Share

Bab 35. Mengusir

Devan akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam ruangan. Alnando dan Fania menengok ke arah pintu yang terbuka. Bahkan Alnando langsung menyambut kedatangan menantunya dengan gembira.

“Devan!” sapa Alnando ketika Devan berjalan masuk.

“Pah, sudah lama di sini?” tanya Devan basa basi.

“Belum lama. Maaf, Papah ke sini tidak mengasih kabar terlebih dahulu.” Alnando merasa sungkan terhadap menantunya.

Devan yang sedang meletakan tas kantor di meja langsung menggeleng. Ia pun mendekat ke arah brankar di mana sang istri dan mertuanya berada.

“Tidak masalah, Pah. Aku malah senang jika Papah mau menengok Fania,” ujar Devan.

Alnando hanya tersenyum canggung. “Ya, Papah hanya mau berterima kasih sama kamu. Kamu sudah menjaga Fania dengan baik, dan membuat dirinya bahagia.”

“Tidak perlu berterima kasih, Pah. Yang aku lalukan untuk Fania. Itu karena sudah kewajibanku sebagai suaminya.” Devan menjawab dengan menatap ke arah Fania yang tersenyum.

Alnando sendiri mengangguk paham. Dan tidak lama ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status