Share

276. Tahta Bukanlah Segalanya

"Aku melihat ada perubahan pada pangeran."

Melati memacu kuda mengimbangi kecepatan kuda yang ditunggangi Cakra.

Mereka melintasi jalan setapak di tengah perkebunan penduduk.

Jadi wedana tidak perlu memerintahkan warga untuk berjejer di sepanjang jalan mengiringi kepergiannya.

"Pangeran kelihatan tenang dan tidak tergesa-gesa."

"Tidak ada lagi alasan untuk tergesa-gesa."

Restu orang tuanya untuk memenuhi perjanjian leluhur membuat hati Cakra sangat nyaman.

Abah dan Ambu juga tidak dipusingkan dengan ekonomi, tinggal di mansion dengan segala kemewahan dan kekayaan berlimpah.

Mereka sekarang mempunyai kesibukan masing-masing, Ambu mengurus rakyat, sedangkan Abah mengurus pertanian dan firma.

"Kita menyambangi Minarti di Puri Mentari."

"Bukankah Minarti tinggal di istana bersama mahapatih?"

Melati tidak dapat mendeteksi keberadaan Minarti karena tertutup tabir terawang.

Setiap pendekar kelas atas pasti melindungi diri dari peneropongan supaya jejaknya tidak terlacak.

Perli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status