Share

Bab 18

“Ikut ke mansion sekarang!” Adris memberikan perintah seolah Mala tidak mempunyai pilihan untuk menolak.

Mala refleks mundur selangkah, kedua tangannya mengepal di samping tubuhnya. Matanya terus melihat Adris dengan tatapan yang tidak suka.

“Ga mau! Harus berapa kali saya bilang, saya ga akan kembali ke rumah itu.”

“Jangan menguji kesabaranku.” Adris mengingatkan.

“Lalu bagaimana dengan kesabaran saya?” balas Mala.

Adris mengeraskan rahangnya, Mala dapat melihat bagaimana pria itu seolah menahan suatu emosi.

“Apa gunanya semua yang sudah Tuan bayar untuk kehormatan saya yang sudah Tuan rampas kalau saya harus kembali lagi ke rumah itu?” Meski dengan jantungnya yang berdegup kencang saking waspadanya kalau-kalau pria itu memaksanya lagi, ia tetap berdiri di depan Adris, bertahan dan melawan pria itu.

“Tuan besar mungkin akan langsung menghancurkan masa depan anak-anak karena saya sudah tanda tangan pada surat perceraian. Nyonya besar juga akan kembali menuduh saya dengan segala maca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status