Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 269. Menjemput Takdir

Share

269. Menjemput Takdir

Cakra menganggap persoalan dengan Hanoman Grup sudah selesai ketika apa yang terjadi di kantor itu tidak muncul di media massa.

Cakra tidak berkeinginan untuk menabur angin, ia kuatir orang tuanya menuai badai setelah ditinggal pergi ke Nusa Kencana.

Satu pekan setelah kejadian itu klan Bimantara berkumpul di rumahnya sekalian pertemuan rutin keluarga besar.

"Hanoman kemarin datang ke kantorku," kata Dimas. "Ia memintaku untuk melupakan apa yang telah terjadi, ia bersedia mengganti kerugian dan bersaing secara sehat."

"Bersaing itu pasti tidak sehat," sahut Cakra. "Perlu ada batasan hitam di atas putih mengenai persaingan yang dibolehkan."

"Aku ingin menghindari persaingan dengannya, Hanoman setuju untuk mengakuisisi semua outlet ku yang berada di wilayahnya."

"Hitam di atas putih?"

"Ya."

Dimas kuatir terjadi lagi pergesekan di kemudian hari. Ia ingin membuka outlet di wilayah yang belum tersentuh oleh Hanoman Grup.

Prinsip klan Bimantara adalah membuka usaha dengan meminimalk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status