Rumah Gema
"Pagi mi" kata Gema menyapa mami reta.
"Pagi, Gem" kata mami Reta, yang keheranan melihat anaknya begitu ceria pagi ini, walaupun biasanya Gema tetap ceria. Tapi hari ini keceriaan Gema agak berbeda.
"Gem, mami boleh tanya sesuatu nggak ke kamu?" kata mami Reta sambil duduk di sebelah Gema.
"Boleh mi, sejak kapan mami mau bertanya sama Gema pakai minta izin dulu" kata Gema sambil mengambil roti bakar favoritnya.
"Kamu kok kelihatannya hari ini begitu ceria Gem?" kata mami Reta.
"Nggak ah mi, biasa aja. Oh ya mi. Papi mana?" kata Gema berusaha mengalihkan pembicaraan mami.
"Ooo papi subuh tadi ada perjalanan bisnis ke luar kota. Makanya tidak ikut sarapan dengan kita". kata mami Reta sambil menyuap sarapan paginya.
Tak lama kemudian Gema pamit kepada maminya untuk berangkat ke kampus. Hari ini Gema membawa salah satu mobil sport kesayangannya. Gema berencana mau membawa Bree ke suatu tempat yang sangat spesial.
****************
Rumah Bree
Bree yang tertidur sambil memegang ponselnya masih terlihat sangat mengantuk. Bree memiliki niat untuk tidak ke kampus hari ini. Baru Bree akan kembali tidur, tiba-tiba pengingat ponselnya berbunyi, manandakan bahwasanya hari ini adalah hari terakhir mengumpulkan tugas kuliahnya. Dengan perasaan terpaksa Bree melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Bree membasuh mukanya sampe tiga kali. Bree berharap kantuknya akan segera hilang. Setalah selesai bersip-siap, Bree melangkahkan kakinya yang berat itu ke meja sarapan.
"Bree, kok kelihatannya kamu masih mengantuk? kamu tidur jam berapa semalam Bree?" kata mommy sambil.geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadisnya itu.
"Nggak ada mom. Bree semalam nggak bisa tidur. Banyak nyamuk mom." kata Bree memberikan alasannya.
Poppy yang mendengar perkataan Bree di kamarnya banyak nyamuk langsung berteriak memanggil salah seorang art nya.
"Mang ujang ke sini!" kata poppy sambil melihat tajam ke Mang Ujang.
Mang Ujang yang ketakutan mendengar suara poppy langsung lari ke ruang makan. Menemui poppy yang kelihatan sedang marah itu.
"Iya Tuan Besar. Ada yang bisa saya bantu?" kata Mang Ujang sambil menunduk melihat mar-mar yang mengkilat itu.
"Gini Mang, nanti siang tolong semprot kamar Bree pakai semprot nyamuk." kata poppy memberi perintah kepada Mang Ujang.
Mang Ujang yang mendengar di kamar Bree banyak nyamuk langsung terheran-heran. "Nyamuk tuan besar? apa tidak salah" Mang Ujang reflek bertanya kepada Poppy.
"Iya Mang Ujang. Nyamuk, tolong ya Mang Ujang jangan sampe lupa nyemprot kamar Bree" Kata Poppy sambil melirik dengan senyum jailnya kepada mommy.
Bree yang sadar sesang dikerjai poppy akhirnya melahap dengan sangat cepat sarapannya. Bree sudah tidak nyaman dengan tatapan poppy nya.
"Poppy, mi. Bree berangkat ke kampus dulu ya" kata Bree sambil mencium kedua tangan orang tuanya.
****************
KampusGema yang sampai di kampus, melihat ke arah mobil Vira yang kebetulan parkir di sebelah mobil Gema. Vira yang terkejut karena melihat Gema berusaha menenangkan hatinya.
"Vir, biasanya Bree parkir di sebelah mana ya" kata Gema pura-pura tidak tahu. Padahal Gema tau bahwasanya Bree tidak pernah membawa kendaraan pribadinya ke kampus. Bree selalu memakai taksi online ke kampus.
"Alah Kak Gem, nggak usah pura-pura deh kak. Kakak kan sudah tau bahwasanya Bree nggak pernah pakai kendaraan pribadinya.
