author-banner
Enday Hidayat
Enday Hidayat
Author

Novels by Enday Hidayat

Mengejar Cinta Puteri Bangsawan

Mengejar Cinta Puteri Bangsawan

"Aku butuh bapakmu! Bukan mahar sekeranjang!" Arjuna pusing diminta datang bersama ayahnya sebagai persyaratan untuk melamar puteri dari klan bangsawan. Padahal ia tidak tahu di mana ayahnya berada. Arjuna berusaha mencari ayahnya dengan berbekal kujang emas yang tertinggal di malam terkutuk itu. Satu peristiwa membawa Arjuna ke zaman kerajaan di mana situasi sedang kacau, ia mendapat warisan ilmu kuno untuk menguasai dunia. Dapatkah Arjuna menemukan bapaknya dan hidup bersanding dengan puteri bangsawan?
Read
Chapter: Bab 88
Arjuna memutuskan untuk pergi ke Batulayang. Ia harus mencari Senopati Aryaseta untuk mengetahui lokasi pintu dimensi. Arjuna harus berbesar hati bertemu dengan ibu sambung yang merupakan mantan kekasihnya, meski sulit untuk memaafkan pengkhianatan Senopati Aryaseta terhadap ibunya. Tapi haruskah? "Kita cari cendekia yang menguasai ilmu dan perhitungan lokasi pintu dimensi," kata Arjuna berubah pikiran. "Aku enggan minta tolong pada senopati." Arjuna ingin mencari raja yang digulingkan, tapi Panduwinata sedang dilanda kemelut karena putranya kehilangan gelar kebangsawanan. Untuk mendapatkan gelar kebangsawanan, ayah dan ibunya harus menikah secara resmi, dan itu tidak mungkin. Pernikahan sedarah adalah terlarang. Bagaimana Panduwinata dapat membantunya sementara ia sendiri terlilit masalah besar. Resi Aswatama telah menimbulkan bencana tanpa berkesudahan. "Meminta bantuan Resi Aswatama dan Raja Widura lebih tidak mungkin lagi," keluh Arjuna. "Bukan menolong, mereka pasti
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 87
Kong menuntaskan perlawanan empat pengawal utama istana dengan kematian. Mereka memilih bertarung sampai akhir dan menderita luka dalam sangat parah. Kong protes karena Arjuna membiarkan Empat Iblis Hitam pergi ke kastil selatan tanpa mereka. "Pantas saja kau kena kutukan kalau matamu sulit dijaga," kata Arjuna. "Kekhawatiranmu hanya modus. Mereka bukan pendekar kaleng-kaleng." Arjuna curiga Kong bukan sekedar selingkuh dengan dewi kelamin, ia melakukani kesalahan besar yang menyebabkan jiwanya terkurung dalam sosok kingkong. Dewi kelamin masih bisa tampil dalam wujud asli, namun Kong tidak bisa bertransformasi menjadi dewa kelamin, atau wujud ksatria. Bahkan Kong tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia, hanya bisa bahasa isyarat. "Kesalahan apa yang telah kau lakukan, Kong?" selidik Arjuna penasaran. "Mengapa hukuman yang kau terima berat sekali? Aku kira perselingkuhan dengan dewi kelamin bukan kesalahan tak termaafkan." Kong menjelaskan bahwa perselingkuhan
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 86
Mereka siap menjalankan perintah Arjuna untuk membebaskan tawanan wanita di kastil selatan. Mereka juga bersedia menuruti ucapannya yang satu itu. "Barangkali sudah takdir kami untuk menjadi istri Kong," kata Dara Hiti. "Aku menganggap ucapanmu adalah lamaran bagi kami." Arjuna menyesal telah berucap begitu kalau dianggap serius oleh Empat Iblis Hitam, padahal ia hanya ingin memancing amarah pengawal utama sang raja. Persoalannya, Kong hanya mencintai Ratu Anaconda yang merupakan perwujudan dari dewi kelamin wanita. Kong dan ratu siluman ular sedang menjalani hukuman di mayapada. Mereka tidak tahu bagaimana cara membebaskan diri dari kutukan. Empat Iblis Hitam pasti tersinggung kalau seekor binatang menolak mereka menjadi istri. "Lupakanlah ucapanku itu. Anggaplah sebuah kesalahan dalam strategi mengacaukan musuh." Kong sulit untuk memenangkan pertarungan. Empat pengawal utama berilmu sangat tinggi, bahkan celurit setan mengangkat kemampuan mereka setingkat resi. Arjuna tidak
