Home / Romansa / Perjuangan untuk Memiliki Mu / Biarkan Waktu Berbicara

Share

Biarkan Waktu Berbicara

Author: 3A
last update Last Updated: 2021-04-15 19:00:00

Gema melajukan mobilnya ke tempat yang dia tuju untuk berbicara dengan Bree. Apa yang sudah dialami Bree sewaktu dia ke mall bersama maminya. Disepanjang perjalanan Bree hanya memandang ke arah luar melalui kaca jendela mobil. Gema nampak serius dalam melajukan mobilnya.  Sekali-sekali Gema melirik ke arah Bree.

"Bree, kamu serius mau membicarakan hal tersebut Bree? Kalau kamu merasa tidak nyaman tidak usah saja Bree. Tidak masalah kok." kata Gema meyakinkan Bree.

"Nggak kak. Aku nggak keberatan." kata Bree meyakinkan Gema.

"Jadi kenapa kamu diam Bree?"

"Aku diam, karena nggak tau aku mau cerita apa kak. Lagian muka kamu muka serius banget."

"Hahahahaha." Gema tertawa mendengar alasan Bree.

"Bree. Buatlah kamu senyaman mungkin. Nanti saat kita sampai, kamu harus sudah nyaman. Oke." kata Gema kembali serius menatap jalanan yang sedang dilaluinya.

Tak terasa perjalanan selama satu jam itu telah mereka lewati. Mereka berdua turun dari mobil. Berjalan sepuluh menit menyusuri jalanan, terpampanglah pemandangan yang sangat sedap dipandang mata. Di sana terbentang danau yang luas, terdapat bunga di kiri kanannya. Danau tersebut sangatlah indah. Suasana danau yang tentram membuat siapa saja yang datang akan nyaman berada di sana. Bree yang baru melihat tempat seindah itu langsung menjadi kagum dan terpana melihat pemandangan yang tersaji di depannya. Gema yang memperhatikan Bree yang terpana langsung tersenyum bahagia. Gema merasa tidak sia-sia sudah jauh-jauh membawa Bree kesini.

"Bree, kamu nggak suka ya dengan pemandangannya?" kata Gema dengan memasang raut wajah kecewa.

"Kak Gema, ini sangat luar biasa sangat indah. Indah sekali Kak. Aku luar biasa suka." kata Bree sambil membentangkan tangannya dan menghirup udara bersih itu sedalam-dalamnya. Bree memenuhi rongga dada dan paru-parunya dengan udara bersih itu.

"Ayok Bree kita duduk disana." Kata Gema sambil mengajak Bree duduk disebuah bangku taman dekat danau itu.

Jadi Bree. Kamu mau cerita sekarang atau tunggu sebentar lagi." kata Gema.

"Bentar lagi ya kak. Aku ingin menikmati udaranya dulu." kata Bree sambil menatap danau.

Gema sabar menunggu Bree untuk siap bercerita. Gema tidak mau mendesak Bree. Gema takut Bree menjadi tidak nyaman. Setelah sepuluh menit berlalu akhirnya Bree memutuskan mau menceritakan kejadian di mall itu kepada Gema.

"Kak. Aku mau cerita. Tapi ada syaratnya." kata Bree.

"Apa syaratnya Bree?" kata Gema.

"Syaratnya, kakak nggak boleh menyela apapun yang akan aku katakan." kata Bree.

"Siap bos. Tapi jangan pake kakak lagi Bree. Keliatan kalau aku tua. Hahahahaha." kata Gema tertawa terbahak-bahak.

"Ye."

"Ceritanya aku mulai dari Kamu ngantar Aku pulang ya." kata Bree sambil mengingat semua yang dialaminya saat itu.

"Waktu kamu siap ngantar aku pulang, Aku langsung masuk ke rumah menemui mami. Mami yang sudah menunggu aku langsung mengajak aku pergi ke mall untuk menemani mami belanja."

"Saat kami mau keluar dari gerbang ada mobil hitam yang berdiri tidak jauh dari gerbang rumah. Saat itu aku dan Mami tidak ada kecurigaan kepada mobil hitam itu, kami hanya mengira itu adalah mobil tamu tetangga yang memang sengaja parkir di depan rumahnya." kata Bree melanjutkan ceritanya. Kemudian Bree menarik napas kembali. Gema masih setia mendengarkan apa yang diceritakan Bree.

