Biru melajukan mobilnya dengan sangat tergesa - gesa. Gema yang melihat langsung mengambil mobil sport nya yang terparkir di parkiran. Gema mengejar mobil Biru yang terlalu ngebut. Saat mengejar Biru, Gema ingat mobil yang dipakai Biru sudah teroasang GPS. Gema mengaktifkan fitur GPS nya. Jadi saat Biru dalam bahaya dia hanya tinggal memencet tombol pemberitahuan kepada semua pengawalnya. Mereka akan langsung mengetahui posisi mobil dalam bahaya dimana. Gema kemudian melambatkan laju mobilnya. Dia tidak mau mati muda gara-gara mengikuti kegilaan Biru. Gema terus memantau GPS mobil yang dibawa Biru. Gema terlihat tersenyum, Biru ternyata membawa mobil menuju rumahnya. Tapi yang semakin membuat Gema kembali menginjak gas adalah, kalau Biru melajukan mobil dengan kesetanan sampai ke rumahnya pasti ada apa-apa dengan kedua orang tua Biru. Gema yang menganalisa keadaan itu kembali menginjak gas mobilnya lebih dalam.
" Ayah, Ibu" Biru berteriak sambil langsung masuk kedalam rumah ta
BreeBree pagi itu bangun lebih cepat dari biasanya. Pagi ini kuliah yang dihadapinya adalah salah satu mata kuliah favoritnya. Jadi Bree merasa harus duduk di depan sebelum teman selokalnya datang. Bree sangat menyukai mata kuliah yang satu ini yaitu mata kuliah anatomi. Kebiasaan baik Bree, yaitu minum segelas air putih saat bangun. Hal ini sukses membuat Bree menjadi sehat.Bree kemudiam langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah mandi yang tidak selama hari biasanya, Bree langsung menuju ruang dressing room nya. Bree langsung saja menyambar rok coklat dan sebuah kemeja putih. Bree langsung memakainya dan merias wajahnya dengan riasan natural.Bree yang selesai persiapan menuju kampus, langsung turun ke lantai bawah sambil teriak nyaring. "Pagi Papi Mami" Bree mencium tangan kedua orang tua."Pagi sayang. Bree mau sarapan apa?" Kata Mami sambil mengambil piring untuk Bree."Bree sarapan di kampus aja ma. Hari ini Bree ada kuliah a
Ketiga mobil mewah itu meninggalkan pekarangan kampus. Ketiganya menuju rumah Vira. Dalam perjalanan Bree dan Gema tidak begitu banyak melakukan percakapan, itu disebabkan karena Bree tidak mau mengganggu konsentrasi Gema saat melajukan mobilnya, apalagi mobil yang dibawa Gema saat ini mobil sport keluaran terbaru. Gema yang melihat Bree menatap kejendela hanya tersenyum."Bree""Iya Gem, kenapa?""Kenapa kamu diam aja Bree. Ngomong apapun kek Bree. Jangan hanya diam aja" kata Gema sambil menatap ke arah Bree."Gema, kamu jangan natap aku saat bawa mobil. Nanti kecelakaan Gem." Bree mengingatkan Gema kembali."Oke, aku akan menatap ke jalanan tapi kamu wajib menjawab apapun yang aku tanyakan.""Oke sip. Aku janji aku akan menjawab pertanyaan dari mu."Gema terdiam sesaat. Dia harus menanyakan hal ini kepada Bree sekarang. Supaya Gema tau apa tindakan yang harus diambilnya setelah ini."Siapa orang yang datang ke rumah mu kemaren Bree?"
Ketiga iring-iringan mobil mewah itu masuk ke gerbang utama rumah keluarga Ardana dan Brawijaya tinggal. Gema turun dari mobilnya diikuti oleh ketiga sahabatnya. Mereka berempat langsung masuk ke dalam ruang kerja Gema."Gem, apa yang terjadi dengan Bree dan keluarganya Gem?" Galang mendesak Gema untuk cerita. Gema dalam hati meminta maaf kepada Galang karena akan membohonginya."Kita yang sudah suuzon dengan tamu yang datang ke rumah Bree. Tamu itu kiranya adalah rekan bisnis ayah Bree." Gema menjelaskan kepada ketiga sahabatnya. Tetapi Gema sempat memberi kode kepada Guntur dan Biru."Kalau memang nggak ada yang membahayakan keluarga Bree, gue jadi nyaman kembali. Kalau gitu gue pamit dulu Gem. Loe bareng gue nggak Gun?" Galang berdiri dari posisi duduknya."Nggak Lang. Loe duluan aja. Rencana malam ini gue mau numpang tidur di rumah Biru aja. Kasian Biru bawa mobil sendirian." Guntur memberikan alasan yang masuk akal agar Galang tidak curiga kepada mereka.