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 85
Kong memberi kesempatan kepada mereka untuk mengambil celurit setan. Mereka sangat mengandalkan senjata itu, padahal tidak berguna untuk melawan mantan dewa itu. Celurit setan pasti patah jika pengawal utama istana bersikukuh memegangnya. Mereka terpaksa melepaskan untuk menyelamatkan celurit itu. Mereka tidak berniat untuk kabur meskipun harapan untuk memenangkan pertarungan sangat tipis. "Siapa kau sebenarnya?" tanya kakek botak. "Kau bukan binatang biasa." "Kong adalah calon suami Empat Iblis Hitam," kata Arjuna. "Bukankah kalian sebetulnya tak berniat untuk menyeret mereka ke mahkamah kerajaan? Kalian akan menyeret mereka ke atas ranjang?" Empat pengawal utama yang sudah kehilangan Kalapati selaku ketua tampak tersinggung, padahal apa yang dikatakan Arjuna tepat sekali. Mereka tak bermaksud membawa Empat Iblis Hitam ke istana Pancala, mereka akan menyekapnya di kastil pesisir selatan. Empat Iblis Hitam terlalu cantik untuk mati di tiang gantung. Mereka bisa dimanfaa
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 84
Arjuna berkelebat maju. Pedang mustika manik meliuk-liuk mengincar titik kelemahan Kalapati. Trang! Trang! Bunga api berhamburan dari bentrokan senjata, meramaikan siluet kebiruan dan kemerahan laksana kembang api. Kalapati terkejut merasakan chi Arjuna yang demikian tinggi. Tangannya bergetar setiap kali terjadi kontak senjata. "Seandainya gurumu adalah Resi Kamandalu, kau takkan sanggup bertahan dari serangan celurit setan," ujar Kalapati. "Siapa kau sebenarnya? Apakah kau titisan Dewa Ares?" "Kenalilah lewat pedangku," sahut Arjuna sambil mencecar Kalapati dengan serangan pedang yang mematikan. "Seharusnya matamu sudah terbuka sejak awal kalau kau tokoh sakti rimba persilatan." "Pedangmu seperti pedang berlian mustika manik, tapi pedang itu sudah dinyatakan punah beberapa abad lalu." "Lau kau anggap pedang ini adalah pedang tiruan? Bagaimana celurit setan bisa sompek oleh pedang palsu?" Mata celurit setan gompal di beberapa bagian terkena hantaman pedang mustika manik. Ka
Last Updated: 2025-04-12
Chapter: Bab 83
Kalapati baru menyadari kalau Empat Iblis Hitam kehilangan pedangnya. Kehilangan pedang berarti mereka kehilangan separuh kekuatan. Jadi bukan masalah besar baginya. "Empat Iblis Hitam laksana burung patah sayap tanpa pedang jian." "Cukup Kong menghadapi kalian!" Kalapati takjub dengan kingkong yang mampu melayani gempuran kawan-kawannya. Arjuna menyerahkan pataka ketua dan kujang emas kepada Kong karena ia layak mengembannya. "Kau sudah menghina rimba persilatan dan istana Pancala!" kata Kalapati sambil mencecar Arjuna dengan pukulan tangan kosong. "Kau serahkan pataka dan kujang pusaka kepada binatang!" "Kong lebih mulia dari kalian. Jadi ia pantas memimpin rimba persilatan dan menjadi raja Pancala!" "Jahanam...!" geram Kalapati. "Manusia masa depan sungguh tak punya tata krama!" Kalapati mengirim tendangan dan pukulan dewa. Sebuah kombinasi maut yang sudah banyak makan korban. Kalapati heran Arjuna berani menangkis dan beradu pukulan, padahal serangan kombinasi
Last Updated: 2025-04-12
Pendekar Pedang Mirabilis

Pendekar Pedang Mirabilis

Banga Adikara diperintahkan ibunya untuk kabur karena ibunya tidak rela ia dijadikan selir oleh Ratu Nayaka yang kejam dan bengis. Akibatnya sungguh mengerikan. Klan Adikara dimusnahkan dengan cara yang keji, membangkitkan amarah dan dendam di hati Banga. Dengan berbekal pedang tertua di muka bumi, Banga melakukan pembalasan kepada semua pendukung Ratu Nayaka. Kemarahannya tidak bisa dihentikan. Tahta terancam. Ratu Nayaka mengirim puteri mahkota untuk membinasakan Banga, di mana kecantikannya jauh lebih berbahaya daripada kesaktiannya. Dapatkan ia menghentikan Banga?
