Share

Bab 86

Saat terbangun, Wina merasa konyol bahwa dia bermimpi seperti itu.

Wina menyentuh wajahnya yang memerah dan bibirnya terasa hangat.

'Pasti karena aku nggak sengaja mencium pipinya kemarin, jadi aku memimpikan hal memalukan seperti itu.'

'Bersamanya selama lima tahun, aku selalu dirasuki olehnya dan sudah terbiasa dengan sentuhannya.'

'Sekarang aku mungkin belum terbiasa dengan ketidakhadirannya, tapi pasti akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.'

Saat Wina menghibur dirinya sendiri, panggilan dari Rian tiba-tiba masuk.

Wina pun mengangkat dan bertanya, "Pak Rian, apa ada yang perlu aku lakukan?"

Rian merasa sedikit tidak nyaman mendengar nada bicara Wina yang begitu profesional.

Namun, dia segera menjawab, "Nona Wina, Fariz nggak ada di kantor hari ini. Jadi, tolong temani aku ke rapat penawaran."

'Fariz yang selalu lengket dengan Rian itu nggak ada di sampingnya?'

Wina sedikit kebingungan, tetapi tetap mengiakan.

'Segera setelah rapat penawaran berakhir, Rian harus kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status