Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi

Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi

last updateLast Updated : 2023-07-03
By:  Ria WijayaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
55Chapters
15.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Davira Anindira, mengizinkan suaminya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang ditinggal mati oleh suaminya, ketika Ayudia Putri masih hamil tiga bulan. Namun, dua tahun kemudian... Lukman meminta izin menikah lagi, dengan seorang model yang bernama Citra Anggraini. Berbagi suami dengan satu wanita saja sudah menyiksa batin, apalagi dua? Lalu, apakah Vira mau menjalani kehidupan rumah tangganya bersama dua madunya? Ataukah ia memilih mundur untuk mempertahankan kewarasannya?

View More

Chapter 1

1. Meminta Izin Menikah Lagi

Tepat pukul setengah lima sore, Vira sudah siap menyambut kedatangan suaminya yang sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya. Wanita beranak satu itu tampak cantik dengan gamis berwarna pastel dan hijab instan yang berwarna senada.

Lalu, tidak lama kemudian terdengar deru mobil yang berhenti di samping rumahnya. Dengan senyum yang mengembang, Vira langsung keluar dari ruang tamu untuk menyambut Lukman.

"Assalamualaikum." Suara lembut Lukman, disertai dengan senyuman manis di wajah lelahnya.

"Waalaikumsalam," sahut Vira yang langsung mencium tangan suaminya, lalu beralih meraih tas dan jas yang diberikan Lukman.

"Aku siapkan airnya dulu, Mas," ujar Vira seraya berjalan menuju kamar mereka, sedangkan Lukman hanya mengangguk seraya mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

Lalu tidak lama kemudian, Vira keluar seraya membawa nampan berisi secangkir teh hangat. "Diminum dulu, Mas."

Setelah menaruh teh itu di meja, Vira langsung berlutut untuk membantu melepaskan sepatu dari kaki Lukman.

"Terima kasih," ujar Lukman seraya tersenyum, ia sangat bahagia memiliki istri yang begitu sempurna seperti Vira. Namun ....

"Mas, airnya sudah siap. Sekarang, Mas bisa mandi dulu, setelah itu kita makan bersama. Aku sudah memasak menu kesukaanmu, Mas."

"Baiklah, tunggu aku di meja makan." Setelah mengatakan itu, Lukman langsung masuk ke kamar, sedangkan Vira langsung pergi menuju dapur untuk menyiapkan makanan.

Di dalam kamar, Lukman termenung melihat ke arah ranjang. Baju ganti sudah disiapkan Vira seperti biasanya, Vira sudah melakukan semua kewajibannya dengan sempurna sejak mereka masih menjadi pengantin baru. Vira melakukan semuanya tanpa Lukman menyuruhnya satu kali pun.

Tiba-tiba saja ada rasa sesak yang menghantam dada Lukman, apakah ia benar-benar tega, untuk meminta izin akan menikah lagi? Padahal Vira saja sudah cukup untuk melayani segala kebutuhannya.

Tapi, ketika mengingat suara tangisan bayi yang setiap hari ada di kantornya, Lukman benar-benar harus tega. Apalagi ketika melihat wajah sekretarisnya yang sangat kelelahan, rasa kemanusiaan Lukman sebagai laki-laki, benar-benar diuji ketika melihat itu semua.

"Akhh ... kenapa harus ada perasaan seperti ini? Seharusnya aku tidak perlu terlalu simpati kepada Ayu. Tapi, lihat saja nanti, akankah Vira setuju? Jika dia menolak, maka aku juga tidak akan memaksa, dan Vira juga tidak akan mungkin keberatan jika aku hanya akan menghidupi kebutuhan anak Ayu selama dia menjadi janda. Bukankah menolong anak yatim akan mendapat pahala?" gumam Lukman seorang diri.

Lukman jadi berpikir, kalau seandainya Vira menolak dimadu, maka Lukman hanya akan membantu meringankan kebutuhan anak Ayu, yaitu seperti membiayai kebutuhan sekolah dan lain-lainnya, begitulah keputusan Lukman pada akhirnya.