Gema sontak malu dengan apa yang dikatakan oleh Vira tadi. Kemudian Gema yang takut semakin di Bully oleh Vira langsung saja berjalan ke arah kampusnya. Tapi sungguh sayang, Gema pergi ke ruang kuliahnya, Bree turun dari taksi online nya.
Bree yang melihat Vira sedang berada di dekat mobilnya langsung memanggil Vira. "Vira"
" Hay Bree. Kelihatannya hari lu kurang dimulai dengan yang indah-indah ya Bree" kata Vira sambil memerhatikan mata panda Bree.
"Udah deh Vir. Gue semalam nggak bisa tidur" kata Bree sambil menggamit tangan Vira menuju ruang kelasnya.
"Oh ya Bree hampir aja lupa. Kamu tadi ditungguan kak Gema di parkiran Bree." kata Vira sambil tersenyum misterius.
"Seriusan loe Vir. Kak Gema menunggu gua di parkiran.
"Untuk ape gue harus boong. Nggak ada gunanya ke gue pun" kata Vira.
Bree dan Vira melangkahkan kakinya ke ruangan kelas. Karena jam pagi mereka dengan dosen yang terkenal dengan jargon, satu langkah di belakang saya maka silahkan anda duduk di depan pintu.
****************
Gema yang selesai jam perkuliahannya langsung berjalan ke Gedung H. Gema yang sudah hafal dengan jam perkuliahan Bree sampai harus rela menyesuaikan jam perkuliahannya dengan jam perkuliahan Bree. Sahabat-sahabatnya yang menyaksikan kelakuan Gema hanya bisa tersenyum dan berdoa di dalam hati, semoga saja Gema bisa meluluhkan hati Bree dan Gema kembali seperti dahulu."Kemana Gem." kata Biru memanggil Gema yang terlihat sudah beranjak dari kursinya.
"Biasa pergi ke gedung H, mau kemana lagi yak Gem" kata Galang menjawab pertanyaan Biru.
Gema berjalan ke arah ketiga sahabatnya itu. Sambil memasukkan tangan ke saku celana jins nya.
"Loe bertiga kalau memang sahabat gue, loe doakan gue berhasil aja. Jangan malah pengen ngebully gue" kata Gema dengan sorot mata yang tajam.
"Coll baby. Kami bertiga sebagai sahabat loe, selalu mendukung loe. Oke." kata Galang sambil menepuk pundak Gema.
"Jadi semangat Gem. Kalau perlu bantuan jangan sungkan-sungkan." kata Biru.
Kemudian Gema berjalan ke Gedung H. Dimana Bree dan Vira baru selesai mengikuti mata kuliah terakhir mereka. Bree yang tidak ada rencana mau kemana-mana dengan Vira hendak pulang ke rumah nya. Pengen melanjutkan tidurnya yang tertunda. Tanpa Bree dan Vira sadari, Gema sudah berada di belakang mereka.
"Bree, apa kamu ada kegiatan setelah kuliah mu berakhir" kata Gema.
Bree dan Vira yang terkejut sontak langsung memutar balik badannya. Tanpa disengaja karena mereka mutar balik tidak.memberi tahukan ke Gema, Bree menabrak dada bidang Gema yang membuat Gema tersenyum bahagia, sedangkan Bree mukanya sudah semerah tomat masak.
"Aduh Kak Gema. Kenapa mengagetkan kami berdua" kata Vira
"Maaf kak. Aku siap kuliah rencana mau langsung pulang kak. Karena mengantuk. Semalam kelamaan melihat ponsel kak" kata Bree sambilberusaha menetralkan debaran jantungnya. Waduah jantungku. Bisa-bisa aku mati muda gara-gara detak jantungku yang serasa lari marathon ini.
"Bree, bagaimana kalau kamu saya antar pulang. Kamu kan tidak bawa kendaraan" kata Gema.
"Maaf kak aku pulang diantar Vira" kata Bree sambil melihat ke arah Vira meminta pertolongan.
Vira yang paham akan usaha Gema langsung menjawab "Maaf Bree, kayaknya loe harus deh menerima ajakan kak Gema. Gue mendadak harus ke rumah nenek. Loe taukan rumah nenek gue sangat jauh" kata Vira dengan nada yang lemes.
" Ya udah loe silahkan pergi ke rumah nenek loe, gue bisa naik taksi online" kata Bree, sambil mau memesan taksi onlie dari ponselnya.