" Kemudian aku tetap melajukan mobil ke arah mall, tanpa memerhatikan apakah ada yang mengikuti atau tidak, karena kami tidak ada pikiran ada orang yang sengaja mengikuti kami."

"Sampai di mall, aku dan mami langsung menuju tempat biasa mami membeli baju. Sampai di situ, karena lelah berkeliling, aku haus. Langsung pamit ke mami untuk pergi beli minum." Bree terdiam kembali, keringat yang keluar sudah sebesar biji jagung. Gema tanpa sadar memegang tangan Bree dengan erat, Gema memberi semngat kepada Bree untuk melanjutkan ceritanya. Setelah hatinya tenang Bree melanjutkan ceritanya.

"Sesaat sebelum sampai di tempat beli minum, tiba-tiba datang seorang laki-laki menabrak aku. Dia hanya mengatakan, lebih baik kamu pergi dari sini atau nyawa mami kamu jadi taruhannya." Bree berkata tanpa sadar meneteskan air matanya. Kemudian Gema menghapus air mata Bree yang jatuh itu.

"Saat mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu, aku langsung berlari menuju mami. Aku tidak.mau terjadi sesuatu kepada mami. Termyata mami juga mengalami hal yang sama, seorang pria datang kepada mami mengatakan mami harus pergi dari mall kalau tidak nyawaku jadi taruhannya. Saat aku sampai di tempat mami nunggu tadi, langsung saja tanganku di tarik mami menuju tempat mobil kami terparkir." Bree berusaha tegar menceritakan kepada Gema.

"Sampai dimobil mami bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku jawab aku baik, kemudian aku bertanya kepada mami, apakah mami baik-bakk saja. Jawaban mami baik. Kemudian aku menceritakan kejadian yang menimpaku kepada mami, mami terkejut kenapa bisa sama kejadian yang menimpa kami." kata Bree sambil menerawang.

"Apakah Papi sudah tau dengan kejadian yang menimpa kamu dan mami?" kata Gema.

"Aku tidak tau. Karena saat itu, kata mami, mamilah yang akan menceritakan kepada papi yang kami alami dimall itu." kata Bree.

Gema terlihat berpikir. Apa yang harus dilakukannya. Dia tidak mungkin mengatakan kepada Bree tentang asal usul keluarganya. Masalah ini cukup pelik. Gema sepertinya harus minta tolong kepada poppy.

"Apakah sekarang kamu masih diikuti oleh orang itu?" kata Gema penasaran.

"Aku tidak tau Gem. Kayaknya mereka datang secara tiba-tiba." kata Bree.

"Baiklah Bree. Sepertinya masalah yang kamu dan keluarga kamu hadapi cukup pelik Bree. Aku akan membantumu." kata Gema sambil memegang tangan Bree. Bree yang melihat tangannya digenggam oleh Gema memberikan senyum tulusnya kepada Gema.

"Aku tidak mau merepotkan kamu."

"Aku takut Gem. Aku sangat Takut."

"Aku tidak mau menyusahkan kamu dan keluargamu, karena ini adalah masalah keluargaku. Aku takut nanti kamu dan keluargamu akan diganggu oleh mereka." kata Bree sambil meneteskan airmatanya.

"Aku sangat takut Gem. Rasanya aku mau kembali kenegaraku berasal. Rasanya aku tidak sanggup berada di negara ini." kata Bree sesegukan.

"Kamu jangan takut Bree, ada aku disebelahmu sekarang." kata Gema meyakinkan Bree.

"Tapi Gem. Nanti" kata Bree.

"Bree. Kamu tidak tau seberapa kuat keluarga wijaya. Mereka akan lari sewaktu mendengar nama keluarga Wijaya." kata Gema memotong perkataan Bree dan kembali meyakinkan Bree.

"Satu lagi Bree. Kamu sekarang adalah bagian terpenting dalam hidupku. Walaupun kamu belum menjadi kekasihku Bree." kata Gema sambil menghapus air mata Bree.

