Share

Bab 378

Setelah menunggu cukup lama dan Hengky tidak juga kunjung kembali, Winda merasa rasa sakit di kakinya semakin parah. Dia mengangkat kakinya dan melihat ke bawah. Dua pecahan keramik menempel di bagian luar kakinya. Kelihatannya tusukannya tidak dalam, dan tidak terlalu banyak darah.

Dia ragu-ragu sejenak, lalu mengulurkan tangannya untuk mengeluarkan pecahan itu terlebih dahulu ....

Hengky memasuki pintu sambil membawa kotak obat. Dia melihat apa yang hendak dilakukan Winda, segera berjalan cepat ke sana dan meraih pergelangan tangan wanita itu.

“Bukannya aku menyuruhmu jangan bergerak!” ucap Hengky dengan suara berat, tatapannya dipenuhi amarah.

Melihat tatapan marah pria itu, Winda tanpa sadar jadi merasa bersalah. Dia dengan hati-hati melirik ke arah Hengky dan berkata pelan, “Aku nggak bergerak, aku hanya ingin mencabutnya ….”

Raut muka Hengky muram. Dia mencibir, “Kamu benar-benar nggak bisa tenang.”

Mendengar kalimat itu, Winda tanpa sadar ingin menjawab, “Aku belum ….”

Ketika Wi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status