Share

339. Pemerah Susu Kuda

"Brengsek!"

Ben Ren menghampiri Cakra yang tengah makan pagi di atas tumpukan jerami.

"Petaruh tidak ada yang menjagokan dirimu pada pertandingan pertama!"

"Janganlah kecil hati karena petaruh. Berbesar hatilah karena aku peserta tertampan."

Cakra yakin Mayleen bukan mencari ksatria terhebat, tapi ksatria tertampan.

Maka itu ia optimis tidak akan dirugikan wasit di colloseum dengan kecerdasan buatan.

Membuat Mayleen jatuh cinta adalah awal kemenangan.

"Ketampananmu tidak menolong dirimu! Lawanmu justru semakin bersemangat untuk merusak wajahmu supaya jadi jelek seperti mereka!"

"Kau bilang cukup membuat Mayleen klepek-klepek. Dasar manajer plin-plan."

"Petarung lain giat berlatih, kerjamu cuma makan dan memelototi bokong kuda."

"Dibawa hepi saja."

Cakra sengaja ingin menyurutkan Ben Ren untuk tidak bertaruh atas dirinya. Ia jengkel dimanfaatkan.

Ben Ren ingin mengeruk keuntungan dari jerih parah dirinya, tapi semua petaruh begitu.

Maka itu Cakra kerjanya hanya menangkapi lalat ijo.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status