Read
Chapter: Bab 13. Terpaksa Melupakan Perjodohan
"Banga!" Banga berhenti melangkah saat suara merdu yang tidak asing di telinga memanggilnya. Ada sinar kebahagiaan di mata Banga melihat seorang gadis cantik jelita berlari menghampiri. Gadis itu ternyata selamat dari pembantaian. Mihira adalah teman bermainnya sewaktu kecil. Menjelang remaja ia menimba ilmu di Han Barat. Sekarang ia pulang dan menemukan keluarganya sudah tewas, menyedihkan sekali. Orang tua Banga dan Mihira adalah bangsawan terkemuka di klan Adikara. Mereka terkenal sebagai saudagar dermawan dan menentang sistem perbudakan. "Aku senang melihatmu semakin cantik," puji Banga. "Seharusnya kau tidak pulang demi keselamatan dirimu." "Aku tidak langsung pulang setelah lulus kejuruan. Aku belajar ilmu bela diri di pegunungan Kunlun untuk menuntut balas atas pemusnahan klan Adikara." Mata bening kebiru-biruan itu berkobar dibakar dendam, sebagaimana anggota klan yang ditemui Banga sebelumnya, mereka pulang untuk menuntut balas. Mereka kebanyakan belajar ilmu
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab 12. Membuka Pintu Kematian
Ksatria yang menyamar jadi petani itu bernama Abimanyu, klan Adikara yang berhasil meloloskan diri dari pembantaian. Ia sulit melawan ribuan prajurit dan tokoh sakti yang membumihanguskan perumahan klan Adikara. Di sampingnya berdiri seorang gadis cantik jelita bernama Mihira, dan perempuan yang pernah ditolong Banga bernama Sekar. "Aku kira Banga tidak butuh bantuan," kata Abimanyu. "Aku bangga klan Adikara mempunyai ksatria gagah berani, selain cendekia dengan pena yang tajam." "Banga cocok sekali menjadi pemimpin pergerakan untuk menuntut balas kematian klan Adikara," ujar Mihira. "Ada beberapa saudagar besar klan Adikara bermukim di Han Barat, mereka siap memberi bantuan finansial untuk pergerakan." "Banga ingin berjuang sendiri," ucap Sekar. "Aku sudah menawarkan diri menjadi budaknya, namun ia menolak dengan pertimbangan keselamatan diriku." Banga tidak boleh melawan seorang sendiri, batin Mihira kelu. Bukan dirinya saja yang murka, semua anggota klan yang tersisa me
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 11. Bukan Penduduk Biasa
Pedang mirabilis meliuk-liuk menghantam beberapa prajurit bersenjata tombak. Prajurit bertumbangan laksana pohon roboh, tak berdaya menghadapi amukan pedang. Mereka datang untuk mengantarkan nyawa. Permainan pedang Banga sulit ditandingi. Sekali tebas, tombak dan samurai berjatuhan terpotong dua. "Kalian hanyalah martir yang tidak berguna bagiku!" kata Banga masygul. "Sebanyak apa kalian mendatangiku sebanyak itu nyawa tercecer!" "Kesombonganmu akan menghancurkan dirimu sendiri, anak muda!" gertak komandan prajurit. "Kau takkan bisa menantang istana dengan tanganmu sendiri!" "Bagi cecunguk menumbangkan ratu durjana adalah sebuah kemustahilan! Bagiku hanyalah sebuah jalan yang sedang kulewati!" Prajurit mengepung dengan gagah berani, meski kawan mereka bertumbangan. Lebih baik kehilangan nyawa daripada kehilangan nyali, begitu prinsip mereka. Naifnya mereka bukan membela kebenaran dan keadilan, mereka diperalat untuk mempertahankan kekuasaan ratu tak berhati. Banga sudah
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 10. Mereka Tidak Layak Mati
