Share

Bab 379

Memikirkan hal itu, Winda jadi tidak bisa marah. Dia segera bangkit, berdiri di atas tempat tidur dan memeriksa kepala Hengky.

“Apa kamu terluka? Kepalamu ada terbentur, nggak?” Suaranya terdengar sangat panik dan cemas.

Begitu jarinya menyentuh kepala Hengky, Hengky meraih tangannya sebelum dia sempat memeriksa kepala pria itu dengan cermat.

“Kamu terluka. Kenapa masih nggak bisa diam?” Hengky menoleh ke arahnya dan berkata dengan nada tidak senang.

“Aku mengkhawatirkanmu. Biarkan aku memeriksanya.” Sambil mengatakan itu, Winda ingin menarik tangannya kembali dan memeriksa kepala Hengky.

Hengky langsung memeluk pinggang wanita itu, mengangkatnya dari tempat tidur, dan mendudukkannya di tepi tempat tidur.

“Berhenti bergerak. Kalau lukanya terbuka lagi, aku nggak akan mengurusnya,” ujar Hengky, memberinya tatapan peringatan.

Winda mengangkat kepalanya dan melihat ekspresi marah pria itu. Dia tidak bisa menahan senyumnya. Namun, dia teringat kalau mereka masih bertengkar barusan, jadi di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status