Share

354. Pengikut Setia

Cakra dan Ben Ren berkuda di jalan setapak di mana di kanan kiri kepala ular piton menjuntai ke arah mereka.

"Aku kira tidak ada pendekar yang berani melewati hutan ini kecuali ingin mengantar nyawa."

Ben Ren memandang ke sekitar dengan ngeri. Kepala ular menjulur ke arahnya, ia menggebuk dengan jurus Menepuk Bokong Keriput.

Kepala ular itu kembali naik ke atas dahan.

"Kiranya jurusku sangat ampuh untuk menghalau kepala ular piton."

"Mereka tidak akan menyerangmu meski kau biarkan."

Cakra tidak berusaha menyingkirkan kepala piton yang melayang turun ke arahnya, lidah menjulur-julur menjilati wajah, kemudian naik lagi.

Ular itu sudah berada di bawah pengaruh ilmu Selubung Khayali dengan bantuan energi roh.

Ben Ren memperhatikan perempuan berjubah putih yang digiring lima rabi berjubah hitam.

"Perempuan muda itu sepertinya tumbal untuk penguasa hutan," kata Ben Ren. "Mereka berjalan ke arah kita."

"Mereka menuju rumah duka," sahut Cakra. "Perempuan itu persembahan untuk rabi di rumah du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status