Pendekar berkumis baplang melarikan diri, ia merasa tertipu karena ksatria yang dihadapi bukan pemberontak sebagaimana yang diceritakan kepala kampung. Ksatria yang dihadapi adalah ksatria terluka karena klannya dimusnahkan secara keji. Ia mengamuk laksana macan terluka dengan energi dendam yang dimiliki. Kemarahannya sulit dihentikan, selain menghirup darah untuk mengobati luka yang diderita. Ia tidak ingin mati konyol. "Mustahil bagi kaki tangan kepala kampung lolos dari pedang mirabilis," kata Banga sambil berjumpalitan di udara dan mendarat di hadapan pendekar itu. "Kau harus menyusul kawan-kawanmu." Banga membabatkan pedang, pendekar berkumis baplang berusaha menangkis dengan golok, golok patah dua, tebasan pedang merobek dada. Pendekar berkumis baplang tumbang dengan golok buntung di tangan. Banga pergi meninggalkan tempat itu dengan dingin. Amarah dan dendam telah membekukan hatinya. "Ada lagi yang mencari mati," geram Banga. "Padahal mereka bisa menikmati hidup le
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 9. Nyanyian Maut Di Rumah Makan
Banga mampir di rumah makan yang cukup ramai pengunjung. Ia heran melihat tampang pelayan seperti ketakutan melayani tamu berwajah sangar di beberapa meja. Barangkali pendekar kampung yang sering meresahkan penduduk, sehingga pelayan kecut untuk melayani mereka. Rumah makan ini adalah rumah makan terbaik yang terdapat di kampung ini. Interior sangat mewah dengan lampion unik tergantung di setiap tiang. Seorang pelayan menghampiri Banga yang duduk di meja terpisah, dan menyapa dengan sopan, "Selamat siang. Tuan ingin pesan apa?" "Nasi putih dan sop iga," jawab Banga, pesanan itu adalah hidangan yang tersaji di meja mereka. Mudah saja menerka, sop iga adalah menu unggulan di rumah makan ini. "Minumnya air tawar." "Tunggu sebentar ya, Tuan." Banga menunggu dengan sabar. Keadaan terlalu tenang sehingga terasa mencekam. Wajah-wajah tegang terpampang di setiap meja, seakan menunggu seseorang yang sudah mengusik ketenangan mereka. Pedang dan golok tergeletak di meja. Mereka hend
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab 8. Jangan Berkorban Untukku
Banga mencari kedai nasi untuk makan siang. Ia sulit mengisi perut jika di antara pengunjung terdapat kaki tangan istana. Ada kejadian yang melecut nuraninya saat Banga melewati sebuah rumah sederhana, beberapa warga menyaksikan dari rumah masing-masing dengan sinar mata prihatin. Tampak pendekar brewok membawa paksa seorang gadis, sementara ibunya berusaha mempertahankan. "Jangan bawa anakku, Tuan," pinta wanita separuh baya itu. "Kasihanilah anakku, ia akan menikah pekan depan." "Kau seharusnya bangga anakmu menjadi gundik kepala kampung," sergah pendekar berambut gimbal. "Berarti anakmu cantik." "Apalah artinya cantik kalau ia harus mengkhianati kekasihnya?" "Dasar ibu tidak tahu diri!" maki pendekar berjidat nongnong. "Seharusnya kau selamatan seperti ibu lain, bukan menghiba!" Tugas gundik setiap hari berdandan dan hidup dalam kemewahan, mereka bisa membantu keluarganya yang kekurangan karena mendapat harta berlimpah dari kepala kampung. Hadiah mengalir setiap hari kala
Last Updated: 2025-04-05
Perjanjian Leluhur

Perjanjian Leluhur

Kisah tentang anak muda yang harus menikah dengan puteri mahkota dari dunia berbeda karena perjanjian leluhur. Segala upaya dilakukan untuk menghindari perjanjian, namun peristiwa demi peristiwa menempanya jadi seorang ksatria, dan semakin mengukuhkan bahwa perjanjian leluhur adalah takdir.
