Share

Bab 19

Mala berlari kecil sambil menggerutu untuk membuka pintu rumahnya setelah mendengar ketukan pintu yang tidak sabaran. Demi Tuhan, ini baru jam setengah lima pagi!

“Belum siap?” Suara pria yang selalu berekspresi datar dan menyebalkan itu langsung menyapa Mala.

“Kemana?” tanya Mala.

“Kurasa Tuan Muda sudah memberitahukan dengan jelas bahwa hari ini adalah acara peresmian rumah sakit.” jawab Kelon.

“Ya memang. Tapi memangnya sepagi ini? Langit saja masih gelap begini.”

“Kamu pikir perjalanan dari tempat ini ke lokasi peresmian hanya lima menit?” ujar Kelon dengan kalimat tanyanya yang berbau sarkasme.

“Cepat siap-siap, berangkat sekarang!”

“Eh, tapi saya belum mandi!”

“Kuberi waktu tujuh menit.”

“Tujuh menit? Mana cukup untuk mandi dan siap-siap!” Mala membulatkan matanya.

Kelon malah menekan sesuatu pada jam digitalnya, kemudian menghitung mundur detik dalam waktu tujuh menit, “419, 418, 417…”

“Ah! Menyebalkan sekali!” Mala langsung meninggalkan Kelon begitu saja di depan pintu untuk m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status