Bumi Nusantara, lima ratus tahun yang lalu. Lembah Serigala Putih merupakan salah satu lembah terindah di Bumi Nusantara. Lembah yang masih hijau ini menyimpan salju dan es abadi yang tidak mencair di tengah terik matahari.
Di atas langit lembah ini tampak langit yang hitam diselingi kilatan ungu petir yang menyambar turun ke tanah. Bumi Nusantara ini dahulu terkenal dengan namanya yang cukup menyeramkan yaitu Bumi Iblis.
“Hahaha ... Bumi Iblis ini akan menjadi rumah kedua setelah Dunia Iblis. Kalian manusia-manusia hanya bisa menjadi budakku saja,” teriak sosok yang mengenakan jubah hitam yang melambai-lambai tertiup angin kencang yang disertai hujan yang deras sekali. Sosok ini tampak mengambang di udara dengan sekujur tubuhnya mengeluarkan aliran listrik yang mirip petir yang menyambar-nyambar ke segala arah.“Iblis kepar*t! Pergi kamu dari dunia manusia,” teriak satu dari tiga pendekar yang tampak mengurung sosok yang dipanggil iblis ini oleh Azka Putra yang terkenal sebagai Pendekar Tapak Harimau.Azka Putra bersama dua pendekar tersohor lainnya yaitu Bhadrika Kalandra si Pendekar Pedang Dewa dan Ganendra Jayantaka si Pendekar Seruling Emas merupakan pendekar yang sangat disegani dan sangat sakti pada masa itu.“Aku, Pendekar Iblis akan melepaskan kalian jika kalian bersujud minta ampun dan menjadi pengikutku,” ujar Pendekar Iblis ini, “Kalau tidak, kalian akan kubasmi dari dunia ini.”“Kami tidak sudi mengikuti Iblis sepertimu,” teriak Azka Putra yang langsung mengeluarkan jurus Tapak Harimaunya yang terkenal. Kilatan-kilatan cahaya keluar dari telapak tangannya mengarah ke Pendekar Iblis. Bhadrika Jatmiko mengeluarkan jurus Pedang Dewanya yang juga mengeluarkan sinar pedang yang langsung mengarah ke Pendekar Iblis.Ganendra Jayantaka langsung meniup seruling emasnya yang mengeluarkan gelombang suara yang bisa memecahkan pembuluh darah yang juga diarahkan kepada Pendekar Iblis. Hahaha ...Pendekar Iblis ini hanya mengibaskan jubahnya saja untuk mementahkan seluruh serangan pendekar ini membuat ketiganya terpental jauh. “Kalian bukan tandinganku! Tidak ada yang bisa mengalahkan diriku! Aku pendekar nomor satu di Dunia Iblis juga pendekar nomor satu di Bumi Iblis ini.”Pendekar Iblis ini sendiri berasal dari Dunia Iblis yang portal dimensinya akan terbuka setiap lima ratus tahun sekali. Pendekar ini merupakan putra dari Dewa Iblis yang sangat berambisi untuk menguasai dunia manusia, karena bisa memberikan energi untuk kelangsungan kehidupan mereka.“Jangan senang dahulu Iblis kepar*t!” Tiba-tiba muncul wanita berjubah putih melayang di udara sambil mengeluarkan ilmu sihirnya. “Sihir Putih Penakluk Iblis!” teriaknya sambil mengarahkan tangannya yang mengeluarkan sinar putih yang berbentuk lingkaran cincin langsung mengarah ke Pendekar Iblis.“Sihir Hitam Penghancur Iblis!” teriakan itu disusul munculnya wanita berjubah hitam yang mengeluarkan semacam asap hitam yang bergulung-gulung mengarah ke Pendekar Iblis.“Sihir Merah Pengisap Raga!” Muncul lagi sosok wanita berjubah merah yang langsung mengeluarkan perisai cahaya merah yang bisa mengurung Pendekar Iblis ini.Pendekar Iblis mulai kewalahan dengan ilmu sihir dari ketiga wanita ini yaitu Bhanuwati si Penyihir Putih, Gendhis si Penyihir Hitam, dan Manda si Penyihir Merah.Ketiga pendekar juga mulai bangkit dan langsung serempak mengirim serangan mereka membuat Pendekar Iblis makin kewalahan. Untuk ilmu silat dia masih menandingi kekuatan pendekar, tapi dibantu penyihir yang kuat akhirnya Pendekar Iblis mulai kewalahan.Pendekar Iblis langsung mengeluarkan ilmu silat andalannya Iblis Perusak Raga. Tangan Pendekar Iblis mulai membentuk bola cahaya yang beraliran listrik petir yang kuat sekali. Jika bola cahaya ini dilemparkan ke arah manusia maka dampaknya akan menghancurkan seluruh isi muka Bumi Iblis ini.Sihir ketiga penyihir ini bertemu bola cahaya Pendekar Iblis yang menimbulkan ledakan yang luar biasa kencangnya, bahkan ketiga penyihir ini dan Pendekar Iblis masing-masing terpental ke belakang.Bumi yang tadinya merupakan satu kesatuan daratan pecah menjadi 3 bagian daratan besar akibat pertarungan yang hebat dan tidak terelakkan antara kebaikan melawan kejahatan ini. Daratan yang tersisa dinamakan Bumi Nusantara sedangkan 2 daratan lainnya adalah Bumi Kahuripan dan Bumi Kanuragan.Konon akibat pertarungan itu membuat seluruh dimensi menjadi retak dan rentan oleh masuknya makhluk-makhluk dari dimensi lain. Salah satu makhluk yang berhasil sampai di dimensi manusia ini adalah naga yang berasal dari dimensi naga. Naga ini bukan sembarang naga yang dikenal pada umumnya karena di dimensi asalnya naga ini adalah dewa yang dihormati. Beberapa naga yang berhasil menerobos masuk tidak ikut dalam pertarungan akbar antara Pendekar Iblis melawan pendekar dan penyihir ini. Mereka hanya mengamati jalannya pertarungan. Setelah Bumi retak dan pecah menjadi tiga bagian, naga-naga ini kemudian menempati Bumi Kahuripan yang berada di sisi timur Bumi Nusantara.Bumi Kanuragan merupakan tempat makhluk-makhluk mitologi yang juga berhasil masuk ke dunia manusia, tapi makhluk-makhluk ini bukan berasal dari dimensi lain melainkan dari dunia yang jauh sekali di kedalaman tanah Bumi Nusantara. Retakan yang terjadi membuat makhluk-makhluk ini keluar menuju dunia manusia. Sama halnya dengan naga, mereka tidak ikut campur dalam pertarungan. Setelah benua ini pecah, makhluk-makhluk mitologi ini menempati Bumi Kanuragan di sisi barat Bumi Nusantara. Disebut makhluk mitologi karena belum ada yang melihat wujud makhluk-makhluk ini sebenarnya, hanya berdasarkan mitos yang beredar saja.Pertarungan antara Pendekar Iblis melawan Tiga Pendekar Sakti dan Tiga Penyihir Sakti ini bahkan menyebabkan langit menjadi gelap serta angin yang bertiup kencang diiringi suara halilintar yang bisa memekakan telinga.Pendekar Iblis mengeluarkan jurus andalannya yaitu summon Ruh Api Hitam yang berbentuk Medusa dengan kepala ularnya menyerang ke arah penyihir-penyihir ini.“Pendekar Iblis ini ternyata menguasai ilmu Ruh Api yang terkenal itu,” ujar Bhanuwati.“Bhadrika ... Sudah saatnya kamu mengeluarkan summon Ruh Api Foniks untuk mengimbangi hebatnya Pendekar Iblis!” seru Gendhis.Bhadrika sebenarnya tidak mau mengeluarkan summon yang berasal dari Ruh Api, tapi kemampuan Pendekar Iblis dengan Ruh Api Hitamnya hanya bisa dikalahkan dengan Ruh Api juga.Ruh Api Foniks yang berwujud burung api ini langsung mengurung Ruh Api Hitam yang berwujud Medusa dengan racun hitamnya.Pendekar Iblis yang sombong ini akhirnya takluk juga, tapi dia mengeluarkan kata-kata terakhir sebelum dia dikurung kembali dalam dinginnya es dan salju abadi di Lembah Serigala. "Aku akan terlahir kembali saat Pendekar Terpilih dan Penyihir Terpilih lahir dari Serigala Putih dan Foniks untuk menjadi lawan tandingku ... Hahaha ..."Ketiga pendekar yang mengalahkan Ksatria iblis ini akhirnya menguasai tiga daerah penting Bumi Nusantara yaitu Bhadrika Kalandra dari Keluarga Kalandra yang menguasai sisi utara termasuk daerah Lembah Serigala ini, Azka Putra dari Keluarga Putra yang menguasai sisi barat perairan Kuning, dan Ganendra Jayatanka dari Keluarga Jayatanka yang menguasai daerah pusat termasuk ibu kota pemerintahan.
Sedangkan ketiga penyihir yang membantu ketiga pendekar ini tidak ingin diketahui namanya. Hanya dikenal sebagai Penyihir Putih, Penyihir Hitam, dan Penyihir Merah yang menguasai sisi timur termasuk Negeri Awan Putih dan sisi selatan termasuk Pulau Iblis.Keluarga Kalandra yang sangat bertanggung jawab menjaga Lembah Serigala ini kemudian berhasil menaklukan Serigala Putih yang berkeliaran di hutan lembah ini untuk menjadi pasangan bertarung mereka yang dikenal sebagai Pendekar Serigala Putih.Semua berjalan dengan baik. Keturunan Kalandra akhirnya begitu termasyur namanya. Setiap keturunannya dihormati, bahkan sejak mereka dalam kandungan. Namun, takdir dan karma yang berjalan bersama waktu tetap ada. Dia menunggu dan mencari cara untuk menuntaskannya. Bagaimana mereka menghadapinya?
Kini suara tangis bayi memecah keheningan malam di sebuah bangunan besar yang berdiri tegak di atas lereng pegunungan hijau, dengan lapisan es abadi yang mengelilinginya. Jalan masuk ke arah pegunungan tertutup hutan yang hanya menyisakan jalan setapak untuk dilalui kereta kuda dan pejalan kaki. Jalanan yang cukup terjal dan berbahaya untuk dilalui agar bisa sampai ke bangunan ini.Bangunan ini sangat besar tinggi menjulang dan dibangun tepat di atas lereng pegunungan. Rumah ini menghadap ke arah Lembah Serigala Putih sedangkan belakang rumah adalah jurang tak berdasar yang tertutup awan putih. Malam yang gelap menambah sulitnya jalan masuk ke bangunan ini.Hutan yang terhampar di bawah pegunungan juga bukan hutan sembarangan karena hutan ini dapat berubah-ubah susunannya tiap musim tertentu, sehingga tidak semua orang bisa memasuki jalan ke rumah ini jika tidak bersama penghuninya. Konon menurut cerita yang beredar hutan-hutan ini akan hidup di malam hari untuk menelan siapa saja yan
Pulau yang terletak di ujung selatan Bumi Nusantara sepintas tampak indah dengan panorama pantai pohon kelapa disertai pasir putihnya membuat orang rela berlama-lama di pantai ini. Pantainya yang berpasir putih dengan banyaknya binatang-binatang kecil sejenis kepiting berkeliaran membuat siapapun tidak akan rela meninggalkan pantai yang indah ini. Tapi begitu mulai memasuki hutan di belakang pantai ini akan ditemui jalan yang terjal dan berliku yang tidak seindah pantainya.Jalanan ini penuh jebakan alam juga jebakan yang dibuat penyihir agar tidak ada satu makhluk pun selain penyihir yang bisa memasuki area pelatihan penyihir hitam yang terletak di kaki gunung berapi yang ada di pulau ini.Jebakan alam berupa tanaman merambat yang akan menjerat setiap pengunjung tidak diundang juga tersebar di sekeliling hutan. Hanya mantera sihir yang bisa membuat tanaman ini terdiam layaknya tanaman biasa.Pulau ini disebut Pulau Iblis karena bentuk gunung di pulau ini yang menyerupai dua tanduk ib
Hutan Serigala Putih tampak tidak terganggu oleh kejadian di Pulau Iblis. Suasananya masih tenang dengan panoramanya yang menakjubkan mata. Berbeda saat malam hari, hutan ini sangat indah di pagi hari dengan cahaya matahari yang sedikit memasuki hutan menambah indahnya hutan ini. Andai tidak ada serigala putih sebagai penghuni hutan ini, mungkin banyak penduduk yang bisa sekedar melepas lelah menikmati indahnya hutan ini.Wusshhh! Wussshhh! Wusshh!Tampak sosok anak perempuan kecil berlari lincah bersama kawanan serigala putih yang ukuran badannya jauh lebih besar darinya. Tapi tampak anak perempuan ini tidak terganggu sama sekali. Dia malahan asyik berlari seakan berlomba berpacu dengan waktu, melompati suluran akar pohon maupun cabang pohon yang menghalangi jalannya sambil tertawa penuh kegirangan.Kirana Sasmaya, nama anak perempuan itu tampak cantik jelita dengan rambutnya yang ditutupi bandana kain biru. Matanya yang berwarna biru lebih menunjukkan dia lebih berbakat di ilmu sihi
Sudah lima tahun lamanya Syakia tidak pernah keluar dari Hutan Serigala Putih. Kegiatannya sehari-hari hanyalah memantau perkembangan Kirana, menjaganya agar tetap hidup di hutan belantara. Syakia tidak pernah kendor dalam mengembleng Kirana untuk tetap sehat dan kuat.Keluarga Kalandra juga dilarang mengunjungi Kirana di Hutan Serigala Putih ini dengan alasan apapun agar proses pemulihan Sang Terpilih ini tidak terganggu. Jika ada kesalahan kecil saja, jiwa Kirana bisa terancam.Hutan pagi ini sangat cerah dan indah dipandang, selaras dengan pembawaan Syakia yang suasana hatinya lagi senang luar biasa. Sebentar lagi dia akan bertemu Tuan Chandika yang selalu dirindukannya selama lima tahun belakangan ini.Syakia memendam rasa yang mendalam terhadap majikannya ini. Untuk paras wajah, Syakia cukup cantik alih-alih penyihir putih lainnya. Hanya saja penampilannya yang tampak dingin seakan membuat semua orang takut kepadanya. Terlihat penampilan luar Syakia sangat kejam dan tanpa perasaa
Syakia mempercepat langkahnya menuju ke rumah besar yang tampak tidak berpenghuni ini. Semakin mendekati bangunan besar ini, Syakia semakin merasakan hawa gelap yang sesak memenuhi tubuhnya, membuatnya sulit bernafas.“Siapa yang memiliki aura sihir hitam yang begitu besarnya sehingga sanggup membuat perisai sihir yang mengelilingi seluruh rumah Tuan Chandika?” tanya Syakia dalam hatinya.Penyihir putih ini mulai merasakan ada yang tidak beres di rumah ini. “Tuan Chandika ... Nyonya Ardiyanti ...” teriaknya masih berusaha memanggil pemilik rumah ini. Hal ini dilakukan Syakia untuk mengelabuhi sekelompok mata-mata merah yang dia lihat berada di dalam bangunan yang sudah kosong ini“Tuan Chandika ... aku Syakia datang berkunjung untuk menyampaikan kabar baik kepada Tuan," kata penyihir ini lagi sambil matanya berusaha melihat jelas sosok apa yang matanya begitu merah dalam gelapnya bangunan kosong ini.Grrr ... Grrr ... Grr ....Terdengar suara geraman yang cukup kencang dari dalam rum
Syakia berlari sekencang-kencangnya menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah dipelajarinya dari Chandika. Alasan Tuan Muda ini mengajarkan ilmu meringankan tubuh padanya, agar Syakia bisa melarikan diri sejauh-jauhnya dari musuh yang kuat karena dia hanya bisa ilmu sihir saja.Betapa terkejutnya Syakia saat tiba di pondokan Hutan Serigala Putih, dia melihat banyak sekali Serigala Hitam yang tadi dijumpainya di rumah Chandika berkeliaran di sekeliling pondokan. Lebih membuatnya terkejut adalah Kirana berada di tangan Penyihir Hitam yang memegang gadis cilik ini erat-erat.“Lepaskan gadis kecil ini atau kamu akan menyesal!” ujar Syakia dengan nada geramnya.“Hahaha ... aku tidak takut padamu Penyihir Putih! Cepat serahkan Kitab Jurus Serigala Putih padaku jika ingin anak ini selamat!” tantang Penyihir Hitam.Oh ... Jadi tadi Penyihir Hitam ini beserta serigala hitamnya mencari kitab jurusnya Tuan Chandika. Berarti dia tidak ketemu Tuan Chandika. Syukurlah dua tengkorak tadi bukan
Setelah memastikan Kirana sudah tidur dengan dijaga peri hutan dan serigala putih, Syakia kembali melakukan perjalanan ke bangunan kosong tempat Keluarga Kalandra semula berada. Sekarang dia lebih mudah memasuki rumah ini karena tidak ada lagi pengaruh sihir hitam yang kuat seperti sebelumnya.Tanpa dia sadari ada sosok mata merah yang terus mengikutinya sejak dia keluar dari Hutan Serigala Putih. Begitu lihainya sosok ini mengikutinya tanpa dia menyadari apa-apa menunjukkan hebatnya sosok bermata merah menyala di kegelapan ini.“Penyihir Hitam Saraswati ini sangat kuat ... beruntung dia mau mengikuti saranku untuk menunggu diriku menemukan Kitab serigala Putih untuknya. Kalau tidak, aku sendiri tidak sanggup melawan kekuatan sihirnya," pikirnya.Syakia berusaha mengingat-ingat pesan Chandika saat dia terakhir melihat pendekar ini. “Bunga Sakura ... Tuan Chandika pernah mengatakan kalau setelah Kirana berumur 5 tahun dan mereka sudah tidak ada, cari bunga sakura ... tapi aku harus car
Setelah mendapatkan Kitab Serigala Putih yang dicarinya, Syakia juga mengambil banyak koin emas dan uang emas yang mudah diambilnya. Tujuannya hanya satu, membeli kapal yang besar untuk berlayar dari satu pulau kecil ke pulau kecil lainnya yang tersebar di Bumi Nusantara ini. Mungkin dia bisa juga menjelajahi Benua Kahuripan dan Benua Kanuragan nantinya jika Kirana sudah bisa untuk menjaga dirinya sendiri dari mara bahaya.Saat hendak keluar dari ruangan rahasia ini dia mendengar suara yang tidak asing lagi baginya. “Kamu yakin kalau penyihir putih tadi datang lagi ke sini?” tanya Saraswati kepada serigala hitamnya.Saraswati terus memeriksa bangunan kosong ini tapi dia tidak menemukan apa-apa. Beruntung tadi Syakia memutuskan untuk menutup kembali lemari buku ini melalui tuas di dalam ruangan rahasia ini. “Besok saja kita ke sini lagi ... hari juga sudah malam. Kalau perlu besok kita ke Hutan Serigala Putih untuk memaksa penyihir putih ini memberitahukan kita tentang apa yang dic