Dulu, Rhea Santana mengira bisa menjalin kasih dengan Jerico Thamnin sejak mereka masih duduk di bangku sekolah hingga menikah dengan pria itu, adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Hingga Jerico berselingkuh, dia baru mengerti, cinta sehidup semati hanyalah omong kosong belaka, pada akhirnya dua insan yang pernah merajut kasih hanya akan menjadi orang asing yang menjalani jalan kehidupan masing-masing. Setelah bercerai, dia tidak bersedia membuka pintu hatinya kepada siapa pun lagi. Namun, Arieson Thamnin seolah menerobos masuk ke dalam kehidupannya, tidak memberinya kesempatan untuk menghindar sama sekali. Dia mengambil langkah mundur selangkah demi selangkah, tidak ingin terlibat dalam hubungan apa pun lagi dengan Keluarga Thamnin, tetapi pria itu malah maju dengan berani selangkah demi selangkah, seakan-akan hanya ingin memiliki dirinya. "Paman, kita nggak cocok." Setelah mendengar ucapan Rhea, pria itu mencubit dagunya dengan lembut, memaksanya mendongak untuk bertatapan dengannya. "Kamu sudah bercerai dengan Jerico, bagaimana kamu bisa memanggilku paman lagi?" "Selain itu, kamu nggak pernah mencoba menjalin hubungan denganku, bagaimana kamu bisa tahu kita nggak cocok?" Rhea berkata, "Aku sudah pernah mencobanya." Arieson berkata, "Kalau begitu, kamu coba saja lagi. Kamu boleh mencoba lagi dan lagi, sampai kamu merasa cocok denganku." Mendengar ucapan pria itu, Rhea benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi.
View MoreBegitu panggilan telepon terhubung, langsung terdengar suara panik Vani dari ujung telepon. "Di mana kamu sekarang? Ayahmu pergi menemui orang-orang Keluarga Thamnin demi kamu, alhasil dia malah dipersulit, saking banyaknya minuman alkohol yang diminumnya untuk meminta maaf pada mereka, dia sampai masuk ke ruang UGD!"Rhea hanya merasakan seperti mendengar suara ledakan di kepalanya. Dia mematung di tempat. Setelah beberapa detik, dia baru tersadar kembali."Aku akan segera ke sana!"Saat berbicara, sekujur tubuh Rhea gemetaran.Tepat pada saat ini pula, Weni juga sudah bangun. Melihat gejolak emosi Rhea, dia buru-buru bangkit dan berkata, "Rhea, ada apa? Apa yang terjadi?"Rhea mengalihkan pandangannya ke arah Weni, kedua matanya memerah, bulir-bulir air mata terus berjatuhan membasahi pipinya."Terjadi sesuatu pada ayahku, aku nggak bisa berkendara sekarang ...."Ekspresi Weni langsung berubah menjadi muram. Dia meraih tangan Rhea, lalu berkata dengan suara dalam, "Kemarin kita sudah
Ekspresi Vani langsung berubah menjadi kaku, dia berkata dengan terus terang, "Oke, oke, aku nggak akan mengatakannya lagi. Benar-benar sulit menjadi seorang ibu tiri, selalu saja serbasalah. Ya, sekarang aku sudah mengerti!"Bagas mengerutkan keningnya, berkata dengan ekspresi sedikit tidak berdaya, "Bukan itu maksudku.""Kalau begitu, apa maksudmu? Selama kamu sakit dua tahun ini, aku selalu menjagamu dengan sepenuh hati, juga nggak pernah mempersulit putrimu. Kali ini dia sudah menimbulkan masalah sebesar ini, aku hanya mengatainya beberapa patah kata saja, itu pun nggak boleh?"Melihat ekspresi mendesak yang menghiasi wajah Vani, Bagas merasa agak kesal. Dia langsung menoleh ke samping, tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Melihat reaksi suaminya, Vani menjadi makin emosi. Dia tidak bisa menahan diri dan mengomel panjang lebar mengenai betapa sulitnya dia menjaga Bagas selama beberapa tahun ini.Setelah bersabar selama beberapa menit, akhirnya Bagas tidak bisa menahan diri lagi
Mereka menoleh pada saat bersamaan. Tidak tahu sejak kapan, Bagas sudah bangun.Rhea buru-buru melangkah maju untuk memapah ayahnya, tetapi ditolak oleh ayahnya."Rhea, kamu benar-benar membuatku kecewa."Melihat sorot mata kecewa Bagas, sekujur tubuh Rhea menegang."Ayah ... bahkan Ayah juga nggak bisa memahamiku?"Dia melakukan semua ini demi menegakkan keadilan untuk ayahnya. Dia mengira biarpun semua orang tidak memahaminya, paling tidak Bagas akan memahaminya."Apa gunanya aku memahamimu? Hal ini sudah berlalu, kamu mengungkitnya kembali, hanya akan mempengaruhi kehidupanmu. Hari-harimu masih panjang, tapi kamu malah memasukkan Sizur ke penjara. Bagaimana kalau sampai orang-orang Keluarga Thamnin membalasmu?"Sekarang dia sudah tidak berdaya untuk melindungi putrinya. Rhea melakukan tindakan berbahaya seperti itu, hanya akan menghancurkan kehidupannya sendiri."Apa aku harus berpura-pura nggak tahu dan melanjutkan hidupku dengan menjalani kehidupan rumah tangga yang memuakkan itu
Delapan tahun yang sudah berlalu itu, benar-benar terasa seperti sebuah mimpi.Untung saja, dia sudah terbangun dari mimpi itu. Kelak, dia juga tidak akan terlibat dengan pria itu lagi.Melihat ekspresi lega di wajah Rhea, kilatan amarah melintasi mata Jerico. Dia berkata pada Stella dengan dingin, "Apa kamu bawa kartu keluargamu dan kartu tanda pendudukmu?"Stella tertegun sejenak. Kemudian, kilatan senang melintasi matanya."Aku bawa! Jerico, kamu ....""Berikan padaku, kita daftarkan pernikahan kita sekarang."Stella segera mengeluarkan kartu keluarga dan kartu tanda penduduknya dari dalam tasnya, lalu menyerahkannya pada Jerico. Dia tampak sangat senang. Akhirnya hari yang telah ditunggu-tunggu olehnya ini datang juga!Tadi malam, setelah mengetahui hari ini Jerico akan bercerai dengan Rhea, dia segera membawa kartu keluarga dan kartu tanda penduduknya. Dia berencana setelah kedua orang itu bercerai, dia akan menggunakan alasan anak untuk menguji Jerico. Dia ingin coba-coba apakah
Setelah mengetahui Rhea ingin bercerai dengan Jerico, Siska segera menghentikan putranya."Sekarang ayahmu masih dikurung di dalam kantor polisi, kalau kamu bercerai dengannya di saat seperti ini, kalau kelak kita ingin dia membebaskan ayahmu, akan lebih nggak memungkinkan lagi. Bagaimanapun juga, sekarang statusnya masih istrimu. Biarpun ayahmu benar-benar dijatuhi hukuman, selama kita mengeluarkan surat penerimaan permintaan maaf, hukuman ayahmu pasti akan diringankan. Kalau kamu bercerai dengannya, situasi hanya akan bertambah kacau."Dengan ekspresi muram, Jerico berkata, "Bukti aku bersengkongkol dengan Ayah untuk menculiknya ada di tangannya, kalau aku nggak pergi, dia akan menyerahkan bukti-bukti itu ke polisi."Siska mengerutkan keningnya, kilatan amarah melintasi matanya. "Dasar wanita jalang ini! Dia benar-benar sudah membuat persiapan yang matang! Tapi, makin seperti ini, di saat seperti ini kamu nggak bisa bercerai dengannya. Kalau nggak, kita nggak tahu dia akan menggunaka
Dia dan Arieson tidak berasal dari dunia yang sama. Saat ini, pria itu hanya merasakan ketertarikan sesaat terhadap dirinya. Suatu hari nanti, pria itu pasti akan merasa bosan.Daripada berakhir dengan dicampakkan, lebih baik tidak dimulai.Bagaimanapun juga, dia bukan lagi seorang gadis yang berumur delapan belas tahun. Dia tidak akan senaif itu dengan berpikiran Arieson akan menikahinya.Dengan latar belakang pria itu, kelak pria itu pasti akan menikahi wanita yang berasal dari latar belakang yang setara dengannya.Selain itu, dia juga tidak ingin dimaki-maki sebagai seorang wanita yang menggoda paman suaminya sendiri, apalagi mengalami kegagalan dalam hubungan asmara lagi.Setelah menekan perasaan yang seharusnya tidak ada itu, Rhea mengambil pakaian, lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.Selesai mandi, baru saja dia berencana untuk tidur, tiba-tiba ponselnya berdering.Melihat panggilan telepon itu dari Jerico, Rhea mengedipkan matanya. Akan tetapi, pada akhirnya dia tetap menjawa
"Hmmphh ...."Rhea membelalak kaget, keterkejutan terlihat jelas di matanya.Apa pria itu sudah gila?!Sebelumnya pria itu menciumnya secara paksa di dalam ruang pribadi, sekarang pria itu menciumnya di tempat umum seperti ini ....Kalau sampai dilihat oleh orang lain, tidak tahu akan menimbulkan konsekuensi seperti apa.Dia mengulurkan lengannya untuk menekan dada pria itu, ingin mendorong pria itu. Namun, tubuh pria itu seperti tembok besi. Terlepas dari seberapa besar kekuatan yang dikerahkannya, sama sekali tidak membuahkan hasil."Paman ... hmmphhh, lepas ... lepaskan ...."Arieson tetap mencium wanita itu, api amarah tampak jelas di matanya.Wanita itu bukan hanya tidak memberitahunya tentang membiarkan Sizur menculiknya, tetapi sekarang wanita itu juga ingin putus hubungan dengannya.Bermimpi saja sana!Melihat Arieson sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan melepaskannya, kilatan amarah melintasi mata Rhea. Dia langsung menggigit bibir Arieson dengan keras.Saking kesaki
Dia marah karena wanita itu melakukan hal yang begitu berbahaya tanpa mendiskusikannya dengannya terlebih dulu.Selain itu, Sizur telah mencelakai Keluarga Santana hingga bangkrut. Statusnya juga adalah anggota Keluarga Thamnin, dia tidak bisa memastikan apakah Rhea akan membencinya atau tidak.Arieson duduk di dalam mobil sangat lama. Saat dia berencana untuk melajukan mobilnya pergi, dia melihat Rhea yang memakai pakaian santai berjalan keluar dari gedung sambil membawa dua bungkusan sampah.Tanpa dia sadari, pandangannya tertuju wanita itu, sorot matanya yang tadinya sedingin es juga berubah menjadi hangat.Rhea juga melihat mobil Arieson, secara refleks langkah kakinya terhenti.Setelah ragu sejenak, usai membuang sampahnya ke tempat sampah, dia tetap berjalan ke arah mobil Arieson.Saat dia berdiri dengan jarak beberapa langkah dari mobil itu, jendela di kursi pengemudi juga sudah diturunkan.Tatapan mereka bertemu, untuk sesaat tidak ada yang berbicara.Beberapa saat kemudian, Rh
"Kamu benar-benar menyukainya?"Suara Tuan Besar Thamnin terdengar mengintimidasi dan tegas."Hmm."Kilatan membunuh melintasi mata Tuan Besar Thamnin. Dia berkata dengan suara dalam, "Sebaiknya kamu menghilangkan pemikiranmu itu secepatnya. Kalau nggak, Keluarga Santana nggak akan bisa menanggung konsekuensinya."Rhea sudah melewati batasannya dengan lapor polisi, membuat Sizur dimasukkan ke dalam penjara. Dia tidak mungkin membiarkan Jerico punya hubungan apa pun lagi dengan wanita itu. Itu hanya akan mempermalukan Keluarga Thamnin saja.Sorot mata Arieson langsung berubah menjadi dingin. Dia mengangkat kepalanya, menatap Tuan Besar Thamnin, lalu berkata dengan penuh penekanan, "Ayah, kalau Ayah menyerang Keluarga Santana, aku juga akan menyerang Grup Thamnin."Grup Thamnin adalah aset hasil kerja keras Tuan Besar Thamnin selama bertahun-tahun. Hal yang paling dibanggakannya adalah membangun Grup Thamnin.Dia menatap putranya dengan sorot mata penuh amarah. "Apa kamu benar-benar bern
Saat memasuki bulan ketiga mempersiapkan kehamilan, Rhea melihat pesan yang dikirimkan oleh seorang wanita bernama Stella, seorang sekretaris, di obrolan sosial media Jerico, suaminya."Sepertinya piama yang baru kubeli sedikit kekecilan. Bagaimana kalau kamu datang dan membantuku untuk melihat apakah memang kekecilan atau nggak?"Selain mengirimkan beberapa patah kata itu, wanita tersebut juga mengirimkan sebuah foto dirinya yang sedang mengenakan piama berwarna merah dengan memperlihatkan belahan dadanya. Ya, sebuah foto yang sangat menggoda.Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponsel menjadi bertambah erat. Saat dia melihat isi obrolan mereka sebelumnya, dia mendapati mereka hanya mendiskusikan tentang pekerjaan seperti biasa. Dia pun mengerutkan keningnya.'Apa mungkin dia salah kirim, atau ....'Saat itu juga, tangan seseorang melingkari pinggangnya dari belakang, membuat pemikirannya terputus.Saat menempelkan tubuhnya pada wanitanya, Jerico menggigit daun telinga Rhea dengan ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments