Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 279. Semua Insan Sama

Share

279. Semua Insan Sama

Cakra meninggalkan Melati yang separuh pingsan di semak-semak.

Bukan kejam, selir merasa terhina kalau mendapat belas kasihan akibat bercinta.

Pengukuhan Melati selaku selir adalah pengukuhan terlama di jazirah ini, hingga berjam-jam.

"Begitulah perempuan, Gemblung. Kalau sudah kepingin, di atas rumput pun jadi."

Cakra memacu kuda dengan cepat melintasi jalan berkerikil di Hutan Gerimis.

Cakra sebenarnya tidak enak seolah merendahkan perempuan, tapi Melati mendesak untuk disambangi.

"Yang Mulia menjatuhkan martabat sendiri," kata si Gemblung. "Masa putera mahkota bercinta di semak-semak?"

"Di depan cinta semua insan sama, Gemblung. Tidak ada yang bermartabat, semua bermuka syahwat, kecuali aku."

"Kok bisa?"

"Aku bercinta dengan mereka sekedar menunaikan kewajiban, bukan berdasarkan perasaan."

"Yang Mulia sungguh perkasa sekali, aku saja kalah."

"Aku bisa lebih lama dari itu, Gemblung. Tapi Melati pasti mati kelelahan."

"Bagaimana kalau Melati tidak sanggup meneruskan perjal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status