(Bukan) SUAMI PENGGANTI

(Bukan) SUAMI PENGGANTI

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Oleh:  Yushinta DeviOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
43Bab
2.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Pernikahan akbar antara Bianca Putri Renaldy dengan Langit Aditya Prayoga hampir saja gagal karena sang mempelai pria tidak kunjung datang. Pernikahan dari wasiat Renaldy dan Prayoga sudah disetujui oleh Bianca dan juga Langit. Langit sendiri menyetujui karena iming-iming warisan yang sudah dijanjikan oleh Kakeknya. Sedangkan Bianca setuju karena tidak ingin membuat kecewa keluarga besarnya. Meski begitu mereka sepakat untuk membuat perjanjian pra nikah yang salah satunya berisi jika pernikahan ini hanya satu tahun saja. Dua puluh menit menunggu membuat keluarga Bianca mau tidak mau meminta pertanggungjawaban kepada keluarga besar Prayoga. Aditama, ayah dari Bianca meminta Dewangga Arka Prayoga sebagai cucu tertua dari keluarga Prayoga untuk menggantikan posisi sepupunya. Permintaan Aditama mendapatkan penolakan dari keluarga inti dari Langit. Indra dan Tari orang tua Langit menolak karena merasa tidak adil jika calon menantunya harus menikah dengan keponakannya. Dewangga sendiri tidak menolak permintaan tersebut, yang justru menyebabkan kemarahan dari orang tua Langit. Pernikahan tersebut tetap berlangsung meski dengan mempelai pria yang berbeda. Bianca selaku mempelai wanita, baru mengetahui jika calon suaminya tidak hadir setelah acara akad nikah selesai. Bukannya sedih, Bianca justru bahagia mendapati jika Dewa yang menjadi suaminya. Dewa adalah cinta pertama Bianca, sejak jaman sekolah dulu, Dewa mampu menarik perhatian Bianca. Sampai saat ini perasaan Bianca terhadap Dewa masih sama. Meski Dewa memiliki kekasih, Bianca akan berusaha mempertahankan rumah tangganya. Bagi Bianca ini adalah hal terindah di sepanjang hidupnya. Sanggupkah Bianca mempertahankan rumah tangganya atau justru akan berakhir sama seperti isi perjanjian pra nikahnya dengan Langit yang hanya berusia satu tahun?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Pernikahan

'SAHHHH!!!'

Samar-samar suara dari ruangan akad memasuki kamar ganti pengantin. Bianca menghembuskan nafas lemas, status jomblo akutnya kini sudah berubah menjadi seorang istri.

Masih tak menyangka hanya dalam waktu dua bulan status yang dimilikinya selama 23 tahun bisa berubah begitu saja.

"Selamat ya, Bian!" Cantika tersenyum mengejek.

Sedangkan Bianca tersenyum kecut, "Awas ya, gue sumpahin lo nikah sama musuh lo, biar ngerasain gimana rasanya jadi gue!"

"Amit-amit jangan sampai." Cantika mengepalkan tangan, lalu memukul ringan dahi juga tembok yang kebetulan ada disebelahnya.

Bianca terkekeh sebentar, sebelum kembali memajukan bibirnya.

Sebenarnya pernikahan ini tidak diinginkannya. Bianca mencintai pria lain, pria yang selama ini mengisi hati dan pikirannya.

Kalau tidak karena terpaksa, pernikahan ini tidak akan terjadi. Seandainya Bianca mempunyai saudara perempuan, ia akan menolak mentah-mentah ide perjodohan ini. 

Dia akan lebih memilih mengejar pria idamannya. Pria dingin berwajah datar yang susah tersentuh. Pria berusia empat tahun di atasnya ini seolah mempunyai daya tarik yang besar. Tak sedikit wanita cantik menggodanya. 

"Bian… Bian.. Bi!" Panggil Cantika, membuyarkan pikiran Bianca.

Bianca terkesiap, ternyata tak hanya Cantika saja yang memanggilnya. Disini juga sudah ada Maminya.

"Bian.. ayo sayang, jangan melamun terus! Suamimu sudah menunggumu." Ajak Rianti, ia membantu putrinya berdiri. Rianti juga membenahi pakaian yang dikenakan Bianca.

"Mih! Bisa nggak, kalau Bianca batalin aja pernikahannya?" Bianca menahan tangan Rianti.

Rianti bukan marah, wanita paruh baya itu justru menertawakan putrinya. "Terlambat! Kamu sudah jadi nyonya Prayoga sekarang!"

Bianca mendengus. "Ayo.. Mamih yakin setelah ini kamu pasti menarik ucapanmu kembali."

"Nggak akan!" Ucap Bianca lantang.

Rianti memberi kode ke arah Cantika dengan sorot matanya. Untungnya Cantika peka, gadis tomboy itu segera mengangguk.

Cantika dan Rianti mengeluarkan cukup banyak tenaga untuk membuat Bianca berdiri dari tempat duduknya. Bianca tidak gemuk, hanya saja ia menahan berat tubuhnya agar tetap duduk. Ia enggan keluar kamar, karena mimpi buruknya sudah terasa begitu dekat.

Menikah dengan Langit adalah mimpi buruk bagi Bianca. Langit adalah pria yang susah diatur dan penuh dengan hal-hal negatif.

Selain menjadi pemilik agensi model, ia merangkap sebagai fotografer yang selalu membuat dirinya dikelilingi oleh wanita cantik. Bukan Bianca cemburu, Bianca tidak menyukai pria yang gampang sekali dekat dengan wanita. Sangat berbeda dengan pria idamannya.

Langit sendiri selalu menggodanya, siapa yang tidak tergoda dengan Bianca Putri Renaldy, pemilik restoran ternama yang sudah memiliki beberapa cabang di kota lain.

Bianca mempunyai tinggi badan yang cukup tinggi dibanding dengan wanita pada umumnya. Tubuhnya juga tidak kurus dan tidak gemuk, sangat ideal. Meski menjadi seorang owner merangkap sebagai chef, Bianca selalu menjaga berat badan tubuhnya. 

Bianca juga suka sekali mencicipi makanan, bahkan porsinya juga cukup banyak. Jika soal makanan Bianca bisa lupa kalau dia seorang perempuan. Tapi, itu semua diimbanginya dengan olahraga yang teratur. 

Bianca tak hanya diam saja begitu mengetahui jika dirinya dijodohkan. Ia berusaha membujuk Langit agar mau membatalkan pernikahan kerjasama ini.

Sayangnya Langit langsung menolak permintaannya. Langit dengan senang hati menerima perjodohan ini, apalagi dirinya diuntungkan dengan mendapatkan sebagian besar warisan dari sang Kakek.

Selama dua bulan ini mereka sering berinteraksi untuk menyiapkan pernikahan mereka. Bianca yang sudah tidak punya pilihan lain akhirnya memaksa Langit untuk membuat perjanjian pra nikah. Bianca sangat yakin jika Langit hanya memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan harta dan juga kepuasaan batin yang akan didapat dari pernikahan ini.

Isi perjanjian itu menyebutkan jika pernikahan ini akan berakhir setelah satu tahun. Selain itu mereka juga tidak akan tidur di kamar yang sama. Bianca sebisa mungkin menghindari bersentuhan fisik dengan Langit. Ia harus tetap menjaga kesucian dirinya untuk pria yang nantinya akan ia perjuangkan.

 

Langit tak langsung menerima, karena bagaimanapun Langit tetap tertarik dengan wajah ayu Bianca. Langit juga intens menawari Bianca untuk menjadi model saja di agensinya. Tak masalah jika Bianca sesekali menggunakan kostum chef untuk pemotretannya.

Bianca sendiri tidak bodoh, jika Langit tidak mau menandatangani surat itu, Bianca mengancam jika dirinya akan menolak dan pernikahan ini tidak akan terjadi.

Mau tidak mau Langit harus menerima, karena tujuan utamanya adalah mengambil alih harta warisan sang Kakek. Dengan uang itu Langit bisa hidup bebas dengan banyak wanita yang akan mengelilinginya. 

Saat ini Bianca sudah berjalan menuju meja akad nikah. Sisi kanannya ada Rianti, dan sisi kirinya ada Cantika. 

Bianca kesulitan berjalan, ia tak terbiasa menggunakan bawah rok span, sehingga saat menggunakan kain sewek membuat jalannya melambat.

Bianca merasakan debaran jantungnya meningkat, ini yang selalu ia rasakan jika berada satu ruangan dengan pria yang dicintainya.

Pandangan matanya mengedar mengelilingi ruangan. Dari banyaknya orang yang dilihatnya, Bianca tidak menemukan pria pujaannya. Hal ini sangat aneh bagi Bianca. Tidak mungkin jika jantungnya berdebar lebih kuat karena seorang Langit. Bianca sangat yakin jika debaran ini hanya untuk orang tercintanya.

"Bian, lo cari apaan?" Bisik Cantika, ia melihat Bianca berjalan dengan pandangan yang mengedar ke sekeliling.

Bianca menatap sahabatnya, "Kok gue nggak lihat Mas Dewa, ya?"

Cantika mendengus, ia mengingatkan kembali jika dirinya sudah menjadi istri orang lain saat ini. "Bian, sekarang lo udah jadi istrinya Langit, masih aja cari-cari Mas Dewa lo itu!"

Bianca melengos, ia kembali mencari keberadaan sang pujaan hati. Semakin dirinya dekat dengan meja akad, semakin kuat juga debaran jantungnya. 

Sampai di meja akad, Cantika mundur menuju kursi yang sudah disediakan untuk kedua keluarga.

Bianca yang sudah berdiri di samping suaminya meremas kuat kain sewek yang membungkus kaki jenjangnya. Pandangannya masih mengitari para tamu undangan. Disana ia hanya bisa melihat keluarga besar dari dirinya dan juga Langit. 

Bianca kecewa, mungkin saat ini dirinya sudah sakit jantung beneran, bukan karena adanya Dewa di sekitarnya.

"Bian, cium tangan suamimu!" Bisik Rianti karena anaknya hanya menunduk dan meremas kain jarik yang dipakainya.

Bianca tak lantas mengangkat dagunya, pikiran melalang buana, sedang raganya berdiri kaku  disamping suaminya.

"Bian…" tegur Rianti, ia menyadarkan putrinya untuk kembali ke dunia nyata. 

Bianca menatap Rianti penuh harap, ia masih berharap ini semua hanya mimpi. Ia berjanji jika ini mimpi, setelah bangun nanti Bianca akan lebih serius mengejar cintanya.

"Mamih pastiin kamu akan bahagia, pegang ucapan Mamih!" Rianti menyakinkan anaknya. Rianti kembali menyuruh Bianca segera mencium punggung tangan suaminya.

Dengan perasaan campur aduk Bianca menoleh ke samping bersiap menuruti ucapan Rianti.

Tapi, Gerakannya terhenti, ketika tau jika yang berdiri di sampingnya bukanlah Langit Aditya Prayoga melainkan Dewangga Arka Prayoga, Pria yang ia cari, pria yang mampu membuat debaran jantungnya bekerja tiga kali lipat lebih cepat.

"Mas Dewa?" Tanya Bianca.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Rara
semangat nulisnya
2022-12-15 19:20:21
0
43 Bab
Bab 1. Pernikahan
'SAHHHH!!!'Samar-samar suara dari ruangan akad memasuki kamar ganti pengantin. Bianca menghembuskan nafas lemas, status jomblo akutnya kini sudah berubah menjadi seorang istri.Masih tak menyangka hanya dalam waktu dua bulan status yang dimilikinya selama 23 tahun bisa berubah begitu saja."Selamat ya, Bian!" Cantika tersenyum mengejek.Sedangkan Bianca tersenyum kecut, "Awas ya, gue sumpahin lo nikah sama musuh lo, biar ngerasain gimana rasanya jadi gue!""Amit-amit jangan sampai." Cantika mengepalkan tangan, lalu memukul ringan dahi juga tembok yang kebetulan ada disebelahnya.Bianca terkekeh sebentar, sebelum kembali memajukan bibirnya.Sebenarnya pernikahan ini tidak diinginkannya. Bianca mencintai pria lain, pria yang selama ini mengisi hati dan pikirannya.Kalau tidak karena terpaksa, pernikahan ini tidak akan terjadi. Seandainya Bianca mempunyai saudara perempuan, ia akan menolak mentah-mentah ide perjodohan ini. Dia akan lebih memilih mengejar pria idamannya. Pria dingin ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-25
Baca selengkapnya
Bab 2. Cinta Pertama
"Mas Dewa?""Ini beneran Mas Dewa?" Bianca masih tak percaya jika pria yang di hadapannya adalah orang yang barusan dicarinya.Dewa diam tak menyahut, tangan kanannya terulur sebagai jawaban dari pertanyaan Bianca.Bianca yang masih bingung, tak segera menyambut uluran tangan Dewa. Membuat sang empu merasa kesal. "Cium tangan saya, Bianca!"Bianca yang baru tersadar dari rasa terkejutnya segera meraih tangan Dewa. Mencium tangan suaminya dengan takzim. Senyumnya merekah, raut murungnya hilang entah kemana.Setelah itu ganti Dewa yang mencium kening Bianca. Wanita itu memejamkan mata, menikmati kecupan Dewa yang membuat hatinya berbunga-bunga. Dewa adalah pria pertama yang mencium keningnya.Hanya mendapatkan ciuman di kening saja sudah membuat kaki Bianca lemas apalagi di bagian lainnya. Bianca tidak berhenti tersenyum, jika ini mimpi, Bianca berharap tidak akan bangun saja. Dewa sendiri mencium kening Bianca cukup lama, pria itu juga sempat berucap lirih, sehingga menimbulkan keruta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-25
Baca selengkapnya
Bab 3. Tergoda
Sampai di dalam kamar, Dewa menurunkan Bianca di dekat ranjang. Setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengucapkan apa-apa.Meninggalkan Bianca yang sejak tadi menahan nafas agar tidak dijatuhkan secara tiba-tiba di lantai hotel.Pintu kamar mandi yang sudah tertutup membuat Bianca bisa bernafas lega. Bianca melepas sepatu terlebih dahulu sebelum berjalan menuju meja rias untuk melihat penampilannya saat ini."Gini ya rasanya jadi ratu semalam." Gumamnya. Bianca mulai melepaskan mahkota, anting dan juga aksesoris yang menempel di tubuhnya.Tubuhnya terasa sangat lelah, terutama di bagian kaki. Bianca memijat pelan kakinya untuk meredakan rasa sakit yang cukup mengganggu sepanjang hari.Tak terasa sudah sepuluh menit Dewa menggunakan kamar mandi. Bianca yang sudah mulai lelah, memilih untuk merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menunggu Dewa selesai.Baru saja terpejam pintu kamar mandi sudah terbuka. Menampilkan Dewa dengan bathrobe yang membungkus tubuh tegapnya.Meliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-25
Baca selengkapnya
Bab 4. Ketahuan
Setelah berganti pakaian Bianca bingung harus tidur dimana. Jika boleh memilih dirinya akan langsung tidur disebelah suaminya. Namun, Bianca juga ragu, takut jika nantinya Dewa marah karena sudah lancang tidur di sebelahnya.Bianca tidak ingin hal itu terjadi, ia mendapatkan Dewa secara cuma-cuma, mana mungkin ia membuat kesalahan dengan membuat pujaan hatinya marah."Apa yang kamu lakukan, Bianca!" Suara Dewa membuat langkah Bianca yang sejak tadi mondar-mandir langsung terhenti. Wanita itu melihat Dewa masih dengan posisi tidur dan mata terpejam."Kamu mengganggu tidur saya!" Lanjut Dewa matanya terbuka lebar."Maaf Mas." Ucap Bianca. Bukannya takut dengan tatapan tajam Dewa, Bianca justru membalas tatapan itu dengan cengiran."Aku tidur dimana ya, Mas?" Tanya Bianca penuh harap, sangat berharap bisa tidur disamping pria itu."Kamu tidak sedang menyuruhku tidur di sofa, kan?" Dewa balik bertanya, matanya memicing semakin tajam.Bianca menggeleng keras, "Tidak.. Tidak… bukan seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-25
Baca selengkapnya
Bab 5. Tamu Tak Diundang
Tok tok tok"Dewa… Bianca.."Langkah Dewa terhenti, ia hendak membalik badan tapi urung karena melihat gerak-gerik Bianca yang terlihat lega."Kita akan bahas nanti." Ucap Dewa sebelum menghilang membuka pintu.Bianca mengerucutkan bibir, sepertinya Dewa tidak akan dengan mudah membiarkannya lolos.Bianca kembali menatap ke jendela, menatap ke bawah melihat kendaraan lalu lalang. Pantas saja jantungnya berdebar kencang, ternyata suaminya berada di satu ruangan dengannya."Pagi, Bian." Sapa MariaBianca membalik badan, tersenyum melihat Maria kemudian mendekat untuk mencium tangan mertuanya."Pagi, Ma." "Baru bangun ya? Duh maafin Dewa ya, Bian. Anak Mama ternyata ganas juga." Maria terkekeh, sedangkan Dewa memutar bola mata jengah meski itu tidak boleh dia lakukan."Mama, sudah makan?" Bianca mengalihkan pembicaraan."Sudah. Oh iya setelah ini kalian tinggal sama Mama ya." Itu bukan pertanyaan melainkan permintaan dari Maria.Semenjak Dewa dewasa, Dewa pindah ke apartemen membuat Mari
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-25
Baca selengkapnya
Bab 6. Amarah
Bianca mendorong wanita yang memeluk suaminya dengan kasar hingga pelukan mereka terlepas. Ia langsung memberikan tamparan kepada wanita itu.Plak"Apa yang kamu lakukan pada suamiku, jalang?" Amuk Bianca.Wanita itu meringis kesakitan, tenaga yang dikeluarkan Bianca cukup keras hingga membuat bibirnya sobek.Dewa yang sebelumnya shock segera maju membantu wanita yang sudah ditampar oleh Bianca."Kamu.." Dewa menunjuk Bianca dengan suara beratnya."Berani sekali kamu menampar kekasihku!" Lanjut Dewa penuh amarah.Kini Bianca yang shock, Dewa membela wanita itu. Bahkan, Dewa bilang wanita itu adalah kekasihnya.Lihatlah, Dewa sekarang sedang melihat luka di bibir wanita itu. "Mas.. tapi, aku istrimu! Aku tidak suka melihatmu berpelukan dengan wanita lain, apalagi di rumah kita!" Protes Bianca."Rumah kita? Jangan mimpi Bianca! Ini rumah saya, saya berhak menyuruh siapapun datang kesini!" Sentak De
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya
Bab 7. Gangguan kecil
Selesai dengan berbelanja, Dewa tidak langsung mengarahkan mobilnya ke arah apartemen. Dewa justru menepikan mobilnya di salah satu restoran terdekat yang menjual masakan nusantara.Bianca yang tadinya asyik memperhatikan jalan beralih menatap suaminya yang sudah berhasil menepi dan mendapat lahan parkir."Kita makan dulu." Ucap Dewa saat mobilnya sudah terparkir dengan benar."Nggak makan di apartemen aja, Mas?" Bianca memperhatikan Dewa yang sedang melepas seatbelt, suaminya itu bahkan tidak menoleh ke arahnya saat berbicara."Kalau kamu tidak mau, biar saya saja!" Kali ini Dewa sudah membuka pintu mobil, tubuh tegapnya sudah turun dari mobil. Dewa menutup pintu mobil tanpa melihat ke arah Bianca seolah dirinya hanya sendiri.Bianca menghembuskan nafas pelan, meski sedikit kecewa karena niatnya untuk pertama kali masak untuk sang suami gagal, ia tetap menyemangati dirinya sendiri. "Tenang, Bian! Masih banyak waktu buat masakin Mas Dewa! Semangat!" Bianca mencoba tersenyum lalu ik
