Share

Bab 385

Willy menoleh untuk menatap asistennya dan memerintahkan, “Tolong disiapkan.”

“Baik, Dok.” Asisten itu berbalik badan dan meninggalkan kantor.

Willy menghampiri Winda dan langsung berkata, “Coba aku lihat lukanya.”

Winda mengangkat kakinya dan mengangkat kain kasa pada lukanya. Lukanya langsung tertiup udara, sehingga dia merasa perih. Karena Hengky sudah mengobati lukanya dengan cepat dan benar, lukanya tidak lagi mengeluarkan darah, dan sepertinya lukanya tidak terlalu dalam.

Willy berlutut dan memeriksanya dengan cermat, lalu berdiri dan berkata, “Lukanya baik-baik saja. Hati-hati, jangan sampai terkena air. Justru luka di pergelangan kaki yang harus dirawat baik-baik. Sampai bengkak seperti ini.”

Mendengar perkataan Willy, Hengky dan Winda pun mengamati pergelangan kaki itu secara bersamaan. Benar saja, pergelangan kaki Winda bengkak dan agak biru.

Kaki Winda masih tak kunjung pulih sejak terkilir pada kecelakaan mobil terakhir. Apalagi, setelah itu sempat terkilir beberapa kali la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status