Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang pria yang bernama Gema dalam menyatukan cintanya dengan seorang gadis bernama Bree. Berbagai rintangan harus dilalui Gema untuk mendapatkan cinta Bree, mulai dari permasalahn keluarga Bree sampai dengan keinginan Bree untuk kuliah diluar negeri. Akhirnya cinta mereka bersatu. Tetapi ujian Gema dan Bree untuk mempertahankan cintanya begitu besar. Berbagai badai masalah datang untuk mencoba menggoyang kekokohan cinta sepasang anak manusia itu. Apakah Gema dan Bree bisa mempertahankan cinta mereka? Atau adakah kata kata seperti anak muda sekarang, putus sambung putus sambung Yuk para reider terseyengku mampir di novelku
View MoreGema seorang laki laki gagah yang sangat terkenal di kampus di Negara I. Gema sosok laki laki yang suka sekali tersenyum kepada semua orang. Gema laki-laki tampan itu terlihat sangat sempurna dimata semua mahasiswi. Nilai plus yang ada pada diri Gema adalah dia merupakan seorang anak dari pengusaha yang ternama di Negara I. Gema memiliki tiga sahabat yang selalu kemana mana bersama. Istilahnya dimana ada Gema pasti ada Galang, Guntur dan Biru. Mereka berempat adalah mahasiswa populer di kampusnya, karena kegantengan dan kekayaan yang mereka punya. Tapi sayangnya ketiga teman Gema tidak memiliki sifat yang sama dengan Gema. Ketiga sahabatnya terkenal sangat dingin dengan sesama mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu.
Suatu pagi Gema yang tergesa gesa karena terlambat menghadiri kegiatan perkenalan kampus tidak sengaja melihat seorang mahasiswi yang sedang berlari tergesa turun dari taksi online. Tanpa sengaja mahasiswi baru itu menyenggol Gema, mengakibatkan mahasisiwi tersebut terjatuh. Gema reflek memegang lengan mahasisiwi baru itu supaya tidak mencium tanah dipagi hari.
" Maaf kak, saya tidak sengaja karena saya datang terlambat, Saya takut dihukum senior kak, Makanya saya tergesa gesa. Mengakibatkan Saya terpaksa menabrak Kakak. Sekali lagi Saya minta maaf kak." Bree berkata dengan keringat yang sudah keluar sebesar biji jagung di keningnya.
Gema tersenyum melihat ketakutan mahasiswi baru itu. " Oke tidak masalah, silahkan lanjutkan lari larian kamu. Saya tidak akan menghalangi acara lari-larian kamu lagi."
Kemudian Bree kembali berjalan cepat ketempat mahasiswa baru sedang berkumpul. Gema masih saja melihat kepergian mahasiswi baru itu. Gema merasakan ada getaran aneh saat dia menatap mahasiswi yang terlambat itu.
Haduh kenapa tadi lupa ya nanyak namanya, kenapa gue harus oon kayak gini ya. Harusnya tadi gue tanya namanya, jurusannya. Malahan gue hanya bisa tersenyum seperti orang bodoh, kesal Gema karena lupa bertanya kepada mahasiswi yang menabraknya tadi. Kemudian Gema malanjutkan perjalanannya ke aula tempat semua mahasiswi berkumpulan. Kebetulan sekali Gema pada hari ini akan mengisi materi di kegiatan ospek mahasiswa baru.
Gema dengan percaya dirinya berdiri di depan ratusan mahasiswa baru di kampus ternama itu. Gema yang merupakan seorang ketua BEM sangat terlihat tampan dengan memakai jas almamater kampusnya. Gema memfokuskan matanya melihat ke semua mahasiswi baru. Gema penasaran dengan mahasisiwi yang menabrak dirinya tadi pagi di lapangan parkir. Tiba-tiba saja, pandangan Gema terserobok dengan pandangan mahasiswi yang menabraknya tadi. Wah ternyata dia anak kedokteran. Pantesan dia takut terlambat masuk ke dalam aula. Bathin Gema sambil tidak melepas pandangannya dari mahasiswi tadi.
