Share

Bab 415

Winda ragu-ragu sejenak. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mengangkat telepon.

“Ada apa?” tanya Winda.

James merasa kesal ketika mendengar nada bicara Winda yang ketus. Akan tetapi, begitu James ingat kalau dia telah menampar Winda, dia pun tidak jadi menyalahkan Winda.

“Sekarang kamu datang ke perusahaan sebentar,” kata James. “Keluarga Gunawan sudah mengalah. Mereka setuju untuk tanda tangan perjanjian akuisisi. Tapi Jefri bilang kamu harus hadir, dia baru mau tanda tangan.”

Winda spontan tertawa sinis, “Katakan saja padanya, meskipun aku hadir di sana, aku nggak akan bela dia, nggak akan perjuangkan keuntungan apa pun bagi keluarga Gunawan.”

James terdiam selama beberapa detik. Kemudian, terdengar suara seorang pemuda. Karena suaranya agak serak, Winda tidak mengenali suara itu adalah suara Jefri.

“Ini aku, Jefri.” Jefri berpikir Winda pasti tidak mengenali suaranya, dia pun langsung berkata, “Kamu akan tanda tangan kalau kamu datang ke sini. Aku nggak akan ingkar janji. Anggap sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status