Pulau yang terletak di ujung selatan Bumi Nusantara sepintas tampak indah dengan panorama pantai pohon kelapa disertai pasir putihnya membuat orang rela berlama-lama di pantai ini. Pantainya yang berpasir putih dengan banyaknya binatang-binatang kecil sejenis kepiting berkeliaran membuat siapapun tidak akan rela meninggalkan pantai yang indah ini. Tapi begitu mulai memasuki hutan di belakang pantai ini akan ditemui jalan yang terjal dan berliku yang tidak seindah pantainya.
Jalanan ini penuh jebakan alam juga jebakan yang dibuat penyihir agar tidak ada satu makhluk pun selain penyihir yang bisa memasuki area pelatihan penyihir hitam yang terletak di kaki gunung berapi yang ada di pulau ini.
Jebakan alam berupa tanaman merambat yang akan menjerat setiap pengunjung tidak diundang juga tersebar di sekeliling hutan. Hanya mantera sihir yang bisa membuat tanaman ini terdiam layaknya tanaman biasa.
Pulau ini disebut Pulau Iblis karena bentuk gunung di pulau ini yang menyerupai dua tanduk iblis, juga di pulau ini ada portal dimensi untuk keluar-masuk antara Bumi Nusantara dengan Dunia Iblis. Portal yang sudah disegel turun temurun oleh keluarga Kalandra dengan penyihir putihnya ini.Pulau yang juga dijadikan tempat pelatihan penyihir-penyihir hitam terpilih ini tampak sepi. Tidak ada satupun calon-calon penyihir hitam yang tampak berlatih di pulau ini. Suasana makin mencekam di pulau ini saat langit di sekitar pulau tampak gelap gulita dengan awan tebal yang mengeluarkan petir yang menyambar-nyambar hingga ke daratan pulau ini. Suara gemuruh guntur juga terdengar seperti dentuman di pulau ini yang membuat suasana makin mencekam.Suara debur ombak yang memecah karang di sisi lain pulau turut menambah seramnya pulau ini, hal ini juga ditambah dengan puncak gunung berapi yang mengeluarkan letusan demi letusan yang asapnya membumbung tinggi ke atas langit. Tampak lahar merah mengalir dari puncak gunung menuju hutan di bawahnya.Pulau ini tampaknya sedang menghadapi bencana yang besar yang menandakan akan munculnya sesuatu yang sangat jahat di pulau ini.Seharusnya tidak ada satupun manusia atau makhluk hidup yang berkenan menetap di pulau yang sekarang seperti neraka ini. Tapi di tengah-tengah suasana yang mencekam tersebut tampak segelintir manusia yang sedang berusaha melindungi portal dimensi yang bergetar meronta-ronta seakan hendak melepaskan diri untuk melebur bersama kejadian buruk pulau ini.“Argani, cepat gambarkan penangkal di sekeliling portal dimensi ini!" perintah seorang wanita yang sudah cukup tua dengan rambutnya yang masih hitam tertiup angin kencang, yang hampir menutupi seluruh wajahnya kepada seorang pemuda dengan kepala plontos berbaju hitam.Wanita berjubah hitam ini adalah Lakshmi yang merupakan guru sihir dari penyihir-penyihir hitam yang menjadikan Pulau Iblis sebagai markas penyihir hitam.Sejahat-jahatnya penyihir hitam, mereka tidak akan sampai hati melenyapkan manusia dari muka Bumi Nusantara ini. Tapi lain halnya dengan pasukan iblis dari Dunia Iblis yang sudah jutaan tahun ingin menguasai dunia manusia bahkan membinasakannya untuk ditempati mereka.
Argani Madani sendiri merupakan keturunan langsung dari penjaga pulau iblis yang memang turun temurun dijaga oleh keluarga Madani yang merupakan keturunan langsung dari penyihir hitam pertama.Sejak kecil dia sudah tinggal di pulau ini dan akan meneruskan tugasnya menjaga portal dimensi setelah orang tuanya meninggal. Sekilas wajah Argani sangat mengerikan dan pucat pasi seperti mayat hidup, namun hal ini dikarenakan kehidupan penjaga portal dimensi yang hidup di tengah rimbunnya hutan lebat yang menghalangi sinar matahari untuk masuk ke dalam hutan.
