Beranda / Pernikahan / PRIA BISU ITU SUAMIKU / Bab 1 Raja Terakhir

Share

PRIA BISU ITU SUAMIKU
PRIA BISU ITU SUAMIKU
Penulis: DiaryPen

Bab 1 Raja Terakhir

Srek , , , Srek , , , Srek , , ,

Suara sobekan lembar berkas mengisi keheningan di tengah ruang rapat. Semua peserta tampak tertegun dengan hati gelisah. Pasalnya, hal itu menandakan bahwa CEO mereka tidak puas dengan hasil laporan rapat yang biasa mereka laporkan.

Brak ...

Suara gebrakan meja rapat dan udara dingin dari seorang perempuan muda membuat semua orang terkejut. "Dasar tidak becus! Apa yang kalian kerjakan, semunya sampah!" bentaknya dengan suara yang penuh amarah.

"Maaf, Miss. Kami akan segera menjelaskan keadaan seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata laki-laki berjas hitam yang menjabat sebagai kepala keuangan dengan nada memelas.

"Ta-," ucapan kepala keuangan terhenti ketika melihat gestur tangan CEO yang mengisyaratkan untuk diam.

"Kalian bisa meninggalkan ruangan sekarang. Bereskan pekerjaan kalian, dan pesangon akan segera disampaikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Terima kasih untuk dedikasi di Atmaja Company," kata sekretaris CEO dengan nada dingin.

Kepala keuangan dan karyawan lainnya ...

Meninggalkan ruangan dengan perasaan campur aduk. Mereka tahu bahwa setelah dipecat dari Atmaja Company, mereka akan kesulitan mencari kerja, ditambah lagi tidak ada perusahaan yang memberikan gaji tinggi dan fasilitas lengkap seperti yang mereka dapati di sini.

Setelah semua karyawan pergi, hanya tinggal CEO dan sekretarisnya.

"Hah ..., sekretaris menatap CEO, "Lagi, Xel? Serius? Lagi-lagi kamu memecat pengganti mereka!?" protes sekretaris dengan nada yang semakin tinggi.

KLEK, , ,

CEO berlaku santai, menganggap ocehan sekretarisnya aneh lalu. Dia membuka botol minuman dan meminum beberapa teguk dengan tenang.

"Yakh! Jawab aku, di mana lagi aku harus mencari pengganti mereka!?" keluhnya dengan nada putus asa, menatap CEO yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri.

CEO menyeka sisa air di sudut bibirnya dan tersenyum ceria di depan sekretarisnya. "Bukan hal yang sulit menemukan pengganti mereka. Ingat, ini adalah Atmaja Company. Banyak orang yang berbondong-bondong datang. Tidak perlu mempertahankan sampah seperti mereka."

Sekretaris menatapnya dengan ikhlas sebelum satu tangan CEO memberikan isyarat untuk diam.

Drttt ... drttt ... drttt ...

"Hallo, Mom."

"Datanglah ke mansion sekarang. Kakek menunggumu."

"Ya, Mom. Xel segera pulang."

CEO yang menerima panggilan telepon menatap sekretarisnya dengan, "Kakek di mansion. Kita

pulang!"

Dia Berjalan Lebih dulu menuju pintu keluar ruang rapat, meninggalkan sektretarisnya.

"Yakh!Axela Atmaja kau benar-benar menguji kesabaranku!" Keluhnya pada atasannya,Axela Atmaja atau biasa di panggil Miss Xela dan dipanggil Xel oleh orang-orang terdekatnya.

"Aku tidak punya banyak waktu,Bi!"tegas Axela yang terus berjalan menuju pintu keluar.

Bianca atau yang biasa dipanggil miss Bianca, adalah sekretaris sekaligus sahabat Axela sejak di bangku perkuliahan.Bianca memutuskan bekerja menjadi sekretaris Axela setelah ditawari langsung oleh sahabatnya itu.Bianca adalah salah satu orang yang bertahan dari sikap keras kepala Axela

Bianca mempercepat langkah,menyusul Axela sambil merutuki sahabatnya itu.

"Haits,bisa cepat tua aku ,karena menghadapi manusia satu ini !"gerutunya .

"Berhenti merutuk,raja terakhir sudah menunggu!"sahut Axela tanpa menoleh

Bianca mengantup bibir dan tidak berkata-kata lagi.Dia tau hal yang paling di segani Axela di muka bumi ini adalah kakeknya.Oleh karena itu, Axela menyebut kakeknya dengan sebutan Raja terakhir.

-----------

"Xel,aku juga ingin tahu apa yang membuat kakek tiba-tiba datang?"tanya Bianca pada Axela yang duduk disampingnya,fokus dengan macbook yang menampilkan berkas-berkas kerjaan.Axela hanya mengangkat bahu menandakan dia tidak tahu maksud kedatangan kakeknya.

"Terakhir kali kakek datang meminta kau menjadi CEO,lalu kali ini minta apa lagi?"

tanyak Bianca,wajahnya berkerut memikirkan kemungkinan

Axela tetap acuh,matanya tak lepas dari dari layar macbook.

Mata Bianca membulat sempurna dan dia memekik " OMG!OMG!OMG!"

TUK . . .

"Kau mengejutkanku!,Bicalarah dengan santai,"ujar Axela,mengetuk kening Bianca dengan jemari lentiknya.

"Aww,yakh,kasar sekali! selain keras kepala,kau ini sangat ringan tangan!"

Protes Bianca ,mengusap kening yang di ketuk Axela.

"Kau baru tahu! Ingin kutambah lagi,miss Bianca?"tantang Axela,bersiap mengetuk kening Bianca lagi.

Bianca cepat-cepat merentangkan jarak dan menutup keningnya,"Tidak! Ini sudah cukup!" Serunya,kesal.

Axela tersenyum jahil dan kembali fokus pada berkas di macbook nya.

"BTW , Xel.Bagaimana Kalau kali ini kakek meminta kau segera menikah?" Tanya Bianca, setelah memikirkan segala kemungkinan yang akan diminta kakeknya sahabatnya kali ini.

Axela menghela napas berat, menghentikan kegiatannya dan menatap sahabatnya dengan tatapan horor," Tidak mungkin,aku masih muda.kakek tidak akan meminta hal itu! Sepertinya kau butuh healing,agar otak mu bisa kembali segar!"

"Maka berikan aku waktu untuk liburan keluar negeri selama satu Minggu.Aku jamin setelah pulang dari liburan,otak ku akan segar kembali.Bagaimana?" Pintanya,kedua alisnya naik turun, berharap Axela menyetujui nya.

Axela mengangguk sambil menatap macbook nya " Setelah itu kau jangan pijakkan kaki mu di Atmaja Company lagi!" ancamnya, setengah becanda.

Bianca menatap sinis Axela yang mengatakan itu dengan begitu santai,

" YAKH,Axela Atmaja , kalau aku di pecat lalu siapa yang akan betah menjad sektretarismu,hah?Tidak akan ada orang yang betah,kau tahu itu! Lagipula,apa salahnya mengajukan proposal liburan ke luar negeri pada atasan? kalau di izinkan ya pergi, kalau tidak ya sudah, terus diam dalam tekanan!"

"Kau terlalu berisik,Bi",

Axela bergumam,matanya tetap fokus pada pekerjaan nya.

Bianca menghela nafas dan membuka handphone nya.Dia sudah terbiasa dengan keras kepala sahabatnya itu dan tidak pernah memasukkan hati sikap dan kata-kata kasar Axela.Itulah dinamika persahabatan mereka----kasar diluar,tapi peduli di dalam

Mobil berhenti di halaman mewah mansion milik keluarga Atmaja.Sopir , segera keluar dan membuka pintu mobil dengan sigap.sebelum Axela melangkah turun,ia menyerahkan Black Card kepada sahabatnya dengan senyum tipis namun tulus.

"Kau belanja apa saja yang kau inginkan.Kembali bekerja besok dengan otak Segar" kata Axela dengan nada lembut namun tegas, seolah memberikan perintah sekaligus nasihat.

Setelah itu,tanpa menunggu jawaban ,Axela melangkah masuk kedalam mansion megah, diiringi aura wibawa yang sulit di abaikan.

Bianca tersenyum lebar,Matanya berkilauan penuh semangat saat menggemgam Blackcard tersebut,"Terimakasih, Miss Xel.Love You sekebon !" Serunya dengan nada ceria ,penuh rasa syukur dan kegembiraan yang meluap-luap

Sopir kembali duduk di kursi kemudi , menoleh kearah Bianca." Langsung pulang, Nona?"Tannyaknya sopan.

Dengan mata bersinar dan senyum tak kunjung pudar, Bianca menjawab " ke mall,pak."

"Baik,Nona." Jawab sopir sambil mengangguk ,lalu melajukan mobil meninggalkan halaman mansion mewah itu.

Bianca tersenyum lebar , mengipasi dirinya dengan black card tersebut ,dan bergumam pelan namun penuh makna,"WAH,Miss Xela sepertinya sedang kerasukan jin baik.Sering-seringlah jin baik merasuki diri mu , miss Xela .aku cepat kaya ," perasaan bahagia dan keheranan menyatu dalam suaranya, menambah warna pada momen tersebut.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status