Pagi hari Gema sudah terlihat gagah dengan stelan kantornya, hari ini Gema memakai jas warna hitam, didalamnya kemeja warna putih dilengkapi dengan celana dasar warna hitam. Penampilan Gema semakin terlihat wah dengan jam rolex mewah yang dipakainya serta sepatu pantofel keluaran rumah mode Gucci melengkapi penampilan sempurna Gema hari ini. Gema berprinsip pertemuan pertama harus berkesan berkelas dan berwibawa. Sesuai dengan permintaannya kepada Poppy hari ini Gema sudah harus masuk kantor. Dia harus membagi waktunya antara kuliah dan kerja. Tapi demi Bree, Gema akan berusaha dengan maksimal.Gema yang terakhir turun dari kamarnya. Dia sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya dan kedua sahabatnya. Hari itu mereka bertiga tidak ada jadwal kuliah. Gema dan Biru akan langsung menuju kantor yang sekarang akan dipimpin oleh Gema walaupun Gema akan menjadi wakil direktur yang direktur tetap Poppy. Sedangkan Guntur akan menuju kantor Ayahnya, dia akan membicarakan perihal mengambil a
Pagi harinya Gema terbangun karena pekikan alarm yang dia stel pukul lima subuh. Gema berniat mau gym dulu sebelum membersihkan badannya. Gema sudah lama tidak gym, sekarang waktunya pas. Bisa sekitar setengah jam. Gema kemudian berjalan keruangan gym yang ada dirumah besar itu. Peralatan gym di rumah Gema sudah lengkap, jadi Gema bisa memilih sesuka hatinya. Hari ini Gema hanya mau menggunakan treadmill saja. Selesai gym Gema langsung membersihkan badannya dan memakai sebuah celana levis warna hitam dan baju kaus dengan merk yang sama berwarna putih. Gema sangat terlihat tampan dengan baju andalannya itu. Gema kemudian menuju meja makan, di sana sudah tersedia mienas (mie nasi goreng) kesukaan Gema. Gema makan dengan lahap dan cepat, meja makan terasa sangat sepi saat kedua orang tuanya tidak ada di rumah. Gema berharap kedua orang tuanya cepat kembali pulang ke rumah. Setelah sarapan Gema kemudian ke garasi untuk mengambil mobil sport nya yang berwarna merah.Gema baru sekal
Galang yang malam itu bersikeras akan melancarkan rencananya di tolak mentah-mentah oleh Papi dan Kakeknya. Mereka tidak mau malam ini menjalankan rencana yang sudah disusun.Galang sempat marah dengan keluarganya. Tapi apa mau dikata dia harus mengikuti kehendak orang tuanya. Galang mencoba menahan hatinya. Setelah bernegosiasi dengan kedua orang tuanya itu mereka sepakat untuk menjalankan rencananya esok hari.Rencana yang disusun Galang dan kedua orang tuanya sudah tersusun rapi. Mereka tidak mau ada kesalahan sedikitpun yang bisa membuat mereka dipenjara. Kesalahan sedikit saja bisa membuat perusahaan mereka hancur dalam hitungan jam."Pi kita harus bergerak hari ini pi. Kebetulan Gema sudah tidak ikut ambil bagian dalam menjaga Bree lagi." kata Galang meyakinkan papi."Kamu yakin Lang? Gema tidak lagi mengikuti Bree?"Yakin pi. Kemaren sehabis kita bertemu di restoran, Gema datang, aku duduk dengan Gema. Kemudian bertanya kepada Gema. Apa dia
Poppy dan Papi janjian dengan Biru dan Guntur tanpa sepengetahuan Gema. Mereka berempat berencana menjebak Gema dengan tujuan membuat Gema mengutarakan isi hatinya kepada Bree. Kalau hanya menunggu Gema mengatakan maka tidak akan pernah terjadi. Rasa takut Gema terhadap pengakuan cinta begitu besar. Maka sampai bulan menjadi kembar maka Gema tak kan pernah mengatakan kepada Bree apa yang dirasakannya.Biru dan Guntur telah sampai di tempat janjian mereka dengan Poppy dan Papi. Tak lama kemudian Papi datang."Maaf, Saya telat.""Nggak kok om. Kami juga baru datang. Poppy saja sampai sekarang belum datang." kata Biru tersenyum."Kalian sudah dari tadi sampenya?""Belum lama om. Palingan baru sepuluh menit.""Jadi kalian sudah lama bersahabat dengan Gema?""Wah bukan sudah lama lagi om. Dari orok malahan. Hahahahahaha." kata Biru"Kami bersahabat dari SMP Om. Makanya kami bisa sedekat ini sekarang. Kami kemana-mana selalu bersama." Guntur
Gema hari ini berencana mau berangkat ke kantor tanpa menunggu Biru. Gema ingin mengantarkan Bree terlebih dahulu ke kampusnya. Gema sudah tiga hari tidak melihat Bree. Dia sangat merindukan Bree. Gema masuk ke mobilnya dan melajukan mobil itu menuju rumah Bree. Tiga puluh menit berkendara Gema sampai di depan rumah Bree.tok tok tokPelayan kemudian membuka pintu depan yang diketuk seseorang."Maaf den cari siapa ya?" tanya pelayan."Bree nya ada bik?" kata Gema."Oh ada den. Nona Bree sedang sarapan dengan Tuan dan Nyonya. Silahkan masuk dan duduk dulu den. Bentar saya akan panggilkan nona Bree." Pelayan masuk ke dalam ruang makan."Non, ada tamu yang mencari nona.""Siapa bik?""Maaf nona saya tidak tau namanya." bibik menundukkan kepalanya."Oh tidak apa-apa bik. Saya akan menemuinya." Bree berdiri dan berjalan menuju ruang tam