Share

BAB. 7 Akhirnya Ingat Juga

Pembicaraan pun berlanjut, Tuan Kenan menjelaskan jika kedatangan mereka untuk melamar Raceh sebagai istri Zefki.

Disaat semua sibuk membicarakan tentang acara demi acara yang akan dilaksanakan, sesekali Raceh melirik Zefki. Untuk melihat bagaimana reaksinya. Akan tetapi Raceh tidak menemukan jawabannya. Yang dirinya lihat, pemuda itu terlihat santai seperti tanpa beban. Sangat berbeda dengan Raceh yang sangat takut akan sebuah ikatan pernikahan. Apalagi menikah dengan pria yang belum pernah dirinya kenal sebelumnya.

Bahkan di meja makan pun pembicaraan tetap berlanjut. Raceh seakan berat untuk menghabiskan makanan dalam piringnya. Padahal semua makanan yang dia masak terasa enak bagi orang lain tapi tidak baginya. Lagi-lagi Raceh melirik Zefki. Pria itu makan dengan lahap seakan tak peduli dengan semua pembicaraan ini.

Setelah makan malam, semua terlihat santai di ruang keluarga sambil mencicipi cake buatan Raceh yang rasanya sangat enak.

Sementara Zefki sedang menerima panggilan telepon dari Asisten Sutan di taman samping rumah. Seakan tahu situasi, Nyonya Santi pun menyuruh Raceh untuk mengantarkan beberapa cake itu kepada Zefki. Bersamaan dengan itu Zefki telah selesai dengan teleponnya. Dia sedang menatap ikan-ikan yang berenang di dalam kolam yang seakan menarik perhatiannya. Zefki tidak tahu jika Raceh sudah ada di sampingnya.

"Permisi, Tuan Muda. Ini cake nya, ya? Saya letakkan di sini. Mami menyuruh saya mengantarkan kepada, Anda." Tuturnya,

Sembari meletakkan cake tersebut di atas meja kecil di dekat pria itu.

Zefki pun menoleh ke arah Raceh sambil berkata,

"Duduklah ...."

Lalu Raceh pun duduk sambil menundukkan kepalanya. Sejenak mereka diam dan larut pikiran masing-masing.

Lalu Zefki berkata, "Kenapa kamu mau dijodohkan dengan saya?" Sambil menatap penuh selidik, ke arah Raceh.

"Sa ... saya hanya menuruti perkataan orang tua saya, Tuan. Papi saya yakin Anda adalah pria bertanggung jawab." Seru Raceh, masih terlihat menundukkan kepalanya.

Mendengar itu, Zefki tersenyum sinis sambil mendengus,

"Terus kenapa dari tadi kamu menundukkan kepalamu?"

"Ma ... maaf, Tuan."

"Angkat kepalamu dan lihat saya!" Perintahnya.

"Ba ... baik, Tuan." Jawab, Raceh.

Zefki menatap tajam bola mata gadis itu. Untuk mencari kejujuran di matanya.

Lalu Zefki berkata di dalam hatinya,

"Kenapa dia terlihat sedih? sebegitu menderitanya dia dijodohkan dengan ku? Cih!"

Lalu Zefki memalingkan wajahnya dan berkata,

"Aku mau menerima perjodohan ini. Hanya semata-mata karena desakan dari kedua orang tuaku. Jadi setidaknya kita bernasib sama! Oh, ya. Apa tempo hari kamu ke ruangan saya?" Tanya Zefki, penasaran.

"Ma ...maksud, Tuan. Ruangan, apa?" Ucap Raceh, tak mengerti.

"Sudahlah! lupakan!" Tukas, Zefki.

Lalu dari arah dalam rumah, Nyonya Clement terlihat menghampiri mereka,

"Oh, kalian ternyata di sini."

"I .. iya, Tante." Jawab, Raceh.

"Zef, bagaimana. Apakah kamu sudah kenalankan dengan Raceh?"

"Kenalan gimana, sih. Maksud, Mami?" Tanya, Zefki.

"Yah saling memperkenalkan diri. gimana sih kamu, Zef!"

"Tapi kan, tadi udah kenalan kan, Mi. Jadi apa lagi?" Tukasnya sambil menatap tajam Nyonya Clement, dan berlalu dari situ.

Raceh hanya tersenyum. Saat melihat jika Zefki mulai meninggalkannya.

Nyonya Clement lalu berkata,

"Kamu sabar-sabar ya menghadapi, Zefki. Dia memang gitu. Tapi hatinya baik kok." Sang mami lalu menghampiri Hanny. Seraya berkata,

"Ya udah yuk, kita ke dalam."

Pembicaraan berlanjut dan semua sepakat menetapkan sebulan lagi acara pernikahan akan di gelar. Zefki menyetujui hal itu. Namun berbeda dengan Raceh yang dari tadi jantungnya berdetak terus, memikirkan bagaimana nasibnya kedepannya.

Keempat orang tua itu sangat bahagia karena kedua calon mempelai setuju dengan keputusan mereka.

Sepulangnya Grace dari acara kantornya. Tuan Fidel mulai menjelaskan kepada anaknya itu, hasil pertemuan tadi.

Grace terus menatap kearah adiknya, yang terlihat gurat kesedihan di wajahnya.