Ayudia Putri adalah sekretarisnya yang sudah bekerja cukup lama dengannya, Vira pun mengenal sosok wanita tersebut, bahkan dengan almarhum suaminya Ayu juga, mereka semua cukup akrab walaupun tidak begitu dekat seperti layaknya hubungan sahabat.

Suami Ayu meninggal, ketika Ayu sedang mengandung tiga bulan, almarhum suami Ayu bekerja di kantor yang sama dengan mereka. Namun, ia harus meninggal disebabkan kecelakaan yang merenggut nyawanya, tepatnya setelah pulang dari perjalanan dinas di luar kota.

Lalu setelah cuti melahirkan, Ayu kembali bekerja menjadi sekretaris Lukman. Ia meminta diberi keringanan kepada pihak kantor untuk membawa anaknya yang masih bayi, sebab untuk menyewa jasa pengasuh, Ayu tidak sanggup untuk membayarnya, yaitu dikarenakan hidupnya yang pas-pasan dan tinggalan hutang dari suaminya yang harus segera ia lunasi.

Lukman yang melihat Ayu yang harus berperan sebagai seorang ayah dan ibu untuk anaknya, ia menjadi tidak tega. Apalagi ketika melihat putrinya Ayu yang bernama Winda ketika sedang rewel, jiwa seorang ayah dalam diri Lukman, telah terpanggil. Dan, mungkin dengan niat baiknya ini akan menjadi berkah untuk semuanya.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Lukman segera pergi menuju meja makan, di sana sudah ada Vira yang sedang duduk manis. Lukman langsung memberikan hadiah kecupan di kening istrinya atas kerja kerasnya hari ini.

"Hemmm, wangi kuah rawonnya begitu menggoda, ini pasti sangat enak. Terima kasih ya, Sayang," ujar Lukman tulus. Satu lagi yang menambah kesempurnaan Vira sebagai seorang istri, selain ia cantik dan salihah, Vira juga pandai memasak. Oleh sebab itu Lukman tidak akan memaksa Vira untuk mau dimadu, karena Lukman juga takut jika akan kehilangan istri sesempurna Vira.

"Iya, makan yang banyak ya, Mas," sahut Vira seraya menyiapkan makanan di piring Lukman.

Setelah makan, mereka menunggu waktu Maghrib untuk melaksanakan salat berjamaah, meski bukan aturan wajib dari Lukman, namun mereka sudah sangat terbiasa melakukan salat berjamaah jika waktunya memungkinkan, kegiatan ini berlangsung sejak mereka menikah, dan kemudian tadarus bersama hingga waktu Isya tiba. Sedamai itu rumah tangga mereka, namun tidak akan pernah ada orang yang bisa menyangka, jika Tuhan selalu mempunyai cara tersendiri untuk menguji hamba-hamba Nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, kini Lukman dan Vira sudah berada di atas ranjang untuk bersiap tidur. Namun, entah mengapa Vira merasa ada yang berbeda dengan suaminya saat ini, sebab tiba-tiba saja Lukman memeluknya seperti tidak akan pernah mau melepaskannya.

"Mas, ada apa? Apakah kamu sedang 'menginginkannya'?" tanya Vira seraya tersenyum geli. Ia merasa malam ini Lukman sedikit lucu, sebab biasanya Lukman langsung meminta tanpa menempel erat seperti ini.

"Bolehkah?" sahut Lukman dengan suara sedikit parau, ia memang 'menginginkan' Vira, namun ada perasaan tidak enak merayapi hatinya, seolah ia sudah melakukan sebuah kesalahan hingga membuatnya tidak nyaman untuk meminta haknya sebagai seorang suami.

"Tentu bolehlah, ini kan pahala," sahut Vira seraya tertawa, yang membuat Lukman jadi ikut tersenyum senang.

Lalu kemudian, Lukman langsung memimpin malam panas itu, dimulai dengan mencium lembut bibir Vira, dan kemudian membawanya hingga terasa seperti di awang-awang.

Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi seorang istri, yaitu ketika melihat suaminya tersenyum puas, mengucapkan terima kasih, dan menghargai atas kerja kerasnya dalam menjalankan semua kewajibannya sebagai seorang istri.

Seperti malam ini. Setelah selesai, Lukman akan tersenyum manis, lalu memberikan hadiah kecupan di keningnya, seraya mengucapkan terima kasih. Namun, yang berbeda, tiba-tiba saja Lukman merubah raut wajahnya menjadi serius, hingga membuat Vira mengerutkan keningnya heran.

"Ada apa, Mas?" tanya Vira seraya bangun dan memilih duduk.

"Ada sesuatu yang ingin aku katakan, Dik!" ucap Lukman pelan, ia tampak ragu untuk mengungkapkan keinginannya.

"Iya, Apa? Mas, katakan saja?" Melihat suaminya yang seperti kebingungan, Vira menjadi semakin penasaran. Sepertinya memang ada masalah serius yang harus mereka bicarakan.

"Emm ... Tapi, kamu harus janji, jangan marah dulu, dan dengarkan perkataan Mas baik-baik, jangan memotongnya sedikit pun!" tegas Lukman.

Vira lantas mengangguk dengan perasaan berdebar, tiba-tiba saja perasaan tidak enak merayapi hatinya.

Setelah berusaha menguatkan tekadnya, Lukman mengatakan, "Dik, aku ingin menikah lagi ...."

Seperti ada petir yang menyambar, Vira langsung tercengang mendengar pernyataan ini. Ia langsung menutup mulutnya tidak percaya, sebab hubungan mereka selama ini begitu baik-baik saja, namun kenapa tiba-tiba suaminya ingin menikah lagi?

Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulut suaminya. Namun, rasanya ... hatinya seperti ditusuk ribuan duri beracun, yang sudah siap untuk merenggut kehidupannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Rinlee
kapan up lagi kak othor? semangat kak thor.
2023-06-28 22:48:49
0
user avatar
Rinlee
Eh, busyeeet. ternyata citra pake guna guna. yang belum baca cus bisa di coba.
2023-06-12 14:27:54
2
user avatar
Rinlee
gila banget kamu man, cewek modelan ulet bulu gitu aja di bucinin.
2023-06-12 14:17:38
1
user avatar
Rinlee
makin kesini makin ngeselin dan egois aja kamu man, ntar nyesel baru tau rasa kamu.
2023-06-12 14:05:11
1
user avatar
Rinlee
baru baca beberapa bab, dan kehabisan koin. tapi sejauh ini ceritanya bagus banget, cerita tentang sabar dan ikhlas seorang istri yang di poli. lanjut kak thor, semangat!!
2023-06-09 15:19:31
1
user avatar
Ria Wijaya
Halo pembaca KSML, salam kenal semuanya ~ Terima kasih sudah mampir di sini. Dan, Ria mau kasih tau, Ria akan kasih hadiah buat pembaca yang kasih gem terbanyak, dan juga yang kasih komentar paling aktif. Jadi jangan sungkan² ya kasih komentar dan gem nya, sebab siapa tau kamulah yang beruntung.
2023-05-24 04:29:25
1
user avatar
Wahyuni
nyesel banget baca, ternyata jarang up jahaha
2023-05-24 02:40:10
1
55 Chapters
1. Meminta Izin Menikah Lagi
Tepat pukul setengah lima sore, Vira sudah siap menyambut kedatangan suaminya yang sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya. Wanita beranak satu itu tampak cantik dengan gamis berwarna pastel dan hijab instan yang berwarna senada.Lalu, tidak lama kemudian terdengar deru mobil yang berhenti di samping rumahnya. Dengan senyum yang mengembang, Vira langsung keluar dari ruang tamu untuk menyambut Lukman."Assalamualaikum." Suara lembut Lukman, disertai dengan senyuman manis di wajah lelahnya."Waalaikumsalam," sahut Vira yang langsung mencium tangan suaminya, lalu beralih meraih tas dan jas yang diberikan Lukman."Aku siapkan airnya dulu, Mas," ujar Vira seraya berjalan menuju kamar mereka, sedangkan Lukman hanya mengangguk seraya mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.Lalu tidak lama kemudian, Vira keluar seraya membawa nampan berisi secangkir teh hangat. "Diminum dulu, Mas." Setelah menaruh teh itu di meja, Vira langsung berlutut untuk membantu melepaskan sepatu dari kaki Lukman
last updateLast Updated : 2022-09-27
Read more
2. Menunggu Jawaban Vira
Lukman refleks menggenggam tangan Vira, ketika ia melihat raut wajah istrinya berubah muram."Mas, maaf jika Vira masih banyak kekurangannya, hingga membuat Mas ingin menikah lagi. Tapi, apakah Vira memang sudah terlambat untuk memperbaiki kekurangan itu?" tanya Vira sendu dengan mata yang berkaca-kaca.Hati Lukman langsung berdenyut nyeri ketika ia mendengar Vira malah berpikir bahwa istrinya itu memiliki kekurangan, hingga ia memutuskan ingin menikah lagi, padahal kenyataannya istrinya itu sudah sangat sempurna baginya."Dik, jangan berbicara seperti itu. Mas kan belum selesai bicara, jadi dengarkan dulu ya?" ujar Lukman panik."Bagiku kamu tidak memiliki kekurangan sedikit pun, Sayang. Allah sudah begitu baiknya padaku, karena telah mengirimkan bidadari yang sempurna sepertimu, tapi masalahnya ini bukan ada di kamu. Namun ...." Lidah Lukman terasa kaku untuk melanjutkan ucapannya."Lalu apa, Mas? Dan, siapa wanita itu?" desak Vira tidak sabar.Lukman sejenak mengatur napasnya, lalu
last updateLast Updated : 2022-10-18
Read more
3. Bertemu Lagi
Hembusan angin membelai lembut wajah cantik Vira, yang sedang duduk di kursi taman panti asuhan Kasih Bunda. Di depannya, segerombolan anak berlarian saling kejar-kejaran satu sama lain, mereka tampak tertawa bahagia, seperti tidak ada beban yang mereka pikul. Padahal, rasa sepi karena tidak memiliki orang tua, selalu menggelayuti hati mereka."Vira." Suara lembut Asih, membangunkan Vira dari lamunannya."Bunda, apa kabar?" Vira langsung memeluk Asih dengan erat. Ia begitu merindukan wanita yang sudah merawatnya dari sejak ia masih bayi ini."Alhamdulillah, baik. Kamu sendiri bagaimana?" sahut Asih seraya tersenyum."Alhamdulillah, Vira juga baik, Bunda.""Syukurlah, Bunda sangat merindukanmu. Tapi, kamu tidak pernah mengunjungi Bunda."Vira meringis memamerkan gigi putihnya. "Maaf, Bunda. Insya Allah lain kali Vira akan lebih sering datang ke sini.""Iya, Bunda tunggu," sahut Asih seraya tertawa, lalu kemudian mereka berdua berjalan menuju teras samping rumah tersebut."Bunda, sekara
