Share

268. Pantasnya Jadi Tangan Kiri

"Aku adalah Cakra Agusti Bimantara! Putra dari Dwipa dan Citraresmi! Bagaimana kau berpikir aku bukan manusia?"

Hanoman kenal Dwipa karena sempat heboh di media massa gara-gara kopi beracun, sedangkan Citraresmi lawan politik kandidat yang didukungnya.

"Pantas kelakuanmu barbar," sindir Hanoman sinis. "Di tubuhmu mengalir darah kriminal."

"Ayahku bukan manusia biadab sepertimu, Hanoman! Kau memperlakukan manusia seperti belatung!"

Sombu berbisik kepada tuannya, "Mulut curut itu semakin lancip kalau dibiarkan."

"Jadikan ia santapan makan siang peliharaanku."

"Siap."

Sombu maju menyerbu disertai teriakan keras, "Ciiaaatt!"

Buk!

Sombu terpental menerima tendangan di dadanya dan jatuh menghantam kabin sedan.

Brak!

"Keluarkan seluruh kemampuanmu," tantang Cakra. "Jangan teriakan saja kencang."

Sombu segera bangkit, kemudian menerjang lagi dengan amarah memuncak.

"Ciiaaatt!"

Sombu mengirim kombinasi pukulan dan tendangan secara bertubi-tubi.

"Yang kayak begini jadi tangan kana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status