Read
Chapter: 397. Matinya Sang Pecundang
Raden Manggala bersama beberapa pembantunya mengadakan perjamuan makan malam yang dihadiri puluhan istrinya. Perempuan-perempuan muda itu pergi ke Puri Abadi secara sukarela tanpa sepengetahuan suami atau orang tua sehingga dikabarkan diculik. Kebiasaan jelek warga kampung Luhan adalah menyebarkan berita tanpa menyaring dahulu kebenaran berita itu. "Perjuangan takkan pernah padam," kata Raden Manggala. "Kita tinggalkan para pecundang yang menginginkan imbalan semata. Aku akan berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik bagi kalian." Semua wanita yang menghadiri perjamuan tidak tahu kalau makanan dan minuman yang dihidangkan adalah hasil rampokan. Mereka mengira uang hasil usaha penginapan termewah di Butong, milik Manggala. Mereka juga baru mengetahui sosok Manggala secara jelas, dan mereka tidak menyesal menjadi istrinya. Manggala sangat gagah dan tampan. "Aku sebelumnya minta maaf, kalian ke depannya akan mengalami pengurangan fasilitas, sebab hartaku ludes diambil
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: 396. Menolak Ampunan
Cakra merasa banyak waktu senggang. Kelompok pergerakan bukan ancaman serius secara global, skalanya sangat kecil. Maka itu ia tidak keberatan ketika istana mengadakan pesta tujuh hari tujuh malam untuk janji suci mereka. "Pesta itu untuk rakyat," kata Nawangwulan. "Kita tidak perlu hadir sepanjang waktu." "Protokoler istana melarang rakyat untuk menyampaikan ucapan selamat secara langsung," keluh Cakra. "Jadi kita hadir sekedar seremonial saja." "Kau maunya seperti apa?" "Kita keliling Kotaraja untuk menyapa rakyat." "Perlu berapa hari kita mengelilingi Kotaraja?" "Tidak sampai tujuh hari tujuh malam kan? Apa salahnya kita mengadakan resepsi di setiap penginapan yang disinggahi supaya rakyat merasa lebih dekat?" "Sayang ... aku berarti harus merubah protokoler istana." "Ibunda ratu keberatan?" "Ia keberatan kalau kita merasa kecewa dengan perjamuan." "Kalau begitu kita rubah pesta sesuai keinginan kita!" Seluruh pegawai istana kelimpungan ada perubahan agenda
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: 395. Setia Pada Uang
Dengan bantuan intisari roh, Cakra berhasil memindahkan harta di kediaman adipati ke rumah Adinda yang kini kosong. "Aku butuh kereta barang untuk mengangkut ke istana," gumam Cakra. "Warga kampung Luhan pasti curiga kalau aku sewa kereta barang. Apakah aku minta bantuan Nawangwulan saja?" Ratu Kencana muncul di kamar tirakat. Cakra tersenyum senang. "Kebetulan...!" seru Cakra. "Kebetulan apa?" sergah Ratu Kencana. "Kebetulan kau sedang mau digampar?" "Aku butuh kereta barang untuk mengangkut harta karun ke istana. Dapatkah kau menciptakan binatang penarik bertenaga super?" "Tidak ada ilmu yang bisa menciptakan makhluk hidup, tapi kau bisa menciptakan tiruannya." "Betul juga...! Lalu kau datang mau apa?" Plak! Plak! "Aku ingin menamparmu...!" geram Ratu Kencana. "Aku menjadi gunjingan di semua jazirah gara-gara kau!" Pasti soal bercinta lagi, batin Cakra kecut. Ratu itu sangat jengkel dibilang mentransfer ilmu lewat kemesraan. "Kau mestinya memberi klarifikasi! Ja
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: 394. Generasi Nasi Bungkus
