Share

BAB. 2 Merindukan Orang Tua

Tuan Fidel dan Nyonya Santi keluar dari mobil seiringan dengan kedua orang tua Zefki yang juga keluar dari mobil. Para petinggi perusahaan sibuk saling memberi salam bagi tamu istimewa, itu.

Tibalah giliran Zefki untuk memberi salam.

"Selamat pagi, selamat datang di perusahaan kami, ZR TBK." ujarnya.

Tuan Fidel dan Nyonya Santi seakan terkagum-kagum dengan sosok Zefki yang berwibawa dan terkesan cerdas. Juga ditambah dengan ketampanannya yang memukau.

Lalu Tuan Kenan berkata,

"Perkenalkan Fidel, ini Zefki Harold. CEO, ZR TBK dan dia adalah anak saya, satu-satunya."

"Selamat pagi anak muda," ujar, Tuan Fidel.

"Anda sangat tampan, anak muda. Pasti juga sangat rajin mengelola perusahaan."

Zefki hanya tersenyum sinis mendengar pujian itu.

"Selamat pagi juga, Zefki. Saya, Santi. Istri sahabat ayahmu." Lagi-lagi Zefki hanya tersenyum sinis.

Dia lalu bergumam dalam hati,

"Cih sangat berlebihan menyambut mereka. Memangnya sehebat apa sih perusahaannya,

sampai -sampai Papi menyambut dengan cara seperti ini."

"Wah mari kita masuk," ujar Nyonya Clement

"Nanti kita dikira penjaga pintu jika keterusan di sini." Dan semua pun tertawa dengan ucapan Nyonya Clement. Mereka pun langsung masuk ke ruang rapat.

Tuan Kenan mulai memimpin rapat dan menjelaskan siapa tamu itu, serta maksud dan tujuan mereka ke ZR TBK, yaitu untuk menjalin kerjasama pembangunan sebuah Mall di daerah Tangerang.

"Baik untuk lebih jelasnya tentang perusahaan ZR TBK ini, akan di sampaikan oleh CEO kita," tukas, Tuan Kena.n

"Cih, apa-apaan sih, Papi. Kenapa mesti aku yang menjelaskan." Zefki menatap datar kepada Ayahnya sambil berdiri dan mulai menjelaskan sejarah perusahaan ZR TBK dan bergerak dalam bidang apa saja.

Kedua orang tamu itu sangat terkagum-kagum dengan cara Zefki menyampaikan semuanya.

Nyonya Santi berkata kepada suaminya,

"Papi, tidak salah lagi pilihan kita untuk putri kita, kita jodohkan dengan Nak Zefki. dia sangat berkharisma."

"Iya, Mi. Tapi apakah Grace atau Raceh, Mi. Yang akan kita jodohkan dengan Zefki?" Seru, Tuan Kenan.

"Wah soal itu kita serahkan kepada Zefki saja, Pi. Dia mau pilih siapa, nanti kita tunjukkan foto kedua anak kita. Tapi, Pi. Mami ragu dengan Grace. Papi tahu kan anak itu masih sedikit manja beda jauh dengan Raceh yang lebih mandiri. Walaupun Grace lebih dewasa umurnya dari Raceh. Tapi Grace lebih kekanakkan, Pi."

"Ya sudah, Mi nanti kita bicarakan lagi." Sela, Tuan Fidel.

Demikianlah sekilas dari profil perusahaan kami ZR TBK, terimakasih." Saking asyiknya kedua suami istri itu mengagumi Zefki, sampai-sampai mereka tidak sadar jika pemuda itu, telah selesai memperkenalkan perusahannya.

Tiba saatnya waktu makan siang, seluruh petinggi ZR Group juga ikut. Tidak terkecuali Zefki, juga ikut serta. Tamu tadi itu, makan satu meja dengan Zefki dan kedua orang tuanya.

Disaat Zefki sedang asyik makan. Nyonya Santi, menyela,

"Nak Zefki, kalau boleh Tante tahu, umur kamu berapa?"

Namun disaat Zefki hendak menjawab, Nyonya Clement malah menyahut,

"Oh, Zefki tahun ini berusia tiga puluh tahun, Jeng."

"Wah cukup matang, ya."

Lalu Nyonya Santi, berkata lagi,

"Apakah Nak Zefki, sudah memiliki kekasih?" Namun lagi-lagi nyonya Clement yang menjawab,"

"Kebetulan sekali, Jeng. Zefki masih jomlo." Tutur, sang ibu.

Perkataan Nyonya Clement itu, berhasil membuat Zefki menatap tajam ke arah ibunya.

Menyadari akan hal itu, Tuan Kenan segera berkata,

"Sudah-sudah nanti saja membahas yang lain, kita fokus makan siang dulu."

