Hamil di Malam Pertama

Hamil di Malam Pertama

last updateLast Updated : 2021-11-07
By:  Evhae Naffae  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 ratings. 30 reviews
89Chapters
97.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dituduh sudah tak perawan dan sedang hamil, begitulah cerita malam pertama Vaulin. Ia ditalak Yuta malam itu juga, padahal ia merasa tak pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang menghamili Vaulin dan mengapa ia merasa tak pernah melakukannya? Simak ceritanya!

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1 : Tuduhan Hamil

Hamil di Malam Pertama Bab 1 : Tuduhan Hamil “Kamu sedang hamil, Vau?” tanya Mas Yuta saat kami baru saja selesai melakukan aktifitas malam pertama, matanya melotot tajam ke arahku. “Maksud kamu apa, Mas?” Segera kutarik selimut untuk menutupi tubuh. “Kamu sudah tidak perawan, Vaulin, dan kamu juga sedang hamil. Mengaku saja!” Suara pria yang baru tadi pagi menikahi itu meninggi, wajahnya merah padam, sembari memakai pakaiannya dengan tergesa-gesa. “Tega sekali kamu menuduhku seperti itu, Mas. Aku masih perawan dan aku juga tidak sedang hamil!” bantahku dengan hati yang terasa teriris karena fitnah keji ini, air mata serasa tak tertahan lagi. “Jangan berbohong, katakan siapa pria yang menanam bibit haram di rahimmu itu! Aku tak menyangka kalau kamu itu wanita tak benar!” hardiknya lagi dengan mencengkram pundakku. “Mas, semua yang kamu tuduhkan itu tidak benar!” teriakku kesal dengan air mata yang tak tertahan lagi, sembari mem

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mysha Hamisah
beneran tamat gak
2023-05-10 22:18:49
0
user avatar
Gafani Irawan
Aku udah baca di fizzi
2022-09-23 22:02:26
1
default avatar
Chan
sip soul: way back home
2022-03-10 19:46:39
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:29:08
3
user avatar
Meisya Jasmine
kereeen banget sumpah
2022-01-15 23:56:24
1
default avatar
Aiko Arawati
haiiiii kakak semangat dapat banyak cuaaann!!
2021-09-28 20:49:49
1
user avatar
Cadburry♥
Bikin penasaraaannn... Next Up kak!
2021-09-26 15:20:01
1
user avatar
Abka Saputra
penasaran sama kelanjutan ceritanya
2021-09-26 09:47:30
2
user avatar
Sachie
ditunggu kelanjutannya, kak. semangat...
2021-09-23 20:48:12
1
user avatar
Ryuzy_hdr
keren kak!! ayo lanjutkan, aku penasaran hohoho
2021-09-23 19:42:31
0
user avatar
Quin
Keren banget ya! Aduh bikin penasaran!
2021-09-23 16:47:40
1
user avatar
Sasakiya
Semangat, kak ^^ Ceritanya bikin penasaran ...
2021-09-23 13:54:34
0
user avatar
V I L
lanjut thor
2021-09-23 13:52:05
0
user avatar
RF Riani
Gak sabar nunggu lanjutannya nih Ayo up lagi Thor ...............
2021-09-20 23:23:08
1
user avatar
Nicholas Underwood
Cerita yang menarik Kak.
2021-09-20 11:44:10
1
  • 1
  • 2
89 Chapters

