Sang Kupu-Kupu Malam

Sang Kupu-Kupu Malam

last updateLast Updated : 2024-12-08
By:   chocochips  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
22Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Elora, gadis desa berusia 21 tahun, terpaksa meninggalkan kampung halamannya demi menyelamatkan nyawa sang ayah yang membutuhkan biaya operasi besar. Berbekal tekad dan keberanian, ia melangkah ke hiruk-pikuk kota besar, hanya untuk menemukan bahwa dunia baru ini menyimpan gelapnya kenyataan. Di bawah bimbingan seorang wanita misterius yang dipanggil "Madam," Elora masuk ke dalam lingkaran pekerjaan malam—jalan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Di balik pakaian tertutupnya, tersembunyi kecantikan yang memikat sekaligus luka batin yang perlahan menggerogoti dirinya. Namun, kehidupannya berubah ketika ia bertemu Reyhan, seorang pria tampan dan ambisius dengan masa lalu yang kelam. Reyhan, yang awalnya hanya seorang klien, perlahan menjadi sosok yang membuat Elora mempertanyakan jalannya. Cinta yang mulai tumbuh di antara mereka menghadapi badai konflik: stigma, rahasia, dan pilihan hidup yang tak mudah. Ketika dunia malam mulai menariknya semakin dalam, Elora harus memutuskan—apakah ia akan tenggelam dalam gelap, ataukah berjuang untuk menemukan cahaya di tengah keputusasaan? Sebuah kisah tentang pengorbanan, cinta, dan perjuangan mencari kebahagiaan di dunia yang penuh godaan dan kegetiran.

