Share

Bab 404

Winda tahu Sekar sedang tersulut emosi, jadi dia memilih menundukkan kepala dan tetap diam.

Akan tetapi, wajah Hengky justru menjadi muram ketika melihat Winda diam saja. Dia menoleh dan berkata pada Sekar, “Dia dan Martin pergi menemui Yanwar untuk urusan pekerjaan. Aku tahu hal ini. Aku saja nggak peduli, kenapa Nenek dan Tante yang emosi?”

Keterkejutan melintas di mata Winda ketika mendengar Hengky berbohong kepada Sekar untuk membela dirinya. Dia menatap pria bertubuh tinggi di sampingnya. Perasaan hangat pelan-pelan mengalir ke dalam hatinya.

Winda berpikir sejenak, lalu dia berkata kepada Sekar dengan hormat, “Nenek, maafkan aku.”

Sekar awalnya ingin menegur Winda. Namun, sikap Winda membuat semua kata-kata itu tercekat. Sekar tiba-tiba merasa serba salah, mau menegur salah, tidak menegur juga salah.

Begitu melihat Sekar terdiam, Dita takut Sekar akan melepaskan Winda begitu saja. Jadi dia segera berkata, “Kamu kira hanya dengan minta maaf, semua masalah langsung selesai? Kamu ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status