Bab 1 : Tuduhan Hamil

Hamil di Malam Pertama Bab 1 : Tuduhan Hamil “Kamu sedang hamil, Vau?” tanya Mas Yuta saat kami baru saja selesai melakukan aktifitas malam pertama, matanya melotot tajam ke arahku. “Maksud kamu apa, Mas?” Segera kutarik selimut untuk menutupi tubuh. “Kamu sudah tidak perawan, Vaulin, dan kamu juga sedang hamil. Mengaku saja!” Suara pria yang baru tadi pagi menikahi itu meninggi, wajahnya merah padam, sembari memakai pakaiannya dengan tergesa-gesa. “Tega sekali kamu menuduhku seperti itu, Mas. Aku masih perawan dan aku juga tidak sedang hamil!” bantahku dengan hati yang terasa teriris karena fitnah keji ini, air mata serasa tak tertahan lagi. “Jangan berbohong, katakan siapa pria yang menanam bibit haram di rahimmu itu! Aku tak menyangka kalau kamu itu wanita tak benar!” hardiknya lagi dengan mencengkram pundakku. “Mas, semua yang kamu tuduhkan itu tidak benar!” teriakku kesal dengan air mata yang tak tertahan lagi, sembari mem
Read more

Bab 2 : Talak

Hamil di Malam Pertama Bab 2 : Talak “Vaulin, hamil sama siapa kamu?!” Suara Papa terdengar menggelegar. “Sungguh memalukan tingkahmu ini!” Aku segera bangkit dan mendekat ke arahnya juga Mas Yuta yang kini menatapku dengan kecewa. Mama menggandeng tanganku, lalu mengajak duduk di sofa ruang tengah, di mana Papa dan suamiku berdiri saat ini. “Ma, Pa, Mas Yuta, percayalah ... aku tak tahu sama sekali masalah kehamilan ini sebab aku memang belum pernah berhubungan dengan siapa pun. Kuharap kalian percaya!” Aku mengedarkan pandangan kepada dua orang di hadapanku, juga Mama yang kini menggenggam erat tangan ini. “Bagaimana mungkin kamu tak tahu siapa yang menghamilimu, Vaulin, bikin malu saja!” teriak Papa lantang berserta tamparan keras yang mendarat di wajah ini. “Papa!” jerit Mama dan Kak Zaki bersamaan, mereka kaget melihat Papa memukulku, sedangkan Mas Yuta, dia tak berekasi sama sekali. “Saya pamit, selesaikanlah masalah ini
Read more

Bab 3 : Hasil USG

Hamil di Malam Pertama Part 3 : Hasil USG Percuma memejamkan mata dengan kondisi kalut begini, sedetik pun aku tak bisa terlelap. Setelah letih menangis, netra ini malah tak luput dari jam di dinding, tak sabar menanti datangnya pagi untuk membuktikan tuduhan hamil dari dua dokter itu. Ketika jarum jam sudah mengarah ke angka 06.00, aku bergegas bangkit dan melangkah ke kamar mandi. Saat aku buang air kecil, organ pembuangan terasa sangat nyeri. Apakah ini bukan tanda keperawanan? Aku kembali teringat akan tuduhan Mas Yuta, tega sekali dia mencampakkan aku seperti ini, air mata langsung terjun dengan bebasnya. Kupejamkan mata ini saat berendam di bak mandi, berusaha menghangatkan tubuh yang semalaman membeku dan bermandikan air mata. Kisah ini terlalu pilu untuk kulewati, andai aku memang benaran sedang hamil. Agghh ... aku tak ingin membayangkan kejadia terburuk itu. *** “Zaki, apa yang kamu lakukan terhadap Vaulin? Aku curiga sem
Read more

Bab 4 : Bunuh Diri

Hamil di Malam Pertama Bab 4 : Bunuh Diri “Zaki, apa benar kalau kamu yang telah menghamili Vaulin?!” Papa menatap tajam ke arah Kak Zaki, anak angkatnya yang kini sudah berusia 28 tahun itu. Kini semua mata tertuju kepada pria berkemeja cokelat itu, yang kesehariannya bekerja di kantor Papa. Raut wajahnya terlihat menegang, apa benar Kak Zaki yang telah menghamiliku? Aku menanti jawaban dari mulutnya dengan jantung yang berdebar kencang. “Kalau Mama dan Papa mau saya menikahi Vaulin, saya bersedia,” jawabnya dengan menatap ke arah Mama dan Papa. “Nah, kan, akhirnya mengaku juga!” Mama bangkit dari tempat duduknya dan memukul wajah Kak Zaki dengan geram. “Demi Allah, Ma, bukan Zaki yang menghamili Vaulin tapi Zaki bersedia menikahi Vaulin nanti ... jika urusan cerainya dengan Yuta telah beres,” jawab Kak Zaki yang membuat tuduhan Mama luntur seketika. “Jangan bohong kamu! Mengaku saja!” hardik Mama lagi dengan mendaratkan pukul
Read more