View More

Latest chapter

Free Preview

Part 1

Elora berjalan pelan di sepanjang lorong sempit yang dipenuhi dengan bau asap rokok dan desahan musik keras yang terdengar menggema dari dalam klub. Malam itu, udara di luar terasa dingin, namun tubuhnya berkeringat. Hatinya berdetak cepat, lebih karena kegugupan daripada rasa dingin. Langkahnya yang gemetar tidak bisa ia sembunyikan, meskipun ia berusaha keras untuk terlihat tenang.Kehidupan yang ia jalani sekarang bukanlah kehidupan yang ia impikan. Dulu, ia bermimpi menjadi seseorang yang berguna bagi orang tuanya, untuk suatu hari nanti kembali ke desa dengan kebanggaan di wajahnya. Tapi sekarang, semuanya telah berubah. Di hadapannya terbentang jalan yang gelap, dan Elora tahu bahwa sekali ia melangkah ke dalam dunia ini, tak ada jalan kembali.Pintu yang ada di depan matanya terbuka dengan suara berderit. Di dalam, beberapa orang tampak sedang berbicara dengan pelan, sementara sebagian yang lain asyik dengan percakapan di meja bar. Keheningan yang ada membuat Elora merasa semak...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
22 Chapters
Part 1
Elora berjalan pelan di sepanjang lorong sempit yang dipenuhi dengan bau asap rokok dan desahan musik keras yang terdengar menggema dari dalam klub. Malam itu, udara di luar terasa dingin, namun tubuhnya berkeringat. Hatinya berdetak cepat, lebih karena kegugupan daripada rasa dingin. Langkahnya yang gemetar tidak bisa ia sembunyikan, meskipun ia berusaha keras untuk terlihat tenang.Kehidupan yang ia jalani sekarang bukanlah kehidupan yang ia impikan. Dulu, ia bermimpi menjadi seseorang yang berguna bagi orang tuanya, untuk suatu hari nanti kembali ke desa dengan kebanggaan di wajahnya. Tapi sekarang, semuanya telah berubah. Di hadapannya terbentang jalan yang gelap, dan Elora tahu bahwa sekali ia melangkah ke dalam dunia ini, tak ada jalan kembali.Pintu yang ada di depan matanya terbuka dengan suara berderit. Di dalam, beberapa orang tampak sedang berbicara dengan pelan, sementara sebagian yang lain asyik dengan percakapan di meja bar. Keheningan yang ada membuat Elora merasa semak
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 2
Part 2Kehidupan Elora semakin memasuki ritme yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Setiap malam, ia kembali ke ruang sempit itu, menghadapi para pria yang tak tahu siapa dirinya selain seorang wanita yang bisa memenuhi hasrat mereka. Pada awalnya, ia berusaha menutup matanya, membiarkan tubuhnya bergerak otomatis, seperti robot yang hanya menjalankan perintah. Tetapi lama kelamaan, meskipun ia berusaha keras untuk tidak terlibat, perasaan itu tak bisa ia hindari.Kadang, saat pria-pria itu meninggalkan ruangan setelah selesai, Elora merasa seolah-olah ada bagian dari dirinya yang ikut pergi bersama mereka. Tidak ada kata terima kasih, tidak ada perhatian yang lebih dari sekadar kepuasan sesaat. Mereka pergi begitu saja, meninggalkannya dalam kesepian yang semakin menyiksa.Namun, di tengah keputusasaan itu, Madam—wanita yang pertama kali membawanya masuk ke dunia ini—terus berada di sisinya. Terkadang, Madam terlihat dingin dan tak peduli, namun di saat lain, ia seolah-olah memaha
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 3
Part 3Elora terjaga lebih awal pagi itu. Langit masih gelap, dan suasana di sekitar klub yang hingar-bingar itu terasa sepi. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Semalam, setelah ia selesai bekerja, perasaan yang datang padanya bukan lagi rasa kosong atau perasaan terperangkap. Ada kekuatan yang tumbuh, meskipun ia tak sepenuhnya tahu darimana datangnya. Ia menatap bayangan dirinya di kaca, wajahnya tampak letih dan hampa, namun ada sorot baru di matanya. Seperti ada secercah harapan yang perlahan muncul.Namun, realitasnya segera datang menghampiri. Pagi yang sepi itu tak lebih dari waktu yang singkat. Elora tahu bahwa malam ini, seperti malam-malam sebelumnya, ia harus kembali ke tempat itu, ke dunia yang tak memberinya banyak pilihan. Ke dunia yang menjadikannya sekadar komoditas. Sebelum kembali ke sana, ia memutuskan untuk menyendiri sejenak, duduk di balkon kecil yang menghadap ke jalanan kota. Udara pagi terasa dingin, membawa bau aspal dan debu yang menyengat. Di sa
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 4
Elora menatap tangan Arman yang terulur, perasaan bingung dan ragu berkelindan dalam dirinya. Ingin sekali ia mempercayai kesempatan ini, tetapi keraguan selalu menghalanginya. Seberapa banyak lagi ia harus berjuang? Seberapa banyak lagi ia harus merasakan hampa sebelum bisa keluar dari kegelapan yang selama ini mengurungnya?Namun, di balik semua itu, ada secercah harapan yang perlahan muncul, dan Elora tahu bahwa ini mungkin kesempatan yang sudah lama ia tunggu-tunggu. Dengan hati berdebar, ia akhirnya meraih tangan Arman, memutuskan untuk memberi kesempatan pada dirinya sendiri."Apakah ini benar-benar mungkin?" tanya Elora dengan suara pelan, matanya masih penuh keraguan. "Apakah saya bisa benar-benar keluar dari sini?"Arman menggenggam tangan Elora dengan erat, matanya penuh keyakinan. “Kamu bisa. Tapi untuk itu, kamu harus berhenti melarikan diri dari kenyataan dan mulai menghadapi dunia ini dengan cara yang berbeda. Tidak ada jalan keluar yang mudah, dan kamu harus siap untuk
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 5
Part 5Hari-hari setelah keputusan itu terasa seperti beban yang semakin berat bagi Elora. Meskipun ia merasa ada secercah harapan di depan, kenyataannya dunia ini tak mudah untuk dilepaskan. Setiap malam, saat ia melangkah kembali ke dalam klub itu, ia merasa semakin terperangkap dalam permainan yang lebih besar dari dirinya. Meskipun Arman memberi janji akan ada jalan keluar, Elora tahu bahwa ia harus bertindak dengan hati-hati.Semakin ia mendalami peranannya di dunia ini, semakin ia menyadari betapa kelamnya dunia yang telah mengurungnya. Madam, yang dulu tampaknya menjadi sosok yang memberi arahan, kini tampak lebih terisolasi dari Elora. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin retak. Madam lebih banyak menghabiskan waktu di balik layar, mengatur segala sesuatunya tanpa memberikan banyak perhatian pada Elora. Ia seperti tak ingin Elora terlalu dekat dengannya, atau bahkan mengetahui lebih banyak.Namun, Elora tak bisa lagi terjebak dalam ketidakpastian. Ia tahu bahwa i