Bree mengangguk mendengar apa yang dikatakan oleh Gema. Bagi Bree status tidaklah suatu hal yang penting. Bagi Bree sekarang adalah dia merasa nyaman berada di sisi Gema. Apapun itu statusnya. Begitu juga dengan Gema, Gema tidak mau tergesa gesa mengatakan apa isi hatinya kepada Bree. Gema sekarang harus meyakinkan dirinya dahulu tentang bagaimana perasaannya yang sebenarnya. Biarlah waktu yang berbicara kemana hubungan ini akan mereka bawa.

Hari sudah beranjak malam. Gema kemudian membawa Bree untuk kembali pulang. Bree yang sudah merasa lega, karena sudah menumpahkan semua sesak didadanya kepada orang yang tepat memberikan senyum terindahnya kepada Gema. Mereka berdua memasuki mobil dan Gema melajukan mobilnya ke arah ibu kota lagi untuk kembali ke rumah masing-masing.

Related chapters

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Siasat Mulai Dijalankan

    Gema yang baru saja sampai dirumahnya langsung menuju kamar. Gema menghubungi ketiga sahabatnya untuk datang kerumah utama. Setelah menghubungi ketiga sahabatnya. Gema membersihkan tubuhnya dahulu. Setelah membersihkan dirinya, Gema menuju ruang kerja pribadinya yang terletak dilantai tiga rumah besar itu. Tak lama kemudian datanglah Galang dan Guntur terlebih dahulu tanpa Biru." Pria sok tampan mana? Tumben nggak bareng loe"? Gema bertanya kepada Galang kenapa Biru tidak bersama mereka."Biasa Gem. Dia mau ngembalikin mobil kamu kameran. Tapi nanti pulangnya dia akan bawa mobil loe yang lain lagi. Kayak nggak tau dia aja loe." kata Galang sambil tersenyum mengejek."Hahahahaha. Tu anak memang ngak ada berubah juga." kata Gema sambil meraih gagang telpon untuk menelpon pelayan bagian dapur rumahnya."Bik, tolong buatkan minuman empat dan bawa cemilan ke ruangan kerja saya ya." kata Gema."Baik Tuan Muda" kata pelayanan itu.Tak lama menunggu pela

    Last Updated : 2021-04-15
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Proses Tidak Pernah Menghianati Hasil

    Biru melajukan mobilnya dengan sangat tergesa - gesa. Gema yang melihat langsung mengambil mobil sport nya yang terparkir di parkiran. Gema mengejar mobil Biru yang terlalu ngebut. Saat mengejar Biru, Gema ingat mobil yang dipakai Biru sudah teroasang GPS. Gema mengaktifkan fitur GPS nya. Jadi saat Biru dalam bahaya dia hanya tinggal memencet tombol pemberitahuan kepada semua pengawalnya. Mereka akan langsung mengetahui posisi mobil dalam bahaya dimana. Gema kemudian melambatkan laju mobilnya. Dia tidak mau mati muda gara-gara mengikuti kegilaan Biru. Gema terus memantau GPS mobil yang dibawa Biru. Gema terlihat tersenyum, Biru ternyata membawa mobil menuju rumahnya. Tapi yang semakin membuat Gema kembali menginjak gas adalah, kalau Biru melajukan mobil dengan kesetanan sampai ke rumahnya pasti ada apa-apa dengan kedua orang tua Biru. Gema yang menganalisa keadaan itu kembali menginjak gas mobilnya lebih dalam." Ayah, Ibu" Biru berteriak sambil langsung masuk kedalam rumah ta

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Taman Gedung F

    BreeBree pagi itu bangun lebih cepat dari biasanya. Pagi ini kuliah yang dihadapinya adalah salah satu mata kuliah favoritnya. Jadi Bree merasa harus duduk di depan sebelum teman selokalnya datang. Bree sangat menyukai mata kuliah yang satu ini yaitu mata kuliah anatomi. Kebiasaan baik Bree, yaitu minum segelas air putih saat bangun. Hal ini sukses membuat Bree menjadi sehat.Bree kemudiam langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah mandi yang tidak selama hari biasanya, Bree langsung menuju ruang dressing room nya. Bree langsung saja menyambar rok coklat dan sebuah kemeja putih. Bree langsung memakainya dan merias wajahnya dengan riasan natural.Bree yang selesai persiapan menuju kampus, langsung turun ke lantai bawah sambil teriak nyaring. "Pagi Papi Mami" Bree mencium tangan kedua orang tua."Pagi sayang. Bree mau sarapan apa?" Kata Mami sambil mengambil piring untuk Bree."Bree sarapan di kampus aja ma. Hari ini Bree ada kuliah a