Gema langsung memberikan sambutan kepada seluruh mahasiswa baru itu. Pandangan Gema tidak terlepas dari mahasiswi baru itu. Gema terus memandang kearahnya. Membuat teman satu genknya menjadi curiga. Karena hal ini tidak pernah terjadi selama ini. Gema tidak pernag memandang fokus kepada satu wanita, Gema memang ramah tetapi Gema tidak pernah fokus hanya kepada satu orang saja. Akhirnya sambutan Gema selesai. Galang salah satu teman akrab Gema langsung menarik Gema kepojokan kampus untuk bertanya ada apa dengan Gema.
" Gem, kenapa dari tadi loe, gue perhatikan menatap ke satu arah saja waktu memberikan kata sambutan. Pandangan loe hanya tertuju kemahasiswa jurusan kedokteran. Apa ada terjadi sesuatu Gem?" Galang dengan menggebu bertanya kepada Gema. Apa yang dikatakan Galang disetujui oleh ke dua temannya yang lain. Mereka juga heran dengan tingkah Gema tadi.
" Nggak ah, Gue nggak ada fokus ke satu jurusan. Gue melihat ke semua jurusan." Gema membela dirinya, karena Gema tidak sadar bahwasanya dia memang melihat hanya kesatu jurusan saja, yang menyadari keanehan Gema adalah kawan kawannya.
"Gem, gem. Jelas-jelas memang matamu hanya ke satu arah saha melihat. Kamu masih juga mengelak. Hello Gem apa yang terjadi sebenarnya?" Biru yang biasanya tidak banyak komentar sekarang jadi kesal melihat Gema yang tidak mengakui apa yang dikatakan Galang tadi
Telah beberapa bulan ini Gema yang sangat penasaran dengan gadis yang bernama Bree terus saja memperhatikan kegiatan Bree. Padahal mereka sangat berbeda jurusan. Gemal seorang mahasiswa teknik arsitektur, sedangkan Bree mahasiswi kedokteran. Tetapi Gema tetap mengikuti kegiatan Bree.Sampai pada suatu siang, Gema sedang duduk di bawah pohon yang rindang menikmati istirahatnya. Dia melihat Bree yang berjalan sambil menggerutu. Gema yang penasaran langsung mengikuti Bree yang berjalan menuju taman samping gedung F. Gema yang kebetulan hari itu kuliah digedung F jadi punya alasan untuk memantau Bree secara tidak langsung.
Gema mengajak teman satu ganknya untuk duduk diparkiran. Padahal tujuan Gema adalah memerhatikan Bree. Ketiga sahabat Gema yang sudah tau kelakuan Gema hanya bisa geleng-geleng kepala dan terpaksa mengikuti kemauan sahabatnya itu.
" Gem, serius mau duduk disini terus. Atau perlu kita temani menemui mahasiswi itu" Guruh bertanya kepada Gema sambil tersenyum menyindir."Udah lo bertiga duduk saja disini. Temani gue memantau dia. Gue masih ragu mau menemui dia." Gema berkata sambil tetap sekali sekali memerhatikan Bree yang sedang berbicara serius dengan sahabatnya Vira
Tanpa disengaja oleh Biru, waktu dia menoleh ke arah Vira dan Bree duduk, dia melihat Vira sedang menatap tajam ke arah Gema.
"Gem, sepertinya elu sedang dibicarakan oleh mereka Gem. Gue lihat dari tadi teman abree melihat ke arah lue dengan tatapan tajam." Biru berkata kepada Gema sambil menyikut perut Gema.
" Alah biarin aja dia mau menatap ke arah gue. Gue terima aja. Berarti dia memang sedang membicarakan gue. Loe jangan keseringan lihat kesana. Nanti loe naksir lagi dengan gebetan gue." Gema tanpa sadar berbicara kepada sahabatnya. Gema yang sadar keceplosan berusaha untuk menghindar dari tatapan mengintimidasi sahabatnya.
