Share

[23] Hey, Mbaknya!

Lolita membentur-benturkan kepalanya pada meja kelas. “Goblok! Goblok!” Racaunya membuat Melisa yang baru saja datang terheran-heran.

“Kalau pinter bukan lo sih, Lol. Ada apaan lagi ini, Bestod?” tanya Melisa, ingin tahu kebodohan terbaru macam apa yang diciptakan oleh sahabatnya.

“Huwaaa! Melkadot!!”

Lolita membuka lebar-lebar tangannya, memeluk tubuh Melisa yang berdiri tepat disampingnya.

“Perut gue, Mel! Perut gue nggak bisa diajakin buat pertahanin harga diri, hiks. Dasar cacing bangsat!”

Masih segar dalam ingatan Lolita tawa renyah yang Adnan udarakan setelah mendengar demo para cacing diperutnya. Pemuda itu tertawa begitu lepas sembari menepuk-nepuk puncak kepalanya.

Permulaan pagi yang sungguh menyebalkan. Meski sudah merasakan malu sampai ke ubun-ubun, para pendemo perutnya tetap tak bisa diajak untuk bekerjasama. Alhasil Lolita mengunyah makanan di mulutnya bersamaan dengan sumpah serapah yang terus saja hatinya lontarkan.

“Buahahahaha! Anjing!” Melisa terpingkal. Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ai Mulyati
lanjutin donk thor, kangen ke gilaan si adnan ama si loli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status