Gema reflek mengambil ponsel Bree sebelum Bree sempat memesan taksi onlinenya
"Sama gue aja Bree. Gue bawa mobil bukan motor. Karena gue tau loe takut naik motor." kata Gema sambil memegang tangan Bree.
Akhirnya dengan berat hari Bree menerima ajakan Gema untuk diantar pulang oleh Gema. Sekarang Bree berdoa di dalam hatinya semoga mommy tidak ada di rumah. Karena Bree yakin, kalau mommy tau Bree diantar laki-laki maka mommy pasti akan kepo tingkat dewa.
Bree masuk ke dalam mobil mewah Gema. Setelah Bree masuk ke dalam mobil Gema langsung melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang akan macet. Karena semua aktifitas diluar masyarakat kota akan segera berakhir dan mereka beranjak menuju kediaman masing-masing.
Dalam perjalanan kedua insan yang diam-diam sudah saling menyukai ini (tetapi masih gengsi untuk menyatakan) hanya diam saja, yang terdengar hanyalah musik mobil saja. Perjalanan selama satu jam itu akhirnya usai sudah. Saatnya Bree turun dari mobil Gema.
"Kak Gema terimakasih ya, sudah repot mengantarkan aku pulang" kata Bree sambil tersenyum ramah kepada Gema.
"Tidak apa-apa Bree. Selamat malam Bree" kata Gema.
"Kak Gema nggak singgah dulu" kata Bree berbasa basi.
"Nggak usah Bree. Kapan-kapan saja. Saat hubungan kita sudah jelas" kata Gema sambil tersenyum.
Bree kemudian turun dari mobil Gema. Setelah Bree turun Gema melajukan mobilnya pulang ke rumahnya. Dimana jarak rumah mereka sebenarnya sangat dekat. Hanya beda perumahan saja. Bree kemudian langsung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya untuk bersih bersih. Setelah bersih-bersih badan, Bree kemudian tidur-tiduran di kasur menunggu jadwal makan malam datang.
Begitu juga Gema. Saat sudah sampai di rumah, tidak terlihat maminya. Gema kemudian langsung menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan mengistirahatkan badannya sebentar sebelum jadwal makan malam datang
Pagi yang cerah bagi dua makhluk ciptaan Tuhan yang sedang dilanda mabuk kepayang memikirkan kata-kata cinta yang belum terlontarkan dari mulut masing-masing. Meraka masih memikirkan apakah yang mereka rasakan ini cinta atau sedekar obsesi belaka. Obsesi yang hanya untuk memiliki dan diakui sebagai pasangan.Bree berjalan dengan langkah gontai keluar dari kelasnya menuju ke perpustakaan. Dia berjalan sendirian tanpa didampingi oleh sahabatnya Vira. Bree berjalan dengan sangat lambat, tetapi saat dia teringat dengan surat teguran dari dosennya Bree kembali melangkah dengan semangat. Bree tidak ingin dia gagal dalam matakuliahnya yang ini, Bree mengingat bagaimana perjuangannya dalam mengambil mata kuliah ini.Tak lama berjalan Bree sampai juga di perpustakaan kampusnya yang luar biasa besar. Bree langsung menuju ke bagian buku bidang kedokteran. Bree sibuk memilih buku sumber yang akan dijadikannya sebagai referensi.Saking seriusnya Bree mencari buku yang dii
Gema memasuki gerbang rumah mewah bergaya eropa. Jarak rumah utama dengan gerbang depan lumayan jauh. Sebelum sampai ke rumah utama, setiap mata orang yang datang bertama kerumah Gema akan melihat hamparan kebun bunga yang indah. Kebun bunga ini merupakan tempat favorit dari mommy Gema. Setelah melalui taman bunga yang menyejukkan mata, selanjutnya kita akan melewati jembatan yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Barulah setelah itu kita akan melihat sebuah rumah gaya eropa yang sangat cantik dan megah tak ketinggalan kemewahan dari setiap isi rumah itu.Gema kemudian memarkirkan mobil sport keluaran terbarunya di tempat parkir khusus mobil Gema. Gema kemudian berjalan masuk ke dalam rumah mewah itu."Tina, kamu lihat teman-teman saya?" kata Gema kepada kepala pelayan di rumah utama."Ada tuan. Teman-teman tuan menunggu tuan di gazebo taman belakang." kata Tina."Baik, saya kesitu dulu. Kalau mommy tanya katakan saya berada di gazebo belakang dengan teman-tema