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more
4. Nasihat Dari Asih
Setelah obrolan ringan yang panjang, Vira kemudian mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya."Bun, ada yang mau Vira ceritakan pada Bunda," ujar Vira setelah hening sejenak.Asih yang melihat raut wajah Vira yang berubah serius, ia jadi deg-degan sendiri menunggu cerita Vira. "Ada apa, Nak?"Vira menundukkan kepalanya. "Bun, semalam Mas Lukman meminta izin ke Vira, dia bilang ia ingin menikah lagi," ujar Vira sendu.Asih sontak menutup mulutnya terkejut, ia tidak menyangka jika Lukman bisa sampai seperti ini. Dalam ingatan Asih, Lukman adalah laki-laki yang sopan dan tidak aneh-aneh, ia dulu juga terlihat seperti sangat mencintai Vira. Lalu kenapa tiba-tiba ...."Vira, kenapa bisa seperti ini, Nak? Coba ceritakan semuanya sama Bunda," pinta Asih lembut.Lalu, Vira menceritakan semuanya tentang perkataan Lukman semalam. Vira juga mengatakan bahwa ia mengenal Ayu, dia adalah wanita yang baik. Vira pun juga tidak ragu mengatakan kepada Asih, tentang apa yang ia rasakan saat ini."Saya
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more
5. Menanyakan Perasaan Naura
Sesuai dengan rencana awalnya, kini Vira melajukan motornya pergi ke pondok pesantren Al-Hikmah, yaitu tempat Naura menimba ilmu. Namun sebelum ke sana, Vira terlebih dahulu mampir ke salah satu warung makan untuk mengisi perutnya.Sebenarnya Vira sudah ditawari makan siang oleh Asih, namun Vira menolaknya karena alasan ingin segera bertemu dengan Naura. Padahal lebih tepatnya ia tidak enak jika harus bertemu dengan Yusuf lagi, dan entah mengapa ia menjadi secanggung ini dengan laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya itu.Sedangkan di rumahnya Asih. Yusuf yang baru saja masuk ke ruang makan, ia segera menanyakan keberadaan Vira kepada ibunya tersebut."Vira ke mana, Bun? Kenapa tidak ikut makan siang juga?" Asih tersenyum mendengar pertanyaan Yusuf. Lalu kemudian ia menjawab, "Dia sudah pergi, katanya mau mampir ke pondoknya Naura juga.""Oh ...." sahut Yusuf datar."Emm, Yusuf. Tadi Vira cerita ke Bunda, katanya semalam suaminya meminta izin untuk menikah lagi, Bunda jadi
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more
6. Bertemu Dengan Della
Setelah selesai menjenguk Naura, Vira langsung melajukan motornya pulang. Namun, saat di tengah perjalanan, Vira melihat sosok wanita yang dikenalinya."Della." Vira memanggil sahabatnya yang sedang berdiri memunggunginya seraya menelpon seseorang."Oh, hai ...." balas Della hanya dengan gerakan bibirnya saja, seraya melambaikan tangan dengan penuh senyuman. Lalu kemudian ia terdengar mengatakan sesuatu dan akhirnya mengakhiri telepon tersebut."Kenapa berhenti di sini? Mobilmu bermasalah?" tanya Vira setelah mereka berpelukan dan saling cipika-cipiki layaknya sahabat yang bertemu pada umumnya."Iya, tapi aku sudah menghubungi orang bengkel, mungkin sebentar lagi mereka datang.""Oh, ya sudah kalau begitu aku temani." Vira memperhatikan sekitarnya. "Bagaimana kalau kita minum es kelapa muda di situ, sembari menunggu orang bengkel datang?" Vira menunjuk sebuah warung kaki lima yang tidak jauh dari tempat mereka berada."Ide bagus. Ayo, kalau begitu kita ke sana," balas Della yang tak k
last updateLast Updated : 2022-11-18
Read more
7. Menyetujui