"Akhirnya. Gem, gem. Kalau memang suka jujur saja. Nggak usah main petak umpet begini Gem. Nanti disamber orang baru tau rasa loe Gem." Rangga langsung memberikan masukan kepada Gema.
" Gue bukan nggak mau. Tapi gue kasihan sama dia. Nanti akan dibully oleh mahasiswi senior. Loe semua kan masih ingat kejadian Rianti. Dia dinteror terus oleh mahasiswi senior karena berani berpacaran dengan gue. Gue takut kejadian itu terulang kembali kepada Bree." Gema mengutarakan ketakutannya kepada sahabat-sahabatnya.
Sahabat Gema yang paham seperti apa penderitaan Gema dahulu saat ditinggal Rianti, dan orang terdekat Rianti menyalahkan Gema atas kematian Rianti membuat Gema menjadi menutup diri untuk dekat atau menjalin hubungan dengan mahasiswi.
" Gem, itu telah berlalu, sekarang yang harus loe lakuin adalah membuat Bree menjadi nyaman disisi loe. Loe kira sekarang enak jadi Bree. Loe menguntit dia bro. Hal itu akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman." Biru mengajukan pendapatnya kepada Gema.
" Gem kalau boleh gue kasih saran. Mending loe akuin perasaan loe kepada Bree. Masalah mahasiswi senior kami bisa bantu loe. Kami sebagai sahabat loe sangat bersukur loe bisa kembali membuka hati loe untuk wanita lain." Galang berkata sambil memukul pundak Gema memberikan Gema semangat.
Taboa disadari oleh Gema, Bree dan sahabatnya Vira pergi berjalan keparkiran mobil untuk pergi keluar dari kampus. Galang yang melihat langsung mengatakan kepada Gema. " Gem tu target loe mau pulang. Nggak lu iringi"
"Oke boy Gue jalan dulu. Takut target gue disambar boy lain." Gema langsung naik kemotornya dan melaju membuntuti Bree dan Vira.
"Dasar bucin tak terungkao loe Gem." Teriak Biru dengan kerasnya Yang sukses membuat Galang dan Guruh memukul spontan kepala Biru.
" Sayang apa yang mau kamu katakan tadi sayang saat kamu ngomong nanti saja sayang saat kita sudah berdua saja, kamu takut nanti di bully oleh Biru dan Vira. Ada cerita apa sayang?" kata Gema saat mereka sudah berdua saja di dalam ruangan Bree."Tapi kamu janji tidak akan marahkan sayang, aku takut nanti saar kamu sudah mendengar ceritanya kamu akan marah" kata Bree sambil mengenggam tangan Gema yang berada di atas mejanya."Tenang saja sayang, aku nggak akan marah, selagi itu tidak mengganggu kamu, atau mengusik kehidupan aku dan keluargaku." kata Gema"Jadi gini sayang, saat kamu berada di luar negeri, aku masih berpenampilan seperti ini, tiba tiba suatu hari ada seorang dokter mulai mengganggu aku, dia mengatakan bahwasanya kamu bukan laki-laki yang tepat untuk diriku. Aku langsung marah marah sama dia. Aku mengatakan emang siapa menurut loe yang terbaik untuk gue." kata Bree sambil melihat ke mata Gema. Mata yang didalamnya sudah menahan kemaran yang siap me
Gema mandi terlebih dahulu sebelum dia beristirahat. Gema sangat lelah karena sudah jauh berjalan dari gerbang rumah menuju rumah utama. Gema baru sekali ini mencoba berjalan yang sejauh itu. "Gila capek juga gue jalan. Apalagi para maid ya yang melakukan perjalanan tiap hari. Belum lagi bekerja. Mereka memang strong" kata Gema. Setelah membersihkan badannya. Gema kemudian naik ke kasur untuk mengistirahatkan badannya terlebih dahulu. Gema benar benar letih setelah melakukan perjalanan jauh. Ditambah lagi dengan berjalan kaki sejauh tujuh ratus meter. Biru juga sama, dia juga membersihkan diri sebelum beristirahat. Dia juga sangat letih setelah melakukan perjalanan jauh dan berjalan kaki. Gema dan Biru yang benar benar letih tidak mendengar ketukan pintu dari maid yang meminta mereka untuk makan malam. Tepat pukul sepuluh malam Gema baru bangun dari tidurnya. Dia langsung turun ke dapur melihat makanan, ternyata di sana sudah ada Biru yang sedang mema
