Share

Bab 393

Usai berkata, Martin meninggalkan Yanwar sendirian di sana dan berjalan menuju rumah kaca. Yanwar duduk lemas di bangku. Sesaat kemudian, dia menutupi wajahnya dengan tangan dan perlahan menundukkan kepalanya.

Sementara itu, Winda sedang bersandar di rak bunga sambil melihat partitur musik. Begitu mendengar suara langkah kaki, dia berbalik dan melihat Martin datang. Dia pun langsung menutup partitur musik di tangannya.

“Kak Winda, Pak Yanwar suruh aku datang untuk tanya padamu bagaimana kalau siang ini kita makan di sini.”

Martin berjalan mendekat sambil tersenyum. Ekspresi wajahnya kembali ke ekspresi cerah seperti biasanya. Benar-benar seperti dua orang yang berbeda dengan pria galak tadi.

Winda tidak tahu apa yang baru saja terjadi di antara Martin dan Yanwar. Dia memperhatikan pria itu sejenak, tapi tidak melihat ada yang aneh di wajah Martin.

“Oke,” kata Winda. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya tetap bertanya, “Kamu dan Pak Yanwar ....”

Martin tertegun sejenak, tapi dia sege
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status