Share

Bab 37. Melepas Kerinduan

Devan tersenyum kepada sang istri yang bertanya.

“Ini enak banget, sungguh aku tidak bohong,” ucap Devan dengan antusias. Ia juga berulang kali menyuapi kuah soto ke dalam mulutnya.

Fania yang tadinya khawatir melihat ekspresi suaminya kini tersenyum senang.

“Ya ‘kan, enak!”

Devan mengangguk setuju. “Enak banget, Sayang.”

Fania bersyukur, suaminya kini sudah tampak lebih santai, tidak seperti pertama kali datang. Dan karena hal ini membuat Fania ingin mengajak sang suami ke tempat makanan yang lain juga.

Setelah makanan selesai dan membayar. Mereka pun kembali masuk ke dalam mobil untuk pulang ke apartemen.

“Sayang, kok kamu tahu sih? Tempat-tempat makanan pinggir jalan kaya gitu? Kamu lahir dari seorang pengusaha, biasanya ‘kan memilih tempat makan kalo enggak di restoran, di hotel berbintang atau mall, gitu?” tanya Devan yang masih penasaran kepada istrinya.

Fania terkikik. “Kamu masih penasaran aja, Mas?” Fania malah membalik tanya membuat Devan tersenyum.

“Ya, aku pengen tahu aja!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status