Share

[22] Harga Sebuah Penyesalan

“Mi, ini apa sih!”

Lolita mencengkram erat jeruji yang menjadi bahan utama pagar rumahnya. Gadis itu menahan bobot tubuhnya agar tidak terbawa oleh tarikan sang mami.

“Kamu ini yang apa-apaan, Lol! Lepas cepetan tangan kamu! Keburu telat kalian berdua!”

“Ya makanya suruh di Adnan berangkat duluan! Ngapain pake nungguin Loli. Loli mau naik motor aja ke kampusnya!”

“ASTAGA!” Hela Kirana keras. “Batu banget kamu jadi anak ya! Mami krues mulut kamu lama-lama!”

Kenapa harus berangkat terpisah jika bisa bersama-sama— begitulah pemikiran yang bersarang di otak Kirana selaku ibu Lolita.

“Kamu kalau kebanyakan cingcong, Mami bakar motor kamu!” Ancam Kirana. “Cepetan pada berangkat! Heran Mami, apa kali yang buat kamu nggak mau berangkat bareng.”

“Malu iya?”

“Ck.. Ck.. Ck! Kebalik, Lol. Harusnya yang malu si Adnan. Ganteng-ganteng kok punya istri buluk. Buta emang mata mantunya Mami.”

Lolita membenturkan keningnya pada jeruji pagar rumahnya. Tidak ada yang lebih parah dibandingkan dihina oleh i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
manisku
hahaha, lucu thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status