Beberapa hari kemudian, setelah cukup lama memikirkan keputusan apa yang akan Vira ambil, hari ini akhirnya Vira hendak memberikan jawabannya kepada Lukman."Sayang, kenapa melamun?" tanya Lukman seraya memeluk Vira. Vira yang sedang duduk melamun di teras belakang rumahnya, ia tersentak ketika tiba-tiba saja Lukman memeluknya dari belakang."Eh, Mas. Kok tumben sudah pulang?" Vira tentu terkejut, pasalnya ini masih jam dua siang, namun suaminya sudah sampai di rumah."Iya, tadi Mas disuruh nemenin Pak Yuda menemui klien dari luar negeri, lalu katanya setelah pulang, Mas tidak perlu kembali ke kantor lagi.""Oh ... Kalau begitu mau aku siapkan air mandinya sekarang?" tawar Vira.Lukman mengangguk seraya tersenyum, lalu kemudian ia mendaratkan ciuman di keningnya Vira.Setelah mengucapkan terima kasih, Vira langsung masuk ke dalam, sedangkan Lukman memilih duduk di kursi yang ada di teras tersebut.Sembari menunggu Vira selesai menyiapkan air mandinya, Lukman kembali memikirkan perkata
last updateLast Updated : 2022-11-23
Read more
8. Pernikahan Lukman dan Ayu
Setelah mengadakan acara lamaran yang hanya disaksikan oleh keluarga inti saja, lalu seminggu kemudian Lukman dan Ayu menggelar acara pernikahan mereka di kediaman Ayu sendiri.Mereka berdua tidak menggelar pesta pernikahan yang mewah, namun cukup meriah untuk menyambut para tamu undangan yang sebagian besar adalah teman dekat, tetangga, dan keluarga besar mereka saja.Di atas pelaminan, kedua orang yang baru saja dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri, mereka berdua tampak tersenyum semringah menyambut ucapan selamat dari para tamu undangan yang datang.Sedangkan di sisi lain, Vira pun juga tengah sibuk menyambut para tamu undangan yang baru saja datang. Senyuman manis Vira tidak pernah luntur, seolah-olah ia juga ikut merasa bahagia dengan pernikahan suaminya. Namun, tidak ada yang tahu semuram apa hati Vira saat ini. Apalagi ketika Vira mulai mendengar bisik-bisik orang yang bergosip tentang rumah tangganya."Eh, Jeng. Ternyata mendapat istri yang cantik dan salihah saja, tidak
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more
9. Lukman Yang Semaunya Sendiri
Setelah kepergian Vira dan Naura, hati Lukman menjadi tidak tenang. Ia memang masih bisa menanggapi obrolan dari keluarganya Ayu dengan baik, namun hati dan pikiran Lukman hanya terpaut ke Vira, sang istri pertamanya.Malam semakin larut, akhirnya satu persatu keluarga besarnya Ayu mulai pulang ke rumah masing-masing, sedangkan kedua orang tuanya Ayu sudah meninggal cukup lama. Jadi selama ini Ayu hanya tinggal berdua dengan anaknya, namun Ayu masih beruntung karena memiliki seorang tante yang rumahnya dekat dengan tempat tinggalnya, jadi jika ada apa-apa, tantenya itulah yang biasanya membantu Ayu.Kini hanya ada Lukman, Ayu, dan juga Winda anaknya Ayu yang sudah berada di dalam kamar.Ayu yang baru saja membersihkan make up nya, ia langsung keluar dari kamar mandi. Namun, Ayu sejenak menghentikan langkahnya ketika ia melihat wajah Lukman terlihat sedang cemas."Mas ...."Lukman tersentak ketika Ayu memanggilnya seraya memegang bahunya."Eh iya, ada apa?""Apa yang sedang Mas pikirka
last updateLast Updated : 2022-12-10
Read more
10. Paginya Pengantin Baru
Jam masih menunjukkan pukul empat pagi, namun sudah ada orang yang mengetuk pintu rumahnya Ayu.Ayu yang mengira itu Lukman, maka ia pun langsung bergegas membuka pintu rumahnya. Ayu langsung tersenyum manis, ketika ia membuka pintu rumahnya dan melihat Lukman yang sedang tersenyum di wajah kantuknya."Maaf karena sudah membangunkanmu," ujar Lukman seraya menguap. Lukman hanya tertidur selama dua jam saja, lalu kemudian ia buru-buru datang ke rumahnya Ayu. Lukman hanya tidak ingin tetangga Ayu melihat dia semalam tidak menginap di rumah Ayu, jadilah Lukman memaksakan diri untuk segera datang ke rumah Ayu, walaupun ia sangat lelah dan mengantuk. "Nggak apa-apa, Mas. Mas kelihatan ngantuk sekali, kalau begitu Mas istirahat saja di kamar."Lukman mengangguk, lalu kemudian ia langsung menuju ke kamarnya Ayu untuk tidur kembali. Sedangkan Ayu yang masih berada di tempatnya, ia tersenyum senang. Ayu merasa senang karena Lukman juga terlihat mementingkan perasaannya juga, buktinya Lukman
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status