Tampak mulut Lakshmi bergerak-gerak membacakan mantera penangkal untuk menyegel kembali portal dimensi yang hampir retak. Penyihir hitam juga mempunyai kemampuan menyegel portal tapi tidak selihai penyihir putih, sehingga tampak wajah kelelahan di muka penyihir hitam ini.
Jika iblis-iblis sampai berhasil masuk ke Bumi Nusantara maka akan terjadi hal yang sangat buruk yang tidak terbayangkan sebelumnya. Manusia bisa dijadikan budak bahkan untuk konsumsi energi mereka yang berasal dari rasa takut manusia.Tentunya dari semua manusia, yang paling terancam adalah penyihir hitam dengan majikannya yang memiliki aura gelap yang sangat disukai iblis-iblis ini. Aura hitam makin menambah kekuatan iblis-iblis ini berkali-kali lipat dari aura ketakutan manusia biasa.
Angin bertiup kencang seakan menenggelamkan suara mantera yang dibacakan oleh wanita tua ini. Tampak juga 2 murid senior penyihir hitam ikut membacakan mentera penguat portal dimensi. Wajah mereka yang tampak sombong, kali ini pucat pasi melihat usaha mereka belum membuahkan hasil seperti yang mereka harapkan.Portal makin menunjukkan sisi retaknya yang merupakan pertanda akan hancur sebentar lagi jika tidak disegel dengan sempurna.“Jangan menyerah murid-muridku! Kita harus tetap menyegel portal dimensi ini semampu kita!" teriak Lakshmi memberi semangat kemudian membaca lagi mantera penangkal dengan lebih keras lagi. “Semoga penyihir putih mengetahui hal ini dan segera ke sini membantu kita," katanya penuh semangat.“Siap Master!" jawab dua murid wanita ini serempak.Terlihat tangan penyihir hitam mengeluarkan cincin sinar yang membelit portal dimensi ini agar tidak bergerak lagi. Tanpa lelah di tengah hujan deras, Lakshmi terus mengeluarkan semua kemampuannya. Dia berharap ada bantuan dari penyihir putih, tapi posisi Master penyihir putih yang berada jauh di ujung utara membuatnya kembali lesu sejenak.“Sampai kapan aku harus menahan portal ini? Aku sudah mulai kelelahan, dan muridku juga sudah mulai kehabisan tenaga," cemas Lakshmi.Portal Dimensi ini sudah lama tidak menunjukkan tanda-tanda aktif. Bukan kebetulan belaka kalau hari ini portal dimensi ini menunjukkan tanda-tanda memberontak karena Sang Terpilih mulai menunjukkan auranya di umur 5 tahun. Iblis-iblis di Dunia Iblis ini seakan tahu telah ada Sang Terpilih yang bisa memusnahkan harapan mereka menguasai Bumi Nusantara.Bentuk portal dimensi ini hanya merupakan celah yang bercahaya, tapi celah cahaya ini bisa menjadi rapuh jika daya magis segel dari penyihir putih mulai melemah. Segel ini digambarkan melalui sihir dari penyihir putih atau penjaga portal yang memang dikuasakan penyihir putih untuk memperkuat segel ini jika mulai melemah. Untuk penyihir hitam, mereka hanya bisa memperkuat segel ini saja jika diperlukan.Cough! Cough! Cough! ....Lakshmi sudah mulai terbatuk-batuk dan tampak darah mulai keluar dari mulutnya, pertanda tenaganya mulai habis dan hawa iblis mulai merasuki dirinya. Berharap aura hitam dalam tubuhnya dapat menyegel portal dimensi ini malahan membuat hawa iblis di seberang dimensi semakin kuat.Saat dia melihat ke arah dua muridnya, tampak kedua gadis ini sudah tewas mengering dihisap auranya oleh iblis di dalam portal dimensi. Hanya Argani yang masih gigih membantunya untuk sebisa mungkin mencegah portal ini terbuka sebelum penyihir putih datang membantu mereka.“Argani, kamu pergi sajalah selamatkan dirimu!" teriak Lakshmi saat mulai melihat aura pemuda ini dihisap dari dalam portal dimensi.“Cepat pergi! Lepaskan saja segelmu sebelum terlambat!” teriak wanita penyihir ini lagi.Argani masih tidak bergeming. Kegigihannya tetap mempertahankan segel yang dibuatnya membuat nyawanya terancam. Lakshmi sendiri sudah kewalahan dan tidak berdaya, pasrah dengan nasib yang akan diterimanya.Tiba-tiba berkelabat beberapa bayangan putih yang salah satunya menarik Argani menjauh dari portal dimensi. Satunya lagi mendorong Lakshmi menjauhi portal dimensi.Sosok bayangan putih ini kemudian serentak merapal mantera yang mengunci portal dimensi ini rapat-rapat. Kekuatan sihir mereka membuat portal dimensi ini terdiam dan mengunci iblis di seberang portal yang tadinya hampir berhasil masuk ke Bumi Nusantara.Sekali lagi untuk sementara portal dimensi aman dari gangguan iblis-iblis di dalamnya termasuk Dewa Iblis.Tapi itu semua hanya untuk sementara ... Dewa Iblis di Dunia Iblis telah merencanakan sesuatu yang besar untuk kebangkitan iblis-iblis, agar bisa memasuki Bumi Nusantara.
Wajah Dewa Iblis semakin memerah dengan seringainya yang mengerikan, menandakan kekuatannya sudah mencapai batas maksimal untuk menerobos portal dimensi tepat di saat kebangkitan Pendekar Iblis, anak Dewa Iblis satu-satunya yang telah terkurung 500 tahun oleh pendekar dan penyihir Nusantara.
Percobaan memasuki Bumi Nusantara tadi hanyalah uji coba untuk menguji kekuatan penyihir putih, agar Dewa Iblis bisa lebih baik lagi ke depannya untuk menerobos portal dimensi ini.
"Tunggu pembalasanku Pendekar Serigala Putih dan semua penyihir yang membantumu! Aku akan membalaskan dendam anakku yang telah kalian kurung selama 500 tahun ini di Lembah Serigala Putih!" seru Dewa Iblis dengan suara lantangnya yang membahana ke seluruh Dunia Iblis.
Hutan Serigala Putih tampak tidak terganggu oleh kejadian di Pulau Iblis. Suasananya masih tenang dengan panoramanya yang menakjubkan mata. Berbeda saat malam hari, hutan ini sangat indah di pagi hari dengan cahaya matahari yang sedikit memasuki hutan menambah indahnya hutan ini. Andai tidak ada serigala putih sebagai penghuni hutan ini, mungkin banyak penduduk yang bisa sekedar melepas lelah menikmati indahnya hutan ini.Wusshhh! Wussshhh! Wusshh!Tampak sosok anak perempuan kecil berlari lincah bersama kawanan serigala putih yang ukuran badannya jauh lebih besar darinya. Tapi tampak anak perempuan ini tidak terganggu sama sekali. Dia malahan asyik berlari seakan berlomba berpacu dengan waktu, melompati suluran akar pohon maupun cabang pohon yang menghalangi jalannya sambil tertawa penuh kegirangan.Kirana Sasmaya, nama anak perempuan itu tampak cantik jelita dengan rambutnya yang ditutupi bandana kain biru. Matanya yang berwarna biru lebih menunjukkan dia lebih berbakat di ilmu sihi
Sudah lima tahun lamanya Syakia tidak pernah keluar dari Hutan Serigala Putih. Kegiatannya sehari-hari hanyalah memantau perkembangan Kirana, menjaganya agar tetap hidup di hutan belantara. Syakia tidak pernah kendor dalam mengembleng Kirana untuk tetap sehat dan kuat.Keluarga Kalandra juga dilarang mengunjungi Kirana di Hutan Serigala Putih ini dengan alasan apapun agar proses pemulihan Sang Terpilih ini tidak terganggu. Jika ada kesalahan kecil saja, jiwa Kirana bisa terancam.Hutan pagi ini sangat cerah dan indah dipandang, selaras dengan pembawaan Syakia yang suasana hatinya lagi senang luar biasa. Sebentar lagi dia akan bertemu Tuan Chandika yang selalu dirindukannya selama lima tahun belakangan ini.Syakia memendam rasa yang mendalam terhadap majikannya ini. Untuk paras wajah, Syakia cukup cantik alih-alih penyihir putih lainnya. Hanya saja penampilannya yang tampak dingin seakan membuat semua orang takut kepadanya. Terlihat penampilan luar Syakia sangat kejam dan tanpa perasaa
Syakia mempercepat langkahnya menuju ke rumah besar yang tampak tidak berpenghuni ini. Semakin mendekati bangunan besar ini, Syakia semakin merasakan hawa gelap yang sesak memenuhi tubuhnya, membuatnya sulit bernafas.“Siapa yang memiliki aura sihir hitam yang begitu besarnya sehingga sanggup membuat perisai sihir yang mengelilingi seluruh rumah Tuan Chandika?” tanya Syakia dalam hatinya.Penyihir putih ini mulai merasakan ada yang tidak beres di rumah ini. “Tuan Chandika ... Nyonya Ardiyanti ...” teriaknya masih berusaha memanggil pemilik rumah ini. Hal ini dilakukan Syakia untuk mengelabuhi sekelompok mata-mata merah yang dia lihat berada di dalam bangunan yang sudah kosong ini“Tuan Chandika ... aku Syakia datang berkunjung untuk menyampaikan kabar baik kepada Tuan," kata penyihir ini lagi sambil matanya berusaha melihat jelas sosok apa yang matanya begitu merah dalam gelapnya bangunan kosong ini.Grrr ... Grrr ... Grr ....Terdengar suara geraman yang cukup kencang dari dalam rum
Syakia berlari sekencang-kencangnya menggunakan ilmu meringankan tubuh yang pernah dipelajarinya dari Chandika. Alasan Tuan Muda ini mengajarkan ilmu meringankan tubuh padanya, agar Syakia bisa melarikan diri sejauh-jauhnya dari musuh yang kuat karena dia hanya bisa ilmu sihir saja.Betapa terkejutnya Syakia saat tiba di pondokan Hutan Serigala Putih, dia melihat banyak sekali Serigala Hitam yang tadi dijumpainya di rumah Chandika berkeliaran di sekeliling pondokan. Lebih membuatnya terkejut adalah Kirana berada di tangan Penyihir Hitam yang memegang gadis cilik ini erat-erat.“Lepaskan gadis kecil ini atau kamu akan menyesal!” ujar Syakia dengan nada geramnya.“Hahaha ... aku tidak takut padamu Penyihir Putih! Cepat serahkan Kitab Jurus Serigala Putih padaku jika ingin anak ini selamat!” tantang Penyihir Hitam.Oh ... Jadi tadi Penyihir Hitam ini beserta serigala hitamnya mencari kitab jurusnya Tuan Chandika. Berarti dia tidak ketemu Tuan Chandika. Syukurlah dua tengkorak tadi bukan
Setelah memastikan Kirana sudah tidur dengan dijaga peri hutan dan serigala putih, Syakia kembali melakukan perjalanan ke bangunan kosong tempat Keluarga Kalandra semula berada. Sekarang dia lebih mudah memasuki rumah ini karena tidak ada lagi pengaruh sihir hitam yang kuat seperti sebelumnya.Tanpa dia sadari ada sosok mata merah yang terus mengikutinya sejak dia keluar dari Hutan Serigala Putih. Begitu lihainya sosok ini mengikutinya tanpa dia menyadari apa-apa menunjukkan hebatnya sosok bermata merah menyala di kegelapan ini.“Penyihir Hitam Saraswati ini sangat kuat ... beruntung dia mau mengikuti saranku untuk menunggu diriku menemukan Kitab serigala Putih untuknya. Kalau tidak, aku sendiri tidak sanggup melawan kekuatan sihirnya," pikirnya.Syakia berusaha mengingat-ingat pesan Chandika saat dia terakhir melihat pendekar ini. “Bunga Sakura ... Tuan Chandika pernah mengatakan kalau setelah Kirana berumur 5 tahun dan mereka sudah tidak ada, cari bunga sakura ... tapi aku harus car
Setelah mendapatkan Kitab Serigala Putih yang dicarinya, Syakia juga mengambil banyak koin emas dan uang emas yang mudah diambilnya. Tujuannya hanya satu, membeli kapal yang besar untuk berlayar dari satu pulau kecil ke pulau kecil lainnya yang tersebar di Bumi Nusantara ini. Mungkin dia bisa juga menjelajahi Benua Kahuripan dan Benua Kanuragan nantinya jika Kirana sudah bisa untuk menjaga dirinya sendiri dari mara bahaya.Saat hendak keluar dari ruangan rahasia ini dia mendengar suara yang tidak asing lagi baginya. “Kamu yakin kalau penyihir putih tadi datang lagi ke sini?” tanya Saraswati kepada serigala hitamnya.Saraswati terus memeriksa bangunan kosong ini tapi dia tidak menemukan apa-apa. Beruntung tadi Syakia memutuskan untuk menutup kembali lemari buku ini melalui tuas di dalam ruangan rahasia ini. “Besok saja kita ke sini lagi ... hari juga sudah malam. Kalau perlu besok kita ke Hutan Serigala Putih untuk memaksa penyihir putih ini memberitahukan kita tentang apa yang dic
Kapal besar dengan bendera Kota Bahari dan nama Naga Terbang yang terukir di sisi samping kapal megah ini melaju dengan kecepatan tinggi menuju samudra luas. Pelabuhan Bahari merupakan pelabuhan terakhir yang bisa disandari kapal karena jalur utara semuanya terdiri dari batu karang tajam yang tidak bisa dilalui kapal apapun. Jalur teraman menuju Pulau Es adalah melalui Laut Putih yang memisahkan Bumi Nusantara dengan Pulau Es jauh di utara, dengan pelabuhan yang berada di Kota Es.Naga Terbang harus melewati samudra luas Nusantara karena tidak bisa menyusuri laut di sekeliling Bumi Nusantara yang penuh karang dan batu terjal yang tajam yang bisa merobek lambung kapal dalam sekejab saja. Setelah melewati Samudra Nusantara ini, kapal baru bisa memutari Pulau Es untuk bersandar di sisi utara pulau ini.Kirana bermain kejar-kejaran dengan Uwais di atas geladak, sementara Syakia tampak menikmati pemandangan laut di depannya. Ikan sejenis lumba-lumba tapi memiliki moncong seperti hiu tamp
Kapal makin keras diguncang oleh makhluk yang belum kelihatan wujudnya ini. Ombak yang besar yang sepertinya ditimbulkan oleh makhluk ini beberapa kali menerjang kapal besar ini. Beruntung kapten kapal yang disewa Syakia ini sangat mahir mengendalikan kapal besar ini sehingga tidak terbalik diterjang gelombang ombak yang besar dan tinggi.Syakia yang masih berusaha mengingat mantera sihir ini dibuat tidak konsentrasi oleh terjangan ombak dan guncangan kapal yang membuatnya tidak bisa stabil untuk berpijak di geladak kapal.“Kenapa aku tidak bisa mengingat satupun sihir kuno untuk menjinakkan makhluk purba ini ya?” pikir Syakia.Kapal besar ini akhirnya bisa menjauh dari sergapan Draken ini dengan kecepatan tinggi. Beruntung bagi Syakia, kapal yang dijual di Kota Bahari ini ternyata masih baru, baik kapal maupun mesinnya sehingga sangat kencang lajunya.Di kejauhan masih terlihat gelombang ombak yang tak henti-hentinya mengejar mereka. “Makhluk ini tidak menyerah rupanya! Kalau begini