Share

Bab 14

Perempuan itu terluka dan marah, Adris tahu itu.

Matanya menunjukkan kebencian yang teramat padanya, kedua tangannya terkepal erat hingga Adris yakin kepalan tangan itu bisa melukai telapak tangannya sendiri. Hatinya berdenyut oleh sesuatu yang membuatnya merasa tak nyaman atas apa yang sudah dia lakukan pada Mala.

Tapi, sungguh, apa yang barusan dia perbuat sangat di luar ekspektasinya. Adris sendiri juga tidak bisa mengendalikan keinginannya yang secara tiba-tiba mendorongnya untuk kembali menyentuh Mala.

“Pergi! PERGI!”

Adris membiarkan dadanya didorong kali ini.

Anehnya, Adris juga merasa terluka, entah kenapa.

Dan tanpa mengucapkan satu patah kata pun, Adris berbalik, meninggalkan Mala di belakangnya. Dia terus melangkah dengan mengeraskan hatinya, karena sepertinya dia mulai merasakan getaran-getaran yang aneh.

“Ayo kita pulang.” ucapnya datar pada Kelon yang menunggunya dengan siaga di depan pintu.

Dari sudut matanya, Adris dapat melihat bagaimana Kelon melirik ke dalam, kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status