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   VIRA

    Ketiga mobil mewah itu meninggalkan pekarangan kampus. Ketiganya menuju rumah Vira. Dalam perjalanan Bree dan Gema tidak begitu banyak melakukan percakapan, itu disebabkan karena Bree tidak mau mengganggu konsentrasi Gema saat melajukan mobilnya, apalagi mobil yang dibawa Gema saat ini mobil sport keluaran terbaru. Gema yang melihat Bree menatap kejendela hanya tersenyum."Bree""Iya Gem, kenapa?""Kenapa kamu diam aja Bree. Ngomong apapun kek Bree. Jangan hanya diam aja" kata Gema sambil menatap ke arah Bree."Gema, kamu jangan natap aku saat bawa mobil. Nanti kecelakaan Gem." Bree mengingatkan Gema kembali."Oke, aku akan menatap ke jalanan tapi kamu wajib menjawab apapun yang aku tanyakan.""Oke sip. Aku janji aku akan menjawab pertanyaan dari mu."Gema terdiam sesaat. Dia harus menanyakan hal ini kepada Bree sekarang. Supaya Gema tau apa tindakan yang harus diambilnya setelah ini."Siapa orang yang datang ke rumah mu kemaren Bree?"

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon

    Ketiga iring-iringan mobil mewah itu masuk ke gerbang utama rumah keluarga Ardana dan Brawijaya tinggal. Gema turun dari mobilnya diikuti oleh ketiga sahabatnya. Mereka berempat langsung masuk ke dalam ruang kerja Gema."Gem, apa yang terjadi dengan Bree dan keluarganya Gem?" Galang mendesak Gema untuk cerita. Gema dalam hati meminta maaf kepada Galang karena akan membohonginya."Kita yang sudah suuzon dengan tamu yang datang ke rumah Bree. Tamu itu kiranya adalah rekan bisnis ayah Bree." Gema menjelaskan kepada ketiga sahabatnya. Tetapi Gema sempat memberi kode kepada Guntur dan Biru."Kalau memang nggak ada yang membahayakan keluarga Bree, gue jadi nyaman kembali. Kalau gitu gue pamit dulu Gem. Loe bareng gue nggak Gun?" Galang berdiri dari posisi duduknya."Nggak Lang. Loe duluan aja. Rencana malam ini gue mau numpang tidur di rumah Biru aja. Kasian Biru bawa mobil sendirian." Guntur memberikan alasan yang masuk akal agar Galang tidak curiga kepada mereka.

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Kantor Hari Pertama

    Pagi hari Gema sudah terlihat gagah dengan stelan kantornya, hari ini Gema memakai jas warna hitam, didalamnya kemeja warna putih dilengkapi dengan celana dasar warna hitam. Penampilan Gema semakin terlihat wah dengan jam rolex mewah yang dipakainya serta sepatu pantofel keluaran rumah mode Gucci melengkapi penampilan sempurna Gema hari ini. Gema berprinsip pertemuan pertama harus berkesan berkelas dan berwibawa. Sesuai dengan permintaannya kepada Poppy hari ini Gema sudah harus masuk kantor. Dia harus membagi waktunya antara kuliah dan kerja. Tapi demi Bree, Gema akan berusaha dengan maksimal.Gema yang terakhir turun dari kamarnya. Dia sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya dan kedua sahabatnya. Hari itu mereka bertiga tidak ada jadwal kuliah. Gema dan Biru akan langsung menuju kantor yang sekarang akan dipimpin oleh Gema walaupun Gema akan menjadi wakil direktur yang direktur tetap Poppy. Sedangkan Guntur akan menuju kantor Ayahnya, dia akan membicarakan perihal mengambil a