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 6
Setiap langkah Elora terasa semakin berat, namun setiap malam yang berlalu semakin menguatkan tekadnya. Di balik keramaian klub yang tak pernah berhenti, dia merasakan kebingungannya mulai mereda. Arman, meski tak selalu dekat, memberikan dukungan yang terus mengalir. Ia seperti satu-satunya orang yang benar-benar memahami keadaan Elora, dan mungkin satu-satunya yang bisa membantunya keluar dari kegelapan ini.Malam itu, Elora kembali berada di ruang belakang, tempat di mana semuanya dimulai. Tubuhnya sudah terbiasa dengan rutinitas, tetapi pikirannya tak pernah berhenti bertanya. Apakah ini benar-benar jalan yang dia pilih? Apa yang akan terjadi jika ia mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi di balik dunia yang ia jalani?Pekerjaan yang ia lakukan setiap malam, yang dulu terasa seperti sebuah kewajiban, kini mulai terasa seperti jebakan. Setiap kali ia melihat wajah klien-kliennya, ia merasa semakin kosong. Mereka hanya datang untuk memenuhi hasrat mereka, meninggalkan dirinya dala
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 7
Elora menahan napasnya, tubuhnya bergetar hebat saat ia berbalik dan meninggalkan ruangan itu dengan hati yang penuh ketegangan. Kakinya melangkah dengan terburu-buru, namun ia berusaha keras agar tak ada yang mencurigai tindakannya. Amplop yang ia sembunyikan di balik pakaian dalamnya terasa seperti beban berat yang siap menghancurkan dunia yang telah lama ia kenal.Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti langkah menuju kehancuran atau kebebasan. Bagaimana jika ia tertangkap? Bagaimana jika dokumen itu menjadi awal dari petaka yang lebih besar? Suara detak jantungnya bergema di telinga, namun ia tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk keluar dari dunia yang sudah lama mengurungnya. Jika ia tidak melangkah sekarang, maka tidak ada lagi harapan untuk melarikan diri.Sebelum kembali ke kamar sempitnya, Elora bersembunyi di balik pintu gudang kecil yang terletak di sudut klub. Di sana, di dalam kegelapan yang hampir total, ia membuka amplop itu. Tangannya gemetar, hampir
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 8
Dengan langkah yang cepat dan penuh kecemasan, Elora dan Arman menyelinap keluar dari lorong gelap tempat mereka bersembunyi. Setiap sudut klub terasa semakin memenjara, seolah-olah dindingnya berbisik untuk menyerah pada nasib yang telah dipilihkan untuk mereka. Namun, di dalam hati Elora, ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang lebih kuat dari rasa takut yang selama ini menguasai dirinya. Itu adalah rasa ingin bebas yang mulai menyala, meski lemah dan rapuh."Elora," Arman berbisik, memecah keheningan malam yang menyelimuti mereka. "Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kamu tahu apa yang harus kita lakukan, bukan?"Elora menatapnya dengan tatapan kosong, berusaha menenangkan dirinya. "Aku tahu," jawabnya pelan. "Tapi... bagaimana kita bisa melawan mereka? Bagaimana kita bisa menghadapinya setelah apa yang aku temukan? Ayahku terlibat, Arman. Ayahku..."Suara Elora terhenti, tenggelam dalam kebisuan yang mencekam. Ia merasakan dadanya sesak, seperti ada batu besar yang menghalangi
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 9
Pria di depan mereka menatap dengan tatapan tajam, matanya penuh dengan kebencian yang jelas. Elora merasakan jantungnya berdetak semakin cepat, seolah-olah setiap detik yang berlalu membawa mereka lebih dekat pada kejatuhan yang tak bisa dihindari. Arman berdiri dengan tegap di sampingnya, namun Elora bisa melihat ketegangan yang tergambar jelas di wajahnya. Mereka berdua tahu, jika mereka tidak bertindak cepat, semuanya akan berakhir dengan cara yang lebih buruk."Jangan bergerak," pria itu berkata lagi, suaranya serak, namun tegas. “Kalian berdua tahu betul, kalau kalian mencoba melarikan diri sekarang, tidak ada yang akan selamat. Kalian sudah terlalu jauh terperangkap dalam permainan ini.”Arman menatap pria itu tanpa ragu. "Kita sudah memutuskan untuk keluar. Tidak ada yang bisa menghentikan kami," jawab Arman dengan suara yang lebih tenang, meski Elora bisa merasakan ketegangan di balik kata-katanya. Elora berusaha untuk tetap tenang, meskipun dadanya terasa sesak. Ia bisa mer
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
Part 10
Suasana di ruang itu semakin mencekam, dan setiap kata yang diucapkan semakin mengarah pada konfrontasi yang tidak bisa dihindari. Elora merasa ada beban berat yang mengganjal di dadanya, namun ada satu hal yang membuatnya tetap tegak berdiri—tekad yang baru lahir dalam dirinya. Ia tidak bisa terus terjebak dalam dunia ini, dunia yang sudah lama mengikis jiwanya.Madam memandang mereka dengan senyum yang semakin tipis, seolah-olah ia sedang menilai dua orang yang mencoba menantang dunia yang sudah dikuasainya. “Kalian memang berani,” kata Madam akhirnya, suaranya yang lembut itu terasa penuh dengan sindiran. “Tapi kalian tidak mengerti apa yang kalian hadapi. Kalian ingin keluar? Kalian pikir itu mudah?”Arman tidak menjawab, hanya memandang Madam dengan tatapan penuh tekad. “Kami sudah cukup mendengar ucapan kosongmu, Madam. Kami tidak akan kembali ke tempat ini. Kami sudah memilih jalan kami.”Elora berusaha mengendalikan diri. Setiap kata yang diucapkan terasa semakin berat. Namun,
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
DMCA.com Protection Status