Gema dan Biru yang tertidur di karpet ruangan Vira sampai tidak sadar kalau Bree dan Vira telah selesai melakukan operasi mereka untuk hari ini. Gema dan Biru tertidur dengan begitu lelapnya. Bree dan Vira yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka tanda tidak percaya. Seorang CEO dan Asisten yang terkenal di dunia bisnis karena kejelian mereka melihat peluang dan keuntungan, bisa tertidur nyenyak hanya beralaskan karpet dan berbantalkan boneka."Bree, mereka berdua bener pengusaha yang ditakutkan di dunia bisnis itu Bree?"" Gue juga ragu Vir."Kata Bree sambil melihat Gema dan Biru yang tertidur seperti mayat itu. Gema dan Biru sama sekali tidak ada melakukan pergerakan walau hanya sedikit." Vie gue keruangan bentar ya. Mau nyiapin semua barang barang gue." kata Bree sambil berlalu dari ruangan Vira.Vira yang ditinggal Bree untuk merapikan barangnya, juga langsung duduk di kursi kebesarannya. Vira juga merapikan semua barang barangny
Afdhal tiba tiba berhenti di salah satu toko bunga ternama di ibu kota negara I."Dhal kenapa berhenti?" kata Gema yang heran Afdhal main berhenti saja tanpa meminta persetujuan Gema."Tuan, walaupun saya jomblo akut, tapi saya adalah tipe pria romantis tuan.""Jadi, apa masudnya kamu main berhenti di depan toko bunga? Kamu mau membeli bunga untuk siapa?" tanya Gema"Tuan tuan, yang mau membeli bukan saya Tuan. Tapi tuan berdua. Emang tuan tidak pernah nonton drama Korea?" tanya Afdhal dengan menatap tajam Gema dan Biru.Gema dan Biru kemudian menggeleng. Pekerjaan mereka sangat banyak menyita waktu. Alasan paling penting adalah mereka laki laki untuk apa nonton drama korea."Tuan sekali sekali nonton drama Korea itu bagus, untuk mencomot contoh contoh perlakuan romantis kepada pasangan" kata Afdhal yang sangat senang dapat membully Gema dan Biru secara tak langsung."Tuan masih belum paham dengan maksud saya?" kata Afdhal.Gema kemudi
Gema bangun tepat pukul lima pagi waktu negara bagian A. Gema langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Gema berdiri di bawah shower, dia begitu menikmati air yang menerpa badannya yang atletis itu.Setelah selesai mandi, Gema kemudian menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Gema sholat dengan khusuk, setelah itu Gema berdoa meminta kepada Tuhan agar penerbangan mereka kembali ke negara I berjalan dengan lancar.Setelah selesai manjalankan kewajibannya.Gema merapikan penampilannya kembali. Hari ini Gema tidak memakai baju formal. Gema memakai baju kaus warna putih dan celana levis berwarna hitam. Gema terlihat sangat tampan, menambah ketampanannya Gema memakai sebuah topi warna putih untuk menghindari matahari.Setelah yakin dengan penampilannya, Gema menarik kopernya turun ke ruang makan. Di sana Gema sudah ditunggu oleh Biru. Biru juga memakai pakaian casual, bedanya Biru tidak pernah bisa lepas dari kemeja."Gimana dengan pe
Hari ini adalah hari yang kesepuluh Gema tidak berada di sisi Bree. Gema sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Bree. Begitu juga dengan Bree yang sudah terbiasa tanpa Gema. Mereka berdua sama sama sibuk menenggelamkan diri kedalam kubangan pekerjaan. Mereka sama sama tidak ingin pekerjaan mereka terganggu karena rasa rindu yang sudah tidak terbendung lagi. Semua pekerjaan diambil oleh mereka berdua. Apalagi Bree dia sama sekali tidak pernah mengosongkan jadwal prakteknya. Bree takut kalau dia ngambil jadwal kosong dia akan selalu mengganggu Gema lewat pesan ataupun video call.Bree hari ini ada operasi yang cukup padat merayap, begitu juga dengan Gema yang jadwal meetingnya yang sangat banyak. Gema sengaja memadatkan semua kegiatannya agar dia bisa cepat menyelesaikan semua urusannya di luar negeri. Dia ingin cepat pulang ke negaranya. Dia sudah sangat rindu dengan Bree. Dia sangat ingin berjumpa dengan kekasih hatinya, yang selalu hadir setiap hari di dalam mimpi mimpinya.
