Share

Tatapan Sinis Agnes

Selama beberapa detik kemudian, mata Morgan masih tertuju pada buah dada Gaby yang menggelantung itu.

Buah dada itu tampak kenyal dan berisi. Naluri Morgan sebagai lelaki membuatnya membayangkan tangannya meremas-remas keduanya dan mamainkan putingnya.

Dan kemudian…

Plak!

Gaby menampar Morgan dan berdiri sambil melilitkan kembali handuk itu ke tubuhnya, menutupi kedua buah dadanya.

“Kurang ajar kau! Berani-beraninya kau berpikir melakukan hal yang tidak-tidak padaku!” semprot Gaby.

Morgan mengerutkan kening. “Maksudmu? Memangnya apa yang barusan kupikirkan?”

“Alah, tak usah mengelak! Aku bisa melihat itu dengan jelas di kedua matamu. Dasar pria hidung belang! Jangan harap kau bisa mewujudkan fantasimu padaku!” balas Gaby, lalu berjalan meninggalkan Morgan.

Menumpukan kedua tangannya di lantai yang dingin, Morgan menggeleng-gelengkan kepala.

Apakah fantasi liarnya barusan itu sejelas itu terlihat di sorot matanya? Apakah barusan itu, di mata Gaby, dia benar-benar terlihat seperti seora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status