Bab 5 : Surat Cerai

Hamil di Malam PertamaBab 5 : Surat Cerai“Vaulin, bangun, Nak!”“Ya Tuhan, anakku.”“Dek, sadarlah, jangan tinggalin Kak Zaki!”Terdengar ada banyak suara di dekatku, ada yang memanggil namaku juga ada yang menangis. Apakah aku su-dah ma-ti dan sedang dima-kamkan? Aduh, sakit! Tapi mengapa aku masih merasakan sakit? Agghh ... tubuh ini terasa nyeri dari ujung rambut hingga ujung kaki. Apa kini aku sedang disiksa di ne-ra-ka karena hamil tanpa suami?“Dek, sadarlah!” Itu suara Kak Zaki, kakakku yang paling baik dan selalu mengutamakan kepentinganku.Kutarik napas panjang, lalu membuka mata perlahan dan menatap satu persatu orang yang ada di ruangan ini. Ada Kak Zaki, Mama, Papa juga Mas Yuta yang berdiri paling belakang. Mau apa dia? Bukankan aku sudah ia ceraikan? Aku mendadak muak melihatnya.“Syukurlah, Vaulin, kamu udah siuman. Zaki, cepat panggil dokter ke sini!”
Read more

Bab 6 : Ingin Membunuhnya

Hamil di Malam PertamaPart 6 : Ingin Membunuhnya“Aku memang sudah tak setuju saat kamu membawa Zaki ke rumah ini, Malik! Akan tetapi kamu tak pernah mau mendengarkan omonganku dan sekarang lihatlah hasil perbuatanmu itu? Putri kita satu-satunya diperkosa secara diam-diam, mungkin Vaulin diberi obat tidur atau semacamnya!”“Dari dulu sampai sekarang pikiranmu masih saja kotor, Della. Tak mungkin Zaki melakukan perbuatan tercela itu kepada adiknya sendiri!”“Apa, adik?! Hah, akhirnya mengaku juga. Filingku selama 18 tahun ini terbukti juga, ternyata Zaki itu memang anak hasil perselingkuhanmu. Pantas saja kamu tak mau menikahkan Zaki dan Vaulin! Entah apa jadinya janin hasil hubungan sedarah itu?”“Della, berhentilah berbicara omong kosong! Kamu memang sakit jiwa, dasar psikopat!”“Hey, kalau aku psikopat, sudah kumutilasi beberapa salingkuhanmu itu, Malik!”‘Brakk&rsqu
Read more

Bab 7 : Masa Iddah

Hamil di Malam PertamaBab 7 : Masa Iddah“Mas Yuta!” gumamku saat melihat pria yang menuduhku hamil setelah menggauliku itu.“Siapa, Dek?” Kak Zaki menoleh ke arah tatapanku.Air mata yang sudah mengering tadi mendadak berjatuhan lagi saat melihat mantan suamiku itu bersama wanita lain sedang bersantai di kafe pinggir pantai, walau saat ini mereka terlihat sedang bertengkar. Apa wanita itu pacar barunya? Aku mendadak pilu dan menyesali tragedi hamil anak setan ini.“Ayo pulang ah!” Kak Zaki kembali menggandeng tanganku menuju mobil kami.“Mas Yuta sama siapa itu, Kak? Siapa wanita itu? Apa dia sudah menemukan penggantiku?” Air mata semakin deras saja.“Biar saja, kamu tak perlu memikirkan dia lagi. Ayo kita pulang!” Kak Zaki menarik tanganku untuk masuk ke dalam mobilnya.Kak Zaki mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Mas Yuta, aku memang tak perlu memikirk
Read more