Pagi hari di negara Z, Gema dan Biru sudah bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Pagi ini Gema ada meeting dengan seluruh direksi dan karyawan kantor. Gema mau mengevaluasi seluruh kinerja devisi yang ada di kantor itu.Hari masih pagi jalanan masih belum terlalu ramai. Biru dengan sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan biasa saja. Mereka berdua ingin menikmati perjalanan pagi ini sebelum mereka berkutat dengan pekerjaan setinggi gunung yang sudah menanti didepan mata.Gema tiba tiba teringag dengan Bree. "Sedang apa ya bu dokter cantik itu sekarang" kata Gema perlahan. Tetapi masih bisa di dengar oleh Biru."Dasar bucin. Baru dua hari aja udah menggalau." kata Biru dengan keras.Gema tidak memperdulikan sindiran Biru. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.✉️ GemaSayang, udah bangun belum? Kalau aku udah dijalan mau ke perusahaan.✉️ BreeAku sedang bersipa siap mau ke rumah sakit sayang. Karena poli akan buka jam delapan pagi
Gema dan Biru sampai di negara Z. Gema kemudian menghubunhi ponsel Bree. Ternyata ponsel Bree sedang tidak aktif. Gema kemudian menelpon Vira."Hallo kak, ada apa?""Vir, tadi Bree sama loe seharian ini kan?""Iya kak. Kami baru aja pulang. Ada apa ya kak?" Vira penasaran kenapa Gema menghubunginya kalau mau berbicara dengan Bree."Tadi kakak udah nelpon ke pinselnya. Ternyata tidak aktif. Kakak takut ada apa apa sama dia di jalan pulang.""Kakak tenang aja Bree baik baik aja kok. Tadi tu ponsel Bree kehabisan batrai, makanya ponselnya tewas. Kakak coba aja sejaman lagi pasti udah idup ponselnya" kata Vira sambil geleng geleng kepala.Gema kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Vira. Gema kemudian membuka semua bajunya dan pergi membersihkan diri. Gema sangat letih karena penerbangan yang lama itu. Gema selesai membersihkan dirinya dia berbaring di atas kasur dan mengetik sebuah pesan untuk Bree.✉️ GemaSayang, aku udah sampe seja
Hari keberangkatan Gema menuju negara Z akhirnya datang juga. Bree sudah mengajukan izin terlambat datang ke rumah sakit. Bree akan mengantarkan Gema terlebih dahulu ke bandara.Bree memakai baju warna kuning lembut, pilihan Gema waktu terakhir kalinya Gema mengantarkan Bree ke mall. Bree melengkapi tampilannya hari itu dengan memakai heels warna yang senada dengan dress yang dikenakannya. Bree sangat cantik hari itu. Bree kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa sarapan terlebih dahulu. Bree yang akan menjemput dan mengantarkan Gema ke bandara.Gema di rumahpun sudah siap. Dia tinggal.menunggu Bree untuk menjemputnya. Begitu juga dengan Biru, dia juga sudah siap. Biru tidak berangkat ke bandara dengan Gema. Biru akan berangkat dengan supir dari rumah. Biru sangat tau dengan rasa hati Gema hari ini."Gem, gue berangkat duluan ga. Kita ketemu di atas pesawat aja.""Oke sip. Semua keperluan sudah loe masukkan ke mobilkan?""Sudah. Gue jalan duluan ya."
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments