Share

Bab 38. Impian Fania

Fania membuka amplop cokelat itu secara perlahan. Setelah terbuka, ia dibuat tercengang oleh isi di dalamnya.

“Mas, ini tiket pesawat?” Fania bertanya kepada Devan yang mengangguk.

“Lusa kita ke Paris. Sesuai dengan keinginanmu, Sayang.”

Kedua mata Fania seketika langsung mengembun. Impiannya ke negeri Eropa akan terwujud. Meski Fania anak pengusaha kaya raya. Namun, ia tidak diperbolehkan ke luar negeri saat masih gadis. Alnando sangat keras dalam mendidik putrinya. Jangankan ke luar negeri, ke luar kota saja harus mendapat izin berhari-hari.

“Mas, bukannya seharusnya akhir bulan, ya? Kok dipercepat?” tanya Fania penasaran dengan memasukkan kembali tiket pesawat ke dalam amplop.

“Karena Lusa, Reihan dan Karina sudah tiba di tanah air. Jadi, mumpung sudah ada Reihan, pekerjaan biar Reihan yang mengurus. Waktunya tinggal kita yang liburan. Karena, aku juga ada pertemuan dengan rekan bisnis di sana. Maka dari itu kita berangkat lebih awal,” terang Devan. Fania hanya mengangguk dan menge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status