Share

Insiden Lainnya di Bar

Seorang wanita yang mengaku-ngaku polisi? Morgan langsung teringat si polwan yang dia minta ditugaskan sebagai mata-mata di bar itu.

Morgan pun berdiri, berjalan mendekati jendela. Dia memberi isyarat kepada Agnes kalau dia akan menelepon seseorang dulu.

Tak lama kemudian, Gaby menjawab panggilannya.

“Dia sendirian? Atau ada orang lain bersamanya?”

[Sendirian. Dia datang dengan sepeda motor. Apa kau mengenalnya?]

“Tidak juga, tapi kupikir aku tahu orang yang kau maksud. Bilang saja padanya kalau aku sedang bekerja. Tapi, tak perlu kau jelaskan aku kerja di mana.”

[Oke. Itu saja?]

“Ya. Kalau dia masih tanya-tanya soal aku, minta dia menghubungiku saja. Mestinya dia menyimpan nomorku.”

[Oke.]

Percakapan berakhir. Morgan kembali ke tempat duduknya tadi.

“Ada apa?” tanya Agnes.

“Ada yang datang ke rumah mencariku,” jawab Morgan.

“Siapa? Ada masalah lagi?”

Agnes menatap Morgan dengan cemas. Morgan balas menatapnya, memberinya senyum yang teduh.

“Tenang saja, Sayangku. Dia hany
Mr. K

Sudah 200 bab. Tidak terasa, ya. Tapi tenang, Readers. Perjalanan Morgan masih panjang. Petualangannya di bab-bab selanjutnya akan lebih seru dari yang sudah-sudah. Ikuti terus ~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status