Share

342. Bukan Kasim

Cakra lega ketika senja tiba. Hari nudis berakhir.

Ia diminta pindah ke penginapan mewah oleh bestir sayembara.

"Kapan aku pergi ke istana Mandrapati?" tanya Kajol saat Cakra pamit.

"Sebelum keraton tahu siapa dirimu," jawab Cakra. "Aku sarankan lewat kadipaten Selawangi, perjalanan lebih ringkas."

Ben Ren heran. Ada apa dengan Kajol? Mengapa ia diminta tinggal di istana Mandrapati?

"Aku sudah mengadukan kepada nenekmu, bahwa kau menaikkan harga secara semena-mena," kata Ben Ren. "Aku bersedia menjadikan dirimu istri dengan mahar lima ribu keping emas. Mengapa kau memilih menjadi kasim di Mandrapati?"

Kajol tersenyum. "Aku menjadi selir keempat, bukan kasim."

"What?" Ben Ren terbelalak. "Are you really?'

"Borokokok siah!" damprat ibu Kajol. "Sia ngajak ajul gedang ka anak aing? Gembul sia! Cikeneh pisan indung aing disorodot gaplok!"

Cakra segera memacu kuda meninggalkan pintu gerbang. Ia merasa sudah tidak ada lagi kepentingan di rumah itu.

Cakra mulai resah dengan kehidupannya. Kem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status