“Ng-nggak.” Martin berkata dengan sungguh-sungguh, “Aku nggak pernah berpikir seperti itu. Martin, ada beberapa hal yang nggak seperti yang kamu pikirkan.”Martin tertawa sinis, “Kamu sendiri percaya dengan kata-kata ini?”Martin duduk kembali dan menatap Yanwar dengan sinis, “Dulu, demi menyelamatkan Hanjaya Group yang menghadapi kebangkrutan, Sinta mencampakkan kamu dan menikah dengan James, pewaris Atmaja Group, salah satu dari empat perusahaan terbesar di Kota Jenela. Tapi kamu malah jadikan dia sebagai wanita pujaan yang nggak pernah bisa kamu dapatkan. Sekalipun dia sudah menikah, cintamu padanya sama sekali nggak pernah goyah.”“Sekarang dia sudah meninggal bertahun-tahun. Kamu masih belum bisa lupakan dia. Kamu bahkan ekspresikan perasaanmu melalui lagu. Hahaha ....” Raut wajah Martin penuh prasangka, “Kalau begitu aku ingin tanya padamu, apa artinya mamaku bagimu? Apa artinya aku bagimu, Pa?!”Yanwar menatap wajah Martin, lalu berkata tanpa daya, “Martin, masalahnya bukan ....
Usai berkata, Martin meninggalkan Yanwar sendirian di sana dan berjalan menuju rumah kaca. Yanwar duduk lemas di bangku. Sesaat kemudian, dia menutupi wajahnya dengan tangan dan perlahan menundukkan kepalanya.Sementara itu, Winda sedang bersandar di rak bunga sambil melihat partitur musik. Begitu mendengar suara langkah kaki, dia berbalik dan melihat Martin datang. Dia pun langsung menutup partitur musik di tangannya.“Kak Winda, Pak Yanwar suruh aku datang untuk tanya padamu bagaimana kalau siang ini kita makan di sini.”Martin berjalan mendekat sambil tersenyum. Ekspresi wajahnya kembali ke ekspresi cerah seperti biasanya. Benar-benar seperti dua orang yang berbeda dengan pria galak tadi.Winda tidak tahu apa yang baru saja terjadi di antara Martin dan Yanwar. Dia memperhatikan pria itu sejenak, tapi tidak melihat ada yang aneh di wajah Martin.“Oke,” kata Winda. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya tetap bertanya, “Kamu dan Pak Yanwar ....”Martin tertegun sejenak, tapi dia sege
Begitu mendengar perkataan Julia, kelopak mata Winda langsung berkedut. Perasaan tidak enak di hatinya menjadi semakin kuat.Winda berkata pada Martin lalu dia membawa ponselnya dan berjalan beberapa langkah ke samping. Sebelum dia mendengar Julia bicara, ponsel Martin juga berdering.Winda melirik pria itu sebentar tanpa memedulikannya. Dia pun bertanya pada Julia, “Kak Julia, ada apa?”“Sekarang kamu lagi bareng Martin?” tanya Julia dengan serius.Winda spontan kaget dan menjawab, “Kok kamu tahu?”“Kalian berdua difoto paparazzi dan masuk pencarian terpopuler. Sekarang perusahaan berusaha keras untuk redam berita ini. Tapi kami nggak tahu siapa dalangnya. Masalah ini menyebar terlalu cepat.”Jantung Winda seketika berdetak kencang. Tanpa sadar, dia pun teringat dengan Martin. Dia melihat ke arah Martin berada. Pria itu sedang menundukkan kepala. Winda tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Namun entah mengapa, Winda merasa masalah ini ada hubungannya dengan Martin.Tidak banyak
“Bagaimana menurut Bu Winda?”Winda berpikir sejenak dan berkata, “Tentu saja aku ingin langsung klarifikasi. Tapi bagaimanapun, masalah ini libatkan dua perusahaan, bukan sesuatu yang bisa aku putuskan sendiri.”Winda dan Martin terlibat bersama dalam hal ini, bukan Winda sendiri yang memutuskan bagaimana menyelesaikannya.Ethan melirik Martin melalui kaca spion dan berkata, “Kalau sekarang langsung klarifikasi, takutnya juga nggak akan ada yang percaya. Lebih baik diredam dulu.”Setelah mendapati Ethan berkata seperti itu, Winda spontan mengerutkan keningnya sedikit. Dia tidak langsung mengatakan pendapatnya, hanya berkata ringan, “Kembali ke perusahaan dulu. Pak Ethan, tolong antar aku ke Star Kingdom.”Ethan sudah berada di industri ini selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin dia tidak paham dengan sikap Winda. Namun, dia juga tidak berkata apa-apa. Setelah mengantar Winda, dia dan Martin langsung pergi.Winda masuk dari lorong dalam dan langsung menuju ruangan Julia. Setelah memb
“Beritahu bagian humas, kerja sama dengan Pak Yanwar untuk klarifikasi. Setelah itu, terbitkan artikel klarifikasi.”“Baik.” Jenny segera pergi melaksanakan perintah.Winda menelepon Yanwar untuk mengucapkan terima kasih. Setengah jam kemudian, artikel klarifikasi telah diterbitkan. Semua berkat kerja sama Yanwar.Julia juga sudah berkomunikasi dengan pihak Golden Artemis. Pada saat yang sama, mereka meneruskan postingan klarifikasi itu dengan menggunakan akun Instagram Winda dan Martin.Yanwar sangat terkenal di dalam industri ini, hanya saja dia tidak ingin menonjolkan diri. Kemunculan Yanwar seketika menarik banyak perhatian.Namun, karena nilai komersial Yanwar rendah, setelah dia keluar untuk mengklarifikasi, masalah berangsur-angsur menjadi tenang, popularitas juga menurun.Winda akhirnya bisa menghela napas lega. Setelah pamit dengan Julia, dia pun pulang. Tepat ketika mobil Winda hendak masuk ke Lotus Residence, dia menerima pesan dari Julia.Winda membuka pesan suara pertama.