Tiga Minggu lagi, persiapan pernikahan keduanya. Tapi semua rencana berubah karena ulah Zefki yang tidak ingin pernikahannya di publikasi kan dengan alasan, dirinya yang menjabat sebagai CEO ZR TBK. Hal itu bisa saja berdampak bagi pesaingnya nantinya. Jika kehidupan pribadinya di psorot, dan ke empat orang tua itupun setuju dengan ide Zefki, itu.

Pernikahan hanya dihadiri oleh keluarga inti saja dan orang-orang kepercayaan di perusahaan, orang luar tidak boleh ikut.

Siang itu, Raceh terlihat sedang berkutat di depan komputer mengerjakan pekerjaannya. Tiba-tiba rekannya bernama, Bian menghampirinya sekedar memberi minuman ringan atau cemilan, seperti siang ini.

"Ra ...Lo serius amat kerja. Santai dong! Nih buat, Lo." sambil menyodorkan minuman ringan kearah Raceh. Gadis itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

"Senyum Lo itu lho, Ra. Bikin hati gue meleleh!" Seru, Bian.

"Dih gombal mulu, Lo! Dasar fake boy!" Seloroh Fani, rekan kerja Raceh.

Raceh lagi-lagi hanya tersenyum kepada keduanya, sambil berkata,

"Sudah bercandanya? Nanti Pak Raka datang baru kalian pada diam." Tukas, Raceh.

" Ehem!" Lalu terdengar suara orang berdehem dan ternyata memang, Pak Raka.

"Siang, Pak!" Seru ketiganya serentak.

Pak Raka hanya mengangguk dan berkata kepada Raceh jika ada telepon untuknya, di saluran dua.

Raceh mengangkat telepon tersebut ,yang tidak lain dari Asisten Sutan yang menyuruh dirinya untuk segera datang ke ruangannya.

Lalu Raceh pun segera berlalu dari hadapan teman sesama divisinya. Dia segera masuk ke dalam lift dengan hati bertanya-tanya ada apa gerangan kenapa dia di panggil oleh orang nomer dua di perusahaan itu.

Sesampainya di ruangan Asisten Sutan, Raceh dipersilahkan masuk. Kemudian dia mengikuti langkah Asisten Sutan menuju ke sebuah ruangan mewah. Raceh seakan terkagum-kagum dengan interior ruangan tersebut, karena sangat mewah dan artistik berbeda dengan ruangan ruangan lain di kantor itu.

Raceh lalu di persilakan duduk oleh Asisten Sutan di sebuah sofa yang sangat empuk. suasana dalam ruangan tersebut sangat dingin dengan suhu AC yang mungkin rendah.

Lalu Sekretaris Risa membawakan Raceh secangkir teh dan berkata,

"Silakan diminum tehnya, Nona Muda. Perkenalkan, saya Sekretaris Risa."

"I ... iya, terima kasih."

Raceh menunggu hampir lima belas menit lamanya. Suasana dalam ruangan itu sangat mencekam karena semua orang diam tanpa suara.

Lalu pintu samping ruangan itu pun terbuka. Terlihat Zefki dengan setelan jas kerjanya,

"Siang, Tuan Muda. Apakah Anda sudah segar, setelah beristirahat sejenak?" Tanya, Asisten Sutan.

Zefki hanya diam. Lalu melihat jika ada Raceh di ruangan itu.

Raceh pun seakan terkejut saat Zefki melangkah dan duduk di kursi kebesarannya. Dia atas meja kerjanya ada papan berkaca transparan bertuliskan, CEO, ZR TBK.

Raceh tiba-tiba menunduk dan menyembunyikan wajahnya.

Lalu berkata lirih dalam hati,

"Ternyata dia pemimpin perusahaan ini." Raceh menjadi minder dengan posisi Zefki, calon suaminya. Sementara dia hanya pegawai biasa di perusahaan itu.

Keheningan dalam ruangan itu disudahi oleh perkataan Zefki yang bertanya,

"Sut, Lo kok bawa dia menunjuk kepada Raceh, di sini?"

"Maaf, Tuan Muda. Tapi ini atas perintah Nyonya Clement. Siang ini, Nyonya sudah buat janji agar Tuan Muda dan Nona Raceh, fitting baju pengantin." Seru Sekretaris Risa, menimpali.

"Cih! Pernikahan, bukannya masih tiga minggu lagi toh? Kok buru-buru banget sih, Mami?" Seru Zefki seakan kesal dengan ibunya.

"Maaf, Tuan Muda. Perintah Nyonya Clement tidak bisa dibantah." Tutur, Sekretaris Risa.

Zefki dari tadi menatap Raceh yang selalu menunduk,

" Lo, hei! Nama Lo, siapa?" Ucapnya, menusuk.

"Na ... nama saya, Raceh. Tuan Muda."

"Iya Lo, Raceh! Kenapa dari tadi Lo menunduk terus? Apa Lo ada berbuat salah?" Zefki lalu mulai berpikir,

"Ya, gue ingat! Lo pernah menabrak punggung gue, kan?" Ketusnya, lalu menatap tajam ke arah gadis itu.

"Ma ... maafkan saya, Tuan Muda. Saya tidak sengaja melakukannya. Sekali lagi maafkan saya. Tolong jangan pecat saya ...." Raceh menjawab dengan tergesa dan setengah takut, dengan ancaman Zefki.

"Ha-ha-ha, sungguh menarik!" Serunya, lagi.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
ZekWar77
Lanjut........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status