Gema terlihat sangat gelisah dalam tidurnya, terlihat keringat membasahi badannya. Gema mendadak terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk yang menghantuinya. Gema terbangun dengan napas yang memburu, itu terlihat dari dadanya yang naik turun dengan sangat cepet. Gema langsung mengambil air minum yang terletak di nakas sebelah tempat tidur. ' Kenapa gue bisa mimpi Bree ya? Apa ada terjadi sesuatu dengan dirinya?' kata Gema dalam hati sambil melap mukanya yang sudah mandi keringat itu.Gema mencoba kembali untuk tidur karena hari baru menunjukkan pukul 02.00 wib. Semakin Gema berusaha untuk tidur, hasilnya sama saja, mata Gema tetap tidak bisa dibawa kompromi. Gema hanya membolak balik badannya saja di atas kasur itu. Mulai dari telentang, telungkup, miring kiri, miring kanan, hasilnya sama saja, Gema tetap tidak bisa tidur.'Nggak mungkinkan gue harus telpon Bree malam-malam gini. Takutnya nanti gue mengganggu Bree.' bathin Gema. Gema bangun sambil menuju ke wastefek ya
Bree hari ini berangkat ke kampus dengan tergesa-gesa, Bree terlambat bangun karena gangguan Gema tadi malam. Bree yang biasanya pergi ke kampus dengan memperhatikan penampilannya, tetapi pada hari ini tidak. Bree terpaksa acuh saja karena takut terlambat sampai di kampus. Bree hari ini ada kelas kuliah pagi dengan dosen yang terkenal galak. Dosen itu tidak mau menerima alasan apapun dari mahasiswa yang terlambat masuk ke kelasnya. Dosen itu hanya akan mengatakan 'Kalau anda telat begini bisa mati pasien Anda nanti.' kata dosen galak itu.Bree langsung saja berlari menuruni tangga rumahnya menuju ke ruang makan. Bree hanya sambil teriak meminta bibik untuk memasukkan sarapannya ke dalam kotak bekal saja."Bik, sarapan Bree masukin ke kotak makan saja ya. Bree telat bik." kata Bree teriak. Mami yang ada dimeja makan yang mendengar Bree teriak tidka seperti biasanya langsung menegur Bree."Bree, kenapa harus teriak-teriak Bree. Kamu kira ini di hutan. Sini sarapan."
Selesai jam kuliahnya Bree kemudian menuju tempat janjiannya dengan Gema yaitu taman depan gedung F. Padahal sebenarnya Bree sangat malas untuk menunggu Gema di taman grdung F. Hal ini disebabkan karena akan banyak mata yang melihat Bree duduk di sana. Bree sampai saat ini masih tidak nyaman dengan tatapan orang kepada dirinya.Tiba-tiba Bree memiliki sebuah ide untuk membawa Vira menemani dirinya untuk menunggu Gema selesai kuliah."Vir, lie temani gue ya nunggu Gema di taman gedung F?" kata Bree dengan menampilkan muka memelasnya."Haduh Bree. Loe aja ya yang nunggu sendiri. Gue udah ada janji mau pergi nemani kakak gue ke mall." kata Vira dengan wajah merasa bersalahnya."Ya udah lah Vir. Nggak apa-apa. Gue nunggu sendiri aja." kata Bree sambil melangkah gontai."Bree. Tunggu bentar. Gue telpon kakak gue dulu. Bisa nggak pergi ke mallnya jam satu aja." kata Vira sambil mengambil ponselnya dari dalam tas.Vira kemudian menelpon kakaknya.
