Share

347. Jangan Menjawab Tidak

Tok tok tok.

Ben Ren bangkit dari pembaringan dengan mata separuh terpejam.

Ia baru saja rebahan untuk beristirahat sudah ada yang mengetuk pintu.

Ben Ren membuka pintu. Kepala legiun prajurit berdiri di luar bersama beberapa pengawal. Kepala legiun ini perempuan.

Ben Ren menguap, kemudian bertanya, "Ada apa malam-malam mengganggu tidurku?"

Kepala legiun balik bertanya, "Apakah kau melihat puteri keraton?"

"Tidak."

"Apakah kau melihat Raja Samudera?"

"Tidak."

"Apakah kau melihat cinta di bola mataku?"

"Ya."

"Kau selamat."

Kepala legiun dan anak buahnya pergi. Ben Ren melongo.

"Padahal aku asal."

"Kau beruntung," kata Cakra tanpa bangun dari tidurnya. "Kepalamu dipenggal kalau menjawab tidak."

"Tapi apa mungkin prajurit cantik itu jatuh cinta padaku?"

"Jelas tidak!"

"Lalu kenapa ia bertanya begitu?"

"Aku juga sudah memenggal kepalamu kalau tidak ada cinta, cinta antar sesama."

Prajurit kadipaten Tanjungsari terkenal kejam dan bengis. Mereka mempermainkan nyawa rakyat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status