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-05
Baca selengkapnya
Bab 8. Sebelum Ijab Qobul
Flashback"Dimana mempelai pria nya? Ini sudah terlambat sepuluh menit, sebentar lagi saya juga harus menikahkan orang lain." "Pak tolong tunggu sebentar, anak saya pasti sebentar lagi sampai." Ucap seorang pria paruh baya.Acara yang sudah seharusnya dimulai sejak sepuluh menit yang lalu harus tertunda karena mempelai pria tidak kunjung hadir.Semua sanak keluarga mencoba mencari keberadaan Langit, sang mempelai pria. Namun tidak ada yang menemukan keberadaannya.Tari, ibu dari Langit tampak berdiri tidak tenang dengan ditemani sang suami."Pa, bagaimana ini?" Tanya nya panik."Harusnya kamu jaga anakmu itu! Kenapa kamu biarkan dia pergi kemarin." Indra bukannya menenangkan justru membuat istrinya bertambah panik.Sedangkan Rianti dan Aditama Renaldy, orang tua dari mempelai wanita menahan amarah sekaligus rasa malu. Meski saat acara akad hanya dihadiri keluarga besar dari kedua mempelai, berita seperti ini akan mudah tersebar apalagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya
9. Dewa marah
Flashback off"Mas." Tegur Bianca saat tidak mendapatkan respon dari suaminya.Dewa yang tersadar langsung menjawab, "Iya." "Iya?" Bianca memastikan dengan mesam mesem."Maksud saya—Dewa menggantung ucapannya, ia bingung untuk menjelaskannya, ia bilang iya karena reflek setelah ia tersadar dari lamunan."Aku paham." Ucap Bianca dengan nada kecewa."Apa kamu tidak mencari tahu keberadaan Langit?" Tanya Dewa."Langit? Entahlah aku tidak peduli kepadanya.”“Kenapa? apa karena dia sudah mengecewakanmu?” Tanya Dewa, jujur saja Dewa sudah sangat penasaran karena semenjak tahu Langit menghilang, Dewa tidak melihat raut khawatir maupun ingin tahu dari wanita yang sedang berada tepat di sebelah kanannya.Bianca menggeleng sebagai jawaban. kini Bianca merubah posisi sepenuhnya menghadap televisi.“Kita bukan sepasang kekasih, aku yakin Mas Dewa pasti sudah tahu fakta itu.”D
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-10
Baca selengkapnya
10. Sakit ?
Di ranjang, ia melihat Bianca tidur sambil meringkuk membelakangi posisinya saat ini. Dewa tidak langsung bergabung di ranjang, ia memasuki kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri dari keringat dan berganti pakaian.Sebenarnya Dewa lebih suka tidur dengan tidak menggunakan kaos atau piyama, dia lebih suka topless, namun, setelah menikah, mau tidak mau Dewa menghilangkan kebiasaannya. Selesai berganti pakaian, Dewa duduk di tepi ranjang, ia samar-samar mendengar Bianca sedang merintih kesakitan. Untuk lebih memastikannya, Dewa menggeser tubuhnya mendekati Bianca. Wanita itu semakin meringkuk dengan beberapa keringat di dahi. Melihat itu, Dewa mengambil remote AC yang berada di nakas samping ranjang. "Suhu AC nya tidak tinggi, kenapa tubuhnya berkeringat seperti itu." Dewa bertanya pada dirinya sendiri."Bi… Bi… Kamu sakit?" Panggil Dewa pelan.Bianca hanya merespon dengan gumaman saja. Dewa ragu-ragu menempelkan tangannya di dahi Bianca. Suhu tubuh Bianca normal, lantas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-12
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status