Sementara itu di sebuah rumah,

Seorang gadis bernama Grace sedang menangis terisak di pangkuan adiknya.

"Hiks, Raceh. Berapa lama sih, Papi dan Mami sibuk terus di luar rumah? Apakah mereka itu, tidak rindu dengan kita, anak-anaknya?" Ucap Grace, kepada adiknya.

Lalu sang adik, menjawab,

"kakak kok ngomong gitu sih, Kak. Kan Papi sudah jelasin jika mereka sibuk

untuk urusan bisnis dan juga untuk kemajuan perusahaan Papi. Kakak tahu sendiri perusahaan papi lagi mengalami masa-masa sulit, seharusnya kita memberi dukungan kepada mereka." Tukas, Raceh.

"Tapi kan, Papi dan Mami terlalu lama meninggalkan kita. Biasanya Papi saja yang sibuk, ini kok Mami ikut-ikutan juga." Seru, Grace.

"Sudah deh, Kak. Jangan menggerutu seperti itu, mending kita doain Papi dan Mami berhasil menyelesaikan masalah perusahaan."

Raceh Pratista demikian nama gadis cantik itu, beumur dua puluh tiga tahun, dan baru lulus dari kuliahnya di sebuah Universitas Negeri di Jakarta. Raceh merupakan anak bungsu dari Tuan Fidel dan Nyonya Santi.

Raceh adalah seorang perempuan yang memiliki pribadi pendiam, tidak banyak bicara dan sedikit pemalu. Tapi walaupun begitu, dia memiliki sifat yang lebih dewasa dalam berpikir dibandingkan dengan kakaknya, Grace.

Sifatnya yang dewasa itu, membuat Raceh lebih disukai oleh kedua orang tuanya. Karena Raceh lebih mandiri dibandingkan dengan Grace. Tapi bukan berarti kedua orang tua mereka, membagi kasih sayang kepada keduanya.

Sementara sang kakak. Grace Pratista, berusia dua puluh lima tahun. Saat ini sudah bekerja di sebuah perusahaan, sebagai seorang asisten manager. Grace memiliki sifat yang manja. Namun dia tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya. Grace telah memiliki seorang kekasih bernama Roy. Tapi mereka pacaran jarak jauh karena Roy bekerja sebagai seorang tenaga ahli di sebuah perusahaan di Belanda, dan hal itu tidak diketahui oleh kedua orang tua mereka.

Sebuah dering telepon yang melengking mengejutkan Raceh. Lalu dia segera mengambilnya dan melihat di layar ponselnya jika sang mami yang menelepon.

Raceh

"Halo, Mi. Apa kabar? Papi juga apa kabar?"

Mami Santi

" Halo, Raceh. Papi dan Mami sehat, kok. bagaimana kabar kalian? ke mana kakakmu, Grace dari tadi Mami telepon. Kok kakak tidak angkat?"

Raceh

"Oh iya, Mi. Kakak sudah tidur di kamarnya, dari tadi kakak nungguin kabar dari Papi dan Mami.

"Waduh, tadi Papi dan Mami rada sibuk."

Raceh

"Mi, kapan nih Papi dan Mami urusannya selesai semua?"

Mami Santi

"Besok, Papi dan Mami akan pulang ke rumah dan juga kebetulan kolega Papi akan ikut bertamu ke rumah kita."

Raceh

"Mereka itu siapa, Mi? apakah investor yang akan membantu perusahaan Papi?"

Mami Santi

"Iya, Raceh. Ya sudah sampai besok, ya. Jangan lupa kasi tahu kakakmu, Grace."

Lalu Nyonya Santi mematikan sambungan teleponnya.

Sementara Raceh saat ini sedang menyetrika pakaiannya yang akan dia pakai besok untuk bekerja.

Seminggu sudah Raceh telah bekerja sebagai pegawai tidak tetap di sebuah perusahaan ZR TBK, dan dia di tempatkan di bagian administrasi yang mengurus surat masuk dan surat keluar pada perusahaan tersebut.

Raceh dan Grace adalah anak-anak yang cerdas. Mereka tamat kuliah tepat waktu. Maka tidak heran jika keduanya secepat kilat, diterima untuk bekerja di perusahaan-perusahan besar yang ada di Jakarta.

Ayah mereka, Tuan Fidel. Memiliki perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang property. Namun yang saat ini sedang mengalami kerugian akibat investor yang tiba-tiba memutuskan kontrak kerja.

Sekitar tiga bulan yang lalu Tuan Fidel mendapat undangan dari sahabatnya, Tuan Kenan untuk mengunjungi perusahaannya. Oleh karena itu Tuan Fidel dan Nyonya Santi, bisa datang ke sana.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
ZekWar77
Mantap...........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status