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Galang

    Pagi harinya Gema terbangun karena pekikan alarm yang dia stel pukul lima subuh. Gema berniat mau gym dulu sebelum membersihkan badannya. Gema sudah lama tidak gym, sekarang waktunya pas. Bisa sekitar setengah jam. Gema kemudian berjalan keruangan gym yang ada dirumah besar itu. Peralatan gym di rumah Gema sudah lengkap, jadi Gema bisa memilih sesuka hatinya. Hari ini Gema hanya mau menggunakan treadmill saja. Selesai gym Gema langsung membersihkan badannya dan memakai sebuah celana levis warna hitam dan baju kaus dengan merk yang sama berwarna putih. Gema sangat terlihat tampan dengan baju andalannya itu. Gema kemudian menuju meja makan, di sana sudah tersedia mienas (mie nasi goreng) kesukaan Gema. Gema makan dengan lahap dan cepat, meja makan terasa sangat sepi saat kedua orang tuanya tidak ada di rumah. Gema berharap kedua orang tuanya cepat kembali pulang ke rumah. Setelah sarapan Gema kemudian ke garasi untuk mengambil mobil sport nya yang berwarna merah.Gema baru sekal

    Last Updated : 2021-04-16
  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   EKSEKUSI

    Galang yang malam itu bersikeras akan melancarkan rencananya di tolak mentah-mentah oleh Papi dan Kakeknya. Mereka tidak mau malam ini menjalankan rencana yang sudah disusun.Galang sempat marah dengan keluarganya. Tapi apa mau dikata dia harus mengikuti kehendak orang tuanya. Galang mencoba menahan hatinya. Setelah bernegosiasi dengan kedua orang tuanya itu mereka sepakat untuk menjalankan rencananya esok hari.Rencana yang disusun Galang dan kedua orang tuanya sudah tersusun rapi. Mereka tidak mau ada kesalahan sedikitpun yang bisa membuat mereka dipenjara. Kesalahan sedikit saja bisa membuat perusahaan mereka hancur dalam hitungan jam."Pi kita harus bergerak hari ini pi. Kebetulan Gema sudah tidak ikut ambil bagian dalam menjaga Bree lagi." kata Galang meyakinkan papi."Kamu yakin Lang? Gema tidak lagi mengikuti Bree?"Yakin pi. Kemaren sehabis kita bertemu di restoran, Gema datang, aku duduk dengan Gema. Kemudian bertanya kepada Gema. Apa dia

    Last Updated : 2021-04-16

Latest chapter

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Dokter Pengganggu Bree

    " Sayang apa yang mau kamu katakan tadi sayang saat kamu ngomong nanti saja sayang saat kita sudah berdua saja, kamu takut nanti di bully oleh Biru dan Vira. Ada cerita apa sayang?" kata Gema saat mereka sudah berdua saja di dalam ruangan Bree."Tapi kamu janji tidak akan marahkan sayang, aku takut nanti saar kamu sudah mendengar ceritanya kamu akan marah" kata Bree sambil mengenggam tangan Gema yang berada di atas mejanya."Tenang saja sayang, aku nggak akan marah, selagi itu tidak mengganggu kamu, atau mengusik kehidupan aku dan keluargaku." kata Gema"Jadi gini sayang, saat kamu berada di luar negeri, aku masih berpenampilan seperti ini, tiba tiba suatu hari ada seorang dokter mulai mengganggu aku, dia mengatakan bahwasanya kamu bukan laki-laki yang tepat untuk diriku. Aku langsung marah marah sama dia. Aku mengatakan emang siapa menurut loe yang terbaik untuk gue." kata Bree sambil melihat ke mata Gema. Mata yang didalamnya sudah menahan kemaran yang siap me

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Jemput Kekasih Hati

    Gema mandi terlebih dahulu sebelum dia beristirahat. Gema sangat lelah karena sudah jauh berjalan dari gerbang rumah menuju rumah utama. Gema baru sekali ini mencoba berjalan yang sejauh itu. "Gila capek juga gue jalan. Apalagi para maid ya yang melakukan perjalanan tiap hari. Belum lagi bekerja. Mereka memang strong" kata Gema. Setelah membersihkan badannya. Gema kemudian naik ke kasur untuk mengistirahatkan badannya terlebih dahulu. Gema benar benar letih setelah melakukan perjalanan jauh. Ditambah lagi dengan berjalan kaki sejauh tujuh ratus meter. Biru juga sama, dia juga membersihkan diri sebelum beristirahat. Dia juga sangat letih setelah melakukan perjalanan jauh dan berjalan kaki. Gema dan Biru yang benar benar letih tidak mendengar ketukan pintu dari maid yang meminta mereka untuk makan malam. Tepat pukul sepuluh malam Gema baru bangun dari tidurnya. Dia langsung turun ke dapur melihat makanan, ternyata di sana sudah ada Biru yang sedang mema