Gema melajukan mobilnya ke tempat yang dia tuju untuk berbicara dengan Bree. Apa yang sudah dialami Bree sewaktu dia ke mall bersama maminya. Disepanjang perjalanan Bree hanya memandang ke arah luar melalui kaca jendela mobil. Gema nampak serius dalam melajukan mobilnya. Sekali-sekali Gema melirik ke arah Bree."Bree, kamu serius mau membicarakan hal tersebut Bree? Kalau kamu merasa tidak nyaman tidak usah saja Bree. Tidak masalah kok." kata Gema meyakinkan Bree."Nggak kak. Aku nggak keberatan." kata Bree meyakinkan Gema."Jadi kenapa kamu diam Bree?""Aku diam, karena nggak tau aku mau cerita apa kak. Lagian muka kamu muka serius banget.""Hahahahaha." Gema tertawa mendengar alasan Bree."Bree. Buatlah kamu senyaman mungkin. Nanti saat kita sampai, kamu harus sudah nyaman. Oke." kata Gema kembali serius menatap jalanan yang sedang dilaluinya.Tak terasa perjalanan selama satu jam itu telah mereka lewati. Mereka berdua turun dari mobi
Gema yang baru saja sampai dirumahnya langsung menuju kamar. Gema menghubungi ketiga sahabatnya untuk datang kerumah utama. Setelah menghubungi ketiga sahabatnya. Gema membersihkan tubuhnya dahulu. Setelah membersihkan dirinya, Gema menuju ruang kerja pribadinya yang terletak dilantai tiga rumah besar itu. Tak lama kemudian datanglah Galang dan Guntur terlebih dahulu tanpa Biru." Pria sok tampan mana? Tumben nggak bareng loe"? Gema bertanya kepada Galang kenapa Biru tidak bersama mereka."Biasa Gem. Dia mau ngembalikin mobil kamu kameran. Tapi nanti pulangnya dia akan bawa mobil loe yang lain lagi. Kayak nggak tau dia aja loe." kata Galang sambil tersenyum mengejek."Hahahahaha. Tu anak memang ngak ada berubah juga." kata Gema sambil meraih gagang telpon untuk menelpon pelayan bagian dapur rumahnya."Bik, tolong buatkan minuman empat dan bawa cemilan ke ruangan kerja saya ya." kata Gema."Baik Tuan Muda" kata pelayanan itu.Tak lama menunggu pela
Biru melajukan mobilnya dengan sangat tergesa - gesa. Gema yang melihat langsung mengambil mobil sport nya yang terparkir di parkiran. Gema mengejar mobil Biru yang terlalu ngebut. Saat mengejar Biru, Gema ingat mobil yang dipakai Biru sudah teroasang GPS. Gema mengaktifkan fitur GPS nya. Jadi saat Biru dalam bahaya dia hanya tinggal memencet tombol pemberitahuan kepada semua pengawalnya. Mereka akan langsung mengetahui posisi mobil dalam bahaya dimana. Gema kemudian melambatkan laju mobilnya. Dia tidak mau mati muda gara-gara mengikuti kegilaan Biru. Gema terus memantau GPS mobil yang dibawa Biru. Gema terlihat tersenyum, Biru ternyata membawa mobil menuju rumahnya. Tapi yang semakin membuat Gema kembali menginjak gas adalah, kalau Biru melajukan mobil dengan kesetanan sampai ke rumahnya pasti ada apa-apa dengan kedua orang tua Biru. Gema yang menganalisa keadaan itu kembali menginjak gas mobilnya lebih dalam." Ayah, Ibu" Biru berteriak sambil langsung masuk kedalam rumah ta
" Sayang apa yang mau kamu katakan tadi sayang saat kamu ngomong nanti saja sayang saat kita sudah berdua saja, kamu takut nanti di bully oleh Biru dan Vira. Ada cerita apa sayang?" kata Gema saat mereka sudah berdua saja di dalam ruangan Bree."Tapi kamu janji tidak akan marahkan sayang, aku takut nanti saar kamu sudah mendengar ceritanya kamu akan marah" kata Bree sambil mengenggam tangan Gema yang berada di atas mejanya."Tenang saja sayang, aku nggak akan marah, selagi itu tidak mengganggu kamu, atau mengusik kehidupan aku dan keluargaku." kata Gema"Jadi gini sayang, saat kamu berada di luar negeri, aku masih berpenampilan seperti ini, tiba tiba suatu hari ada seorang dokter mulai mengganggu aku, dia mengatakan bahwasanya kamu bukan laki-laki yang tepat untuk diriku. Aku langsung marah marah sama dia. Aku mengatakan emang siapa menurut loe yang terbaik untuk gue." kata Bree sambil melihat ke mata Gema. Mata yang didalamnya sudah menahan kemaran yang siap me
Gema mandi terlebih dahulu sebelum dia beristirahat. Gema sangat lelah karena sudah jauh berjalan dari gerbang rumah menuju rumah utama. Gema baru sekali ini mencoba berjalan yang sejauh itu. "Gila capek juga gue jalan. Apalagi para maid ya yang melakukan perjalanan tiap hari. Belum lagi bekerja. Mereka memang strong" kata Gema. Setelah membersihkan badannya. Gema kemudian naik ke kasur untuk mengistirahatkan badannya terlebih dahulu. Gema benar benar letih setelah melakukan perjalanan jauh. Ditambah lagi dengan berjalan kaki sejauh tujuh ratus meter. Biru juga sama, dia juga membersihkan diri sebelum beristirahat. Dia juga sangat letih setelah melakukan perjalanan jauh dan berjalan kaki. Gema dan Biru yang benar benar letih tidak mendengar ketukan pintu dari maid yang meminta mereka untuk makan malam. Tepat pukul sepuluh malam Gema baru bangun dari tidurnya. Dia langsung turun ke dapur melihat makanan, ternyata di sana sudah ada Biru yang sedang mema
Gema dan Biru yang tertidur di karpet ruangan Vira sampai tidak sadar kalau Bree dan Vira telah selesai melakukan operasi mereka untuk hari ini. Gema dan Biru tertidur dengan begitu lelapnya. Bree dan Vira yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka tanda tidak percaya. Seorang CEO dan Asisten yang terkenal di dunia bisnis karena kejelian mereka melihat peluang dan keuntungan, bisa tertidur nyenyak hanya beralaskan karpet dan berbantalkan boneka."Bree, mereka berdua bener pengusaha yang ditakutkan di dunia bisnis itu Bree?"" Gue juga ragu Vir."Kata Bree sambil melihat Gema dan Biru yang tertidur seperti mayat itu. Gema dan Biru sama sekali tidak ada melakukan pergerakan walau hanya sedikit." Vie gue keruangan bentar ya. Mau nyiapin semua barang barang gue." kata Bree sambil berlalu dari ruangan Vira.Vira yang ditinggal Bree untuk merapikan barangnya, juga langsung duduk di kursi kebesarannya. Vira juga merapikan semua barang barangny
Afdhal tiba tiba berhenti di salah satu toko bunga ternama di ibu kota negara I."Dhal kenapa berhenti?" kata Gema yang heran Afdhal main berhenti saja tanpa meminta persetujuan Gema."Tuan, walaupun saya jomblo akut, tapi saya adalah tipe pria romantis tuan.""Jadi, apa masudnya kamu main berhenti di depan toko bunga? Kamu mau membeli bunga untuk siapa?" tanya Gema"Tuan tuan, yang mau membeli bukan saya Tuan. Tapi tuan berdua. Emang tuan tidak pernah nonton drama Korea?" tanya Afdhal dengan menatap tajam Gema dan Biru.Gema dan Biru kemudian menggeleng. Pekerjaan mereka sangat banyak menyita waktu. Alasan paling penting adalah mereka laki laki untuk apa nonton drama korea."Tuan sekali sekali nonton drama Korea itu bagus, untuk mencomot contoh contoh perlakuan romantis kepada pasangan" kata Afdhal yang sangat senang dapat membully Gema dan Biru secara tak langsung."Tuan masih belum paham dengan maksud saya?" kata Afdhal.Gema kemudi
Gema bangun tepat pukul lima pagi waktu negara bagian A. Gema langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Gema berdiri di bawah shower, dia begitu menikmati air yang menerpa badannya yang atletis itu.Setelah selesai mandi, Gema kemudian menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Gema sholat dengan khusuk, setelah itu Gema berdoa meminta kepada Tuhan agar penerbangan mereka kembali ke negara I berjalan dengan lancar.Setelah selesai manjalankan kewajibannya.Gema merapikan penampilannya kembali. Hari ini Gema tidak memakai baju formal. Gema memakai baju kaus warna putih dan celana levis berwarna hitam. Gema terlihat sangat tampan, menambah ketampanannya Gema memakai sebuah topi warna putih untuk menghindari matahari.Setelah yakin dengan penampilannya, Gema menarik kopernya turun ke ruang makan. Di sana Gema sudah ditunggu oleh Biru. Biru juga memakai pakaian casual, bedanya Biru tidak pernah bisa lepas dari kemeja."Gimana dengan pe
Hari ini adalah hari yang kesepuluh Gema tidak berada di sisi Bree. Gema sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Bree. Begitu juga dengan Bree yang sudah terbiasa tanpa Gema. Mereka berdua sama sama sibuk menenggelamkan diri kedalam kubangan pekerjaan. Mereka sama sama tidak ingin pekerjaan mereka terganggu karena rasa rindu yang sudah tidak terbendung lagi. Semua pekerjaan diambil oleh mereka berdua. Apalagi Bree dia sama sekali tidak pernah mengosongkan jadwal prakteknya. Bree takut kalau dia ngambil jadwal kosong dia akan selalu mengganggu Gema lewat pesan ataupun video call.Bree hari ini ada operasi yang cukup padat merayap, begitu juga dengan Gema yang jadwal meetingnya yang sangat banyak. Gema sengaja memadatkan semua kegiatannya agar dia bisa cepat menyelesaikan semua urusannya di luar negeri. Dia ingin cepat pulang ke negaranya. Dia sudah sangat rindu dengan Bree. Dia sangat ingin berjumpa dengan kekasih hatinya, yang selalu hadir setiap hari di dalam mimpi mimpinya.
Pagi hari di negara Z, Gema dan Biru sudah bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Pagi ini Gema ada meeting dengan seluruh direksi dan karyawan kantor. Gema mau mengevaluasi seluruh kinerja devisi yang ada di kantor itu.Hari masih pagi jalanan masih belum terlalu ramai. Biru dengan sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan biasa saja. Mereka berdua ingin menikmati perjalanan pagi ini sebelum mereka berkutat dengan pekerjaan setinggi gunung yang sudah menanti didepan mata.Gema tiba tiba teringag dengan Bree. "Sedang apa ya bu dokter cantik itu sekarang" kata Gema perlahan. Tetapi masih bisa di dengar oleh Biru."Dasar bucin. Baru dua hari aja udah menggalau." kata Biru dengan keras.Gema tidak memperdulikan sindiran Biru. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.✉️ GemaSayang, udah bangun belum? Kalau aku udah dijalan mau ke perusahaan.✉️ BreeAku sedang bersipa siap mau ke rumah sakit sayang. Karena poli akan buka jam delapan pagi
Gema dan Biru sampai di negara Z. Gema kemudian menghubunhi ponsel Bree. Ternyata ponsel Bree sedang tidak aktif. Gema kemudian menelpon Vira."Hallo kak, ada apa?""Vir, tadi Bree sama loe seharian ini kan?""Iya kak. Kami baru aja pulang. Ada apa ya kak?" Vira penasaran kenapa Gema menghubunginya kalau mau berbicara dengan Bree."Tadi kakak udah nelpon ke pinselnya. Ternyata tidak aktif. Kakak takut ada apa apa sama dia di jalan pulang.""Kakak tenang aja Bree baik baik aja kok. Tadi tu ponsel Bree kehabisan batrai, makanya ponselnya tewas. Kakak coba aja sejaman lagi pasti udah idup ponselnya" kata Vira sambil geleng geleng kepala.Gema kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Vira. Gema kemudian membuka semua bajunya dan pergi membersihkan diri. Gema sangat letih karena penerbangan yang lama itu. Gema selesai membersihkan dirinya dia berbaring di atas kasur dan mengetik sebuah pesan untuk Bree.✉️ GemaSayang, aku udah sampe seja
Hari keberangkatan Gema menuju negara Z akhirnya datang juga. Bree sudah mengajukan izin terlambat datang ke rumah sakit. Bree akan mengantarkan Gema terlebih dahulu ke bandara.Bree memakai baju warna kuning lembut, pilihan Gema waktu terakhir kalinya Gema mengantarkan Bree ke mall. Bree melengkapi tampilannya hari itu dengan memakai heels warna yang senada dengan dress yang dikenakannya. Bree sangat cantik hari itu. Bree kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa sarapan terlebih dahulu. Bree yang akan menjemput dan mengantarkan Gema ke bandara.Gema di rumahpun sudah siap. Dia tinggal.menunggu Bree untuk menjemputnya. Begitu juga dengan Biru, dia juga sudah siap. Biru tidak berangkat ke bandara dengan Gema. Biru akan berangkat dengan supir dari rumah. Biru sangat tau dengan rasa hati Gema hari ini."Gem, gue berangkat duluan ga. Kita ketemu di atas pesawat aja.""Oke sip. Semua keperluan sudah loe masukkan ke mobilkan?""Sudah. Gue jalan duluan ya."