Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 274. Kembaran Unik

Share

274. Kembaran Unik

Cakra merasa kena prank! Ia kira gentong berjalan itu calon selirnya!

"Lalu Rihana mana?"

Cakra memandang Rihani yang melelang senyum manisnya.

"Lagi bersolek," jawab Rihani. "Barangkali sebentar lagi selesai."

Cakra jadi penasaran menunggu kemunculan saudara kembarnya. Rihani saja seperti celengan gajah, Rihana pasti seperti kaleng kerupuk!

Tapi Cakra tidak mempersoalkan pilihan puteri mahkota. Perempuan mempunyai selera lebih baik daripada lelaki, dan kebaikan itu bukan sekedar pertimbangan fisik.

Ada hal yang lebih bernilai dari sekedar kesempurnaan fisik.

Cakra bertanya kepada gubernur, "Bisakah kau panggil Wisesa untuk menghadapku?"

"Anak sulung saya sebentar lagi datang, pangeran," jawab gubernur. "Semalam ia pulang sangat larut untuk membantu persiapan penyambutan pangeran."

Wisesa adalah putra sulung gubernur dan menjadi wedana untuk beberapa distrik.

Ia adalah wedana berprestasi dan paling populer di antara wedana lain.

"Nah, itu Wisesa," kata gubernur saat anak sul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status