap sang perawat dengan cemas.

"Kok bisa?"

"Mungkin saja obat yang dokter beri mempunyai efek samping. "

"Tidak mungkin. Saya memberikan obat yang dosisnya tidak terlalu besar. "

Sepasang dokter dan perawat itu terus saja berdebat di depan Bianca. Namun tidak ada niat sedikitpun Bianca menyela perdebatan mereka.

Tiba-tiba muncul ingatan dari si pemilik tubuh. Membuatnya sadar jika dia bukan lagi permaisuri Jia li yang berasal dari kerajaan awan. Kini dia bernama Bianca Anastasya Seorang istri yang tidak dianggap.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status