Winda tertawa sinis, “Aku katakan yang sebenarnya. Nggak peduli siapa orang itu, aku nggak akan lepaskan dia begitu saja!”Jika orang itu hanya menulis postingan tentang Winda, Winda bisa saja menutup sebelah mata. Namun, ibunya sudah terlibat dalam masalah ini. Dia tidak akan membiarkannya begitu saja.“Baiklah ....” Samuel berkata dengan nada tak berdaya, “Tapi aku nggak jamin bisa temukan apa pun.”“Hmm.”Winda menutup telepon, lalu melajukan mobilnya ke vila. Setelah itu, dia keluar dari mobil. Namun, begitu masuk ke dalam rumah, dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.Bi Citra langsung menghentikan pekerjaannya ketika melihat Winda datang. Dia pun mengingatkan dengan suara pelan, “Pak Hengky sudah pulang, lagi tunggu Bu Winda di atas. Nanti kalian bicara baik-baik, jangan bertengkar.”Pada detik itu juga Winda sadar dari amarahnya. Dia teringat dengan skandal antara dia dan Martin. Kemudian, dia bergegas ke lantai atas.Pintu kamar Winda terbuka. Begitu masuk, dia melihat Heng
“Aku istrimu, orang yang aku cintai adalah kamu. Sebenarnya kamu mengerti, nggak? Kamu ngomong seperti itu nggak hanya permalukan aku, tapi juga dirimu sendiri!”Rasa sakit hati terpancar di mata Winda. Dia menutup matanya sambil tersenyum getir. Jelas-jelas dia tahu kalau Hengky tidak bermaksud mengucapkan kata-kata itu. Tetap saja, kata-kata itu menusuk hatinya seperti duri yang tajam.Jika Yanwar tidak membantu Winda mengklarifikasi, mungkin Winda masih mengerti ketika Hengky mengucapkan kata-kata seperti itu. Sekarang di seluruh dunia maya tahu kalau dia dan Martin pergi menemui Yanwar demi urusan pekerjaan. Akan tetapi, sampai di mulut suaminya, hal ini menjadi begitu kotor dan memalukan.Winda tidak paham, sama sekali tidak bisa mengerti. Dia hanya merasa sedih dan kecewa. Dia menyeka air matanya, lalu menundukkan kepalanya dan hendak pergi untuk menenangkan diri.Baru berjalan selangkah, Hengky meraih pergelangan tangan Winda, lalu menarik Winda ke dalam pelukannya. Sebelum Wind
“Karena kamu sudah memilih untuk berbohong padaku, sebaiknya kamu berbohong padaku seumur hidupmu!”Usai berkata, Hengky melepaskan pinggang Winda, lalu meraih pergelangan tangan perempuan itu. Kemudian, dia berkata, “Sudah waktunya pulang ke rumah Kakek.”Winda awalnya masih mencerna perkataan Hengky barusan. Namun, begitu dia mendengar Hengky berkata akan kembali ke rumah sang kakek, wajahnya tiba-tiba memucat.Setelah susah payah, akhirnya Winda bisa mengubah pandangan sang nenek terhadapnya. Keesokan harinya, dia sudah masuk ke pencarian terpopuler dengan pria lain.Hengky tertawa sinis ketika melihat keraguan dan kekhawatiran Winda. Dia pun menyindir, “Kamu masih punya waktu dua jam. Pikirkan baik-baik bagaimana menjelaskannya, Bu Winda.”Winda menggigit bibirnya. Dia bahkan tidak sempat mengatakan kalau dia tidak ingin kembali ke rumah itu. Namun, Hengky sudah menariknya ke bawah dan membawanya masuk ke dalam mobil.Begitu masuk ke dalam mobil, Hengky sedang membungkuk untuk memb