Kampung Luhan gempar. Penggerebekan rumah Adinda oleh pasukan elit Kotaraja sangat mengejutkan. Gelombang protes muncul secara sporadis. Mereka menganggap penangkapan lima puluh wanita dan beberapa petugas keamanan sangat beraroma politis. Adipati Butong laksana kebakaran jenggot, padahal tidak berjenggot. Ia bukan meredam massa yang berdemo di depan kantor kadipaten, malah semakin membangkitkan amarah. "Tenang! Tenang! Beri saya kesempatan untuk berbicara!" Warga berusaha diam, kebanyakan orang tua perempuan yang ditangkap. "Saya tidak tahu apa-apa dalam peristiwa itu! Istana tidak berkoordinasi dengan saya! Saya akan melancarkan protes keras pada istana!" "Bukan protes! Bebaskan anak kami! Mereka tidak bersalah!" "Pasukan elit sudah berbuat sewenang-wenang! Mereka membawa anak kami ke Kotaraja untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang tidak mereka lakukan!" "Bebaskan anak kami...!" "Bebaskan istri kami...!" "Tenang! Tenang! Beri saya waktu untuk menyelesaikan
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: 393. Tuan Khong
"Selamat pagi, Tuan Khong!" Seluruh pelayan di dapur mengangguk hormat menyambut kedatangan kepala koki di pintu masuk. "Ada yang sakit pagi ini?" "Tidak ada, Tuan Khong." "Bagus." Khong mendatangi Chan Xian yang tengah menyiapkan minuman hangat. "Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Khong. "Pagi terindah bagiku," jawab Chan Xian. "Kau pasti mendapat gift universe lagi." Pelayanan kamar yang memuaskan akan menerima uang tip besar dari tamu. Chan Xian adalah primadona di penginapan termewah di Butong. Chan Xian terlihat sangat ceria, padahal hatinya menderita. "Aku dapat sepuluh gift universe pagi ini. Entah karena pelayanan yang memuaskan atau karena kecantikan diriku." "Perempuan cantik selalu memuaskan." Khong adalah kepala koki mata keranjang. Beberapa asisten koki sering tidur dengannya. Chan Xian pasti sudah jadi korban kalau bukan puteri mahkota. Semua pegawai menaruh hormat kepadanya. Chan Xian menjadi asisten koki secara sukarela. Ia tinggal di rumah mewah dengan
Last Updated: 2025-02-28
Chapter: 392. Bukan Hanya Milik Puteri Mahkota
Hari sudah pagi. Cakra bangun dan pergi mandi, kemudian berpakaian. Jie masih tertidur pulas di pembaringan. Cakra menghubungi Nawangwulan lewat Sambung Kalbu. "Sayang...!" pekik puteri mahkota Segara gembira. "Ada apa menghubungi aku?" "Aku ada informasi penting," sahut Cakra. "Lima puluh istri Manggala akan mengadakan pertemuan rahasia di rumah Adinda, kepala front office kastil Mentari, dengan modus party dance." "Sayang ... kau berada di kampung Luhan?" "Ikan paus membawa diriku ke mari." "Ia ratu siluman. Ia sering menolong kesatria yang ingin berkunjung ke negeriku." "Tapi jutek banget." Nawangwulan tertawa lembut. "Ia biasanya minta upah ... barangkali ia sungkan karena kau adalah calon garwaku, ia jadi bete." "Dari mana ia tahu aku calon garwamu?" "Seluruh penghuni samudera sudah tahu kabar itu, dan Ratu Paus bukan sekedar tahu, ia mengenal sosokmu." Upah yang diminta pasti bercinta. Edan. Bagaimana ia bercinta dengan ikan paus? Siluman ikan biasanya hanya berubah
Last Updated: 2025-02-28
You may also like
Gadis Penebus Hutang
Gadis Penebus Hutang
Romansa · Vhiaraya
54.3K views
DESTINY ( INDONESIA )
DESTINY ( INDONESIA )
Romansa · BebbyShin
54.1K views
Aku Padamu, Gus!
Aku Padamu, Gus!
Romansa · Shofie Widdianto
54.1K views
Gadis Pengganti
Gadis Pengganti
Romansa · Rose Dreamers
54.0K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status