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Tidur Gaya Kerbau

    Gema dan Biru yang tertidur di karpet ruangan Vira sampai tidak sadar kalau Bree dan Vira telah selesai melakukan operasi mereka untuk hari ini. Gema dan Biru tertidur dengan begitu lelapnya. Bree dan Vira yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka tanda tidak percaya. Seorang CEO dan Asisten yang terkenal di dunia bisnis karena kejelian mereka melihat peluang dan keuntungan, bisa tertidur nyenyak hanya beralaskan karpet dan berbantalkan boneka."Bree, mereka berdua bener pengusaha yang ditakutkan di dunia bisnis itu Bree?"" Gue juga ragu Vir."Kata Bree sambil melihat Gema dan Biru yang tertidur seperti mayat itu. Gema dan Biru sama sekali tidak ada melakukan pergerakan walau hanya sedikit." Vie gue keruangan bentar ya. Mau nyiapin semua barang barang gue." kata Bree sambil berlalu dari ruangan Vira.Vira yang ditinggal Bree untuk merapikan barangnya, juga langsung duduk di kursi kebesarannya. Vira juga merapikan semua barang barangny

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Kejutan

    Afdhal tiba tiba berhenti di salah satu toko bunga ternama di ibu kota negara I."Dhal kenapa berhenti?" kata Gema yang heran Afdhal main berhenti saja tanpa meminta persetujuan Gema."Tuan, walaupun saya jomblo akut, tapi saya adalah tipe pria romantis tuan.""Jadi, apa masudnya kamu main berhenti di depan toko bunga? Kamu mau membeli bunga untuk siapa?" tanya Gema"Tuan tuan, yang mau membeli bukan saya Tuan. Tapi tuan berdua. Emang tuan tidak pernah nonton drama Korea?" tanya Afdhal dengan menatap tajam Gema dan Biru.Gema dan Biru kemudian menggeleng. Pekerjaan mereka sangat banyak menyita waktu. Alasan paling penting adalah mereka laki laki untuk apa nonton drama korea."Tuan sekali sekali nonton drama Korea itu bagus, untuk mencomot contoh contoh perlakuan romantis kepada pasangan" kata Afdhal yang sangat senang dapat membully Gema dan Biru secara tak langsung."Tuan masih belum paham dengan maksud saya?" kata Afdhal.Gema kemudi

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Pulang

    Gema bangun tepat pukul lima pagi waktu negara bagian A. Gema langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Gema berdiri di bawah shower, dia begitu menikmati air yang menerpa badannya yang atletis itu.Setelah selesai mandi, Gema kemudian menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Gema sholat dengan khusuk, setelah itu Gema berdoa meminta kepada Tuhan agar penerbangan mereka kembali ke negara I berjalan dengan lancar.Setelah selesai manjalankan kewajibannya.Gema merapikan penampilannya kembali. Hari ini Gema tidak memakai baju formal. Gema memakai baju kaus warna putih dan celana levis berwarna hitam. Gema terlihat sangat tampan, menambah ketampanannya Gema memakai sebuah topi warna putih untuk menghindari matahari.Setelah yakin dengan penampilannya, Gema menarik kopernya turun ke ruang makan. Di sana Gema sudah ditunggu oleh Biru. Biru juga memakai pakaian casual, bedanya Biru tidak pernah bisa lepas dari kemeja."Gimana dengan pe

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Hari ke sepuluh tanpa mu

    Hari ini adalah hari yang kesepuluh Gema tidak berada di sisi Bree. Gema sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Bree. Begitu juga dengan Bree yang sudah terbiasa tanpa Gema. Mereka berdua sama sama sibuk menenggelamkan diri kedalam kubangan pekerjaan. Mereka sama sama tidak ingin pekerjaan mereka terganggu karena rasa rindu yang sudah tidak terbendung lagi. Semua pekerjaan diambil oleh mereka berdua. Apalagi Bree dia sama sekali tidak pernah mengosongkan jadwal prakteknya. Bree takut kalau dia ngambil jadwal kosong dia akan selalu mengganggu Gema lewat pesan ataupun video call.Bree hari ini ada operasi yang cukup padat merayap, begitu juga dengan Gema yang jadwal meetingnya yang sangat banyak. Gema sengaja memadatkan semua kegiatannya agar dia bisa cepat menyelesaikan semua urusannya di luar negeri. Dia ingin cepat pulang ke negaranya. Dia sudah sangat rindu dengan Bree. Dia sangat ingin berjumpa dengan kekasih hatinya, yang selalu hadir setiap hari di dalam mimpi mimpinya.

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Merindu

    Pagi hari di negara Z, Gema dan Biru sudah bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Pagi ini Gema ada meeting dengan seluruh direksi dan karyawan kantor. Gema mau mengevaluasi seluruh kinerja devisi yang ada di kantor itu.Hari masih pagi jalanan masih belum terlalu ramai. Biru dengan sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan biasa saja. Mereka berdua ingin menikmati perjalanan pagi ini sebelum mereka berkutat dengan pekerjaan setinggi gunung yang sudah menanti didepan mata.Gema tiba tiba teringag dengan Bree. "Sedang apa ya bu dokter cantik itu sekarang" kata Gema perlahan. Tetapi masih bisa di dengar oleh Biru."Dasar bucin. Baru dua hari aja udah menggalau." kata Biru dengan keras.Gema tidak memperdulikan sindiran Biru. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.✉️ GemaSayang, udah bangun belum? Kalau aku udah dijalan mau ke perusahaan.✉️ BreeAku sedang bersipa siap mau ke rumah sakit sayang. Karena poli akan buka jam delapan pagi

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Tanpa Mu

    Gema dan Biru sampai di negara Z. Gema kemudian menghubunhi ponsel Bree. Ternyata ponsel Bree sedang tidak aktif. Gema kemudian menelpon Vira."Hallo kak, ada apa?""Vir, tadi Bree sama loe seharian ini kan?""Iya kak. Kami baru aja pulang. Ada apa ya kak?" Vira penasaran kenapa Gema menghubunginya kalau mau berbicara dengan Bree."Tadi kakak udah nelpon ke pinselnya. Ternyata tidak aktif. Kakak takut ada apa apa sama dia di jalan pulang.""Kakak tenang aja Bree baik baik aja kok. Tadi tu ponsel Bree kehabisan batrai, makanya ponselnya tewas. Kakak coba aja sejaman lagi pasti udah idup ponselnya" kata Vira sambil geleng geleng kepala.Gema kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Vira. Gema kemudian membuka semua bajunya dan pergi membersihkan diri. Gema sangat letih karena penerbangan yang lama itu. Gema selesai membersihkan dirinya dia berbaring di atas kasur dan mengetik sebuah pesan untuk Bree.✉️ GemaSayang, aku udah sampe seja

  • Perjuangan untuk Memiliki Mu   Kepergian Gema

    Hari keberangkatan Gema menuju negara Z akhirnya datang juga. Bree sudah mengajukan izin terlambat datang ke rumah sakit. Bree akan mengantarkan Gema terlebih dahulu ke bandara.Bree memakai baju warna kuning lembut, pilihan Gema waktu terakhir kalinya Gema mengantarkan Bree ke mall. Bree melengkapi tampilannya hari itu dengan memakai heels warna yang senada dengan dress yang dikenakannya. Bree sangat cantik hari itu. Bree kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa sarapan terlebih dahulu. Bree yang akan menjemput dan mengantarkan Gema ke bandara.Gema di rumahpun sudah siap. Dia tinggal.menunggu Bree untuk menjemputnya. Begitu juga dengan Biru, dia juga sudah siap. Biru tidak berangkat ke bandara dengan Gema. Biru akan berangkat dengan supir dari rumah. Biru sangat tau dengan rasa hati Gema hari ini."Gem, gue berangkat duluan ga. Kita ketemu di atas pesawat aja.""Oke sip. Semua keperluan sudah loe masukkan ke mobilkan?""Sudah. Gue jalan duluan ya."

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status