Share

[31] Adnan yang Seperti Dulu?

“Mami shock sampe nggak bisa berkiti-kiti,” bisik Argam ditelinga sang adik, “makanya nggak keluar kamar.”

“Hihihi,” Lolita terkikik. “Berarti kita langsung caw aja yak?” tanya Lolita. Tidak mungkin papinya akan melepaskan kepergian menantunya. Pria itu kan bucin sejati. Dia pasti memilih berada di sisi istrinya yang sedang tidak baik-baik saja.

“Kita nggak pamitan sama Papi, Mami, Gam?”

“Nggak perlu, udah gue wakilin, Bro!” Argam merangkul batang leher adik iparnya, “si Mami yang ada malah pingsan liat mantunya.”

Keuk!

Secara sekarang menantu laki-lakinya yang tampan, terlihat seperti patung emas murni hidup yang berjalan.

Lolita jadi ingin terbahak. Semula ia dimarahi habis-habisan karena dianggap tak bersyukur. Setelah mengetahui kebenarannya, seperti kata Argam sang kakak, wanita itu bahkan sampai tak bisa lagi berkata-kata.

ini bukan tentang dirinya yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan, tapi tentang adanya kesenjangan dari gaya hidup mereka yang jelas-jelas berbeda.

“Lo yakin mau b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status