Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 273. Menolak Bingkisan

Share

273. Menolak Bingkisan

Mereka meninggalkan komplotan perampok di dangau dalam keadaan tertotok.

Jadi mereka tidak dapat melarikan diri, sampai mereka dihadapkan kepada kadi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Cakra menghubungi kepala prajurit langlang yang lagi berpatroli di perkampungan untuk mengambil mereka.

"Titah gusti pangeran segera patik laksanakan."

Kepala prajurit dan anggotanya langsung menuju ke hutan hijau di mana komplotan perampok berada.

Cakra meneruskan perjalanan lewat jalan perkampungan yang sunyi.

"Aku senang penduduk dapat tidur nyenyak," kata Cakra. "Bramantana mampu membuat rakyatnya beristirahat dengan aman, untuk menyambut hari esok dengan penuh semangat."

"Tapi rakyat yang antipati memandang Pangeran Bramantana adalah putera dari guru tuan saat tuan mengangkatnya jadi Raja Timur, bukan memandang prestasi."

"Pada dasarnya mereka bukan mencari kebenaran, tapi mencari celah untuk menjatuhkan diriku."

Maka itu Cakra tidak pernah berharap untuk dicintai seluruh rakyat, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status