Share

Bab 399

“Karena kamu sudah memilih untuk berbohong padaku, sebaiknya kamu berbohong padaku seumur hidupmu!”

Usai berkata, Hengky melepaskan pinggang Winda, lalu meraih pergelangan tangan perempuan itu. Kemudian, dia berkata, “Sudah waktunya pulang ke rumah Kakek.”

Winda awalnya masih mencerna perkataan Hengky barusan. Namun, begitu dia mendengar Hengky berkata akan kembali ke rumah sang kakek, wajahnya tiba-tiba memucat.

Setelah susah payah, akhirnya Winda bisa mengubah pandangan sang nenek terhadapnya. Keesokan harinya, dia sudah masuk ke pencarian terpopuler dengan pria lain.

Hengky tertawa sinis ketika melihat keraguan dan kekhawatiran Winda. Dia pun menyindir, “Kamu masih punya waktu dua jam. Pikirkan baik-baik bagaimana menjelaskannya, Bu Winda.”

Winda menggigit bibirnya. Dia bahkan tidak sempat mengatakan kalau dia tidak ingin kembali ke rumah itu. Namun, Hengky sudah menariknya ke bawah dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Begitu masuk ke dalam mobil, Hengky sedang membungkuk untuk memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status