Share

Bab 409

Ziva menatap Martin dengan pucat. Garis pertahanan terakhir di dalam hatinya benar-benar telah runtuh. Dia buru-buru menjelaskan, “Bukan begitu, bukan aku. Aku hanya ambil foto. Bukan aku yang ekspos.”

Martin tersenyum tipis, matanya menatap Ziva seperti sedang menatap mangsa yang sudah memakan umpannya, “Aku percaya bukan kamu. Tapi apakah Roma akan percaya? Bagaimanapun, semua foto dan video itu diambil dari kamu.”

“Aku ....” Ziva hendak menjelaskan, tiba-tiba dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Dia melihat senyum tipis di bibir Martin, seketika dia merasakan hawa dingin yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. “Kamu sedang selidiki aku?”

Martin berkata tanpa ragu-ragu, “Karena perusahaan mau mengontrak kamu, maka kami harus lakukan pemeriksaan terhadap latar belakang kamu. Aku juga bukan sengaja mau selidiki kamu, hanya kebetulan saja.”

Penjelasan itu cukup masuk akal. Meskipun Ziva masih memiliki keraguan di hatinya, dia juga tidak dapat menemukan alasan lain mengapa M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status