Bab 8 : Menikah Karena AIB

Hamil di Malam PertamaBab 8 : Menikah Karena AibHari ini Mama dan Papa akan menikahkanku dengan Kak Zaki, katanya demi menutupi aib. Cih, aib! Dikira hanya mereka saja malu akan omongan orang-orang, aku lebih lagi. Kutatap perut yang kian membuncit, yang membuatku kesesahan untuk bergerak dan membuatku risau akan gerakannya di dalam sana, entah anak siapakah dia? Sungguh menyebalkan sekali takdir ini, seenaknya saja Tuhan membuatku hamil tanpa kuketahui siapa pelakunya.‘Cekrek’Terdengar pintu kamarku dibuka seseorang dan itu ternyata Mama yang sekarang sudah mendapat gelar nenek sihir karena sepak terjangnya sekarang, yang masih saja suka marah tak jelas.“Nak, kamu udah mandi?” tanyanya lembut.“Udah, ada apa?” Kulirik tajam dirinya yang terlihat sudah rapi.Kuraih ponsel yang ada di samping bantal dan membuka game favoritku, yang biasa kumainkan setiap detik jika sedang bosan.“Ko
Read more

Bab 9 : Peralihan Status

Hamil di Malam PertamaBab 9 : Peralihan Status“Kak, aku numpang tidur di sini, ya? ‘Kan udah sah juga walau masih drama,” ujarku saat Kak Zaki membuka pintu kamarnya setelah gedoran heboh dariku beberapa saat yang lalu.Mama dan Papa yang ternyata ikutan keluar dari kamar dan menatap aneh ke arah kami, tumben sekali mereka akur? Aku melengos kesal. Malam ini ‘kan malam pertamaku bersama Kak Zaki, walau kami masih masa penyesuaian pergantian status, dari saudara menjadi suami-istri. Lucu, bukan? Emang, aku aja geli menjadi pemeran utama dalam drama aneh ini.Kak Zaki terlihat menghela napas panjang tapi menuntunku masuk juga dengan wajahnya yang letih. Nih suami emang nggak ada akhlak, masa dia tidur di kamarnya sendiri tanpa mengajakku tidur bersamanya. Aku ‘kan bosan kalau cuma main game sendirian di kamarku, kalau mabar mungkin akan semakin seru.“Kak, sini ponselnya kudownlodkan game kesukaan aku! Biar kita
Read more

Bab 10 : Mulai Menduga-duga

Hamil di Malam PertamaBab 10 : Mulai Menduga-duga“Janinnya sehat, ya, Bu, usianya 28 minggu. Panjangnya 40cm dengan berat satu kilo gram. Posisi kepala juga udah di bawah, udah bagus ini. HPLnya tanggal 10 Agustus, bisa maju dan bisa mundur,” jelas sang dokter yang kemungkinan besar adalah selingkuhan Mas Yuta itu.“Jenis kelaminnya, Dok?” tanya Kak Zaki dengan mata menatap layar monitor di sebelahku.“Hmm ... jenis kelaminnya perempun, Pak,” jawab Dokter itu lagi.“Alhamdulillah, anak kita perempuan nanti, Dek. Jadi kita mesti siapin yang serba pink ini.” Senyum Kak Zaki semakin mengembang saja.Aku hanya melengos kesal, apalagi saat melihat penampakanan bayi manusia di dalam layar monitor dengan metode USG 4 dimensi itu. Ternyata dia bukan anak setan yang tak berwujud, aku semakin sakit hati akan pemilik benih sialan ini. Agghh ... kutepis tangan dokter itu dan menatapnya berang.